Pagi itu mereka berdua sarapan dengan sepotong roti bersama selai cokelat. Tanpa menunggu lama, setelah selesai makan mereka bersalaman dengan mama Lisa dan langsung berangkat kesekolah.
"Siapa cowo yang dicafe sama lo kemarin?"tanya Fitri dimobil
"Lo ngikutin gue?"
"Gue nganterin bi Sri ke mini market, nggak sengaja aja ngeliat lo ama cowo dicafe"
"Cowo itu Sandi, temen SMP gue dulu, inget kan lo?"jelas Lisa
"Ohh Sandi yang dulu pernah bikin lo nangis itu hahaa"ujar Fitri yang diiringi dengan tertawa mengejek
"Iya iya yang itu,"ucap Lisa yang terlihat sebel menerima ejekan Fitri.
"Gue inget banget tu waktu lo nangis gara-gara lo sama Sandi itu sama-sama suka, tapi Sandi nya malah nganterin cewe laen pulang hahaa,"tidak dapat menahan tawa nya, Fitri pun lantas tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian sewaktu SMP dulu.
"Diem lu!"protes Lisa
"Miris hidup lo Lis haha"
Tak lama diperjalanan, akhirnya mereka sampai bangunan besar tempat mereka menuntut ilmu.Setelah mereka sampai disekolah dan menuju kelas, tiba-tiba Lisa kebelet pengen buang air kecil.
"Yaudah deh lo ketoilet aja, gue duluan ya,"ucap Fitri yang sembari meninggalkan Lisa karna ingin kekelas terlebih dahulu.
"Iya."
Setelah Lisa selesai buang air kecil Lisa keluar dari pintu
Brakk!!
Lisa bertabrakan dengan seorang cowok. Lisa yang tak memperhatikan jalan karna merapikan bajunya, dan cowok itu yang buru-buru ingin cuci tangan di westafel yang berdekatan dengan pintu toilet cewek.
Lisa melihat dari ujung kaki sampai ujung rambut cowok itu. Dan seperti nya Lisa mengenal nya. Sehingga sudah tak asing lagi dimata nya. Tapi karna Lisa memiliki otak yang begitu cerdas, Lisa dapat mencuri pandang kearah name tag seragam cowok itu untuk melihat namanya.
Dan yang benar saja, name tag yang ada diseragam sekolah cowok itu bertuliskan Andra Wijaya Saputra.
Andra.
"Eh maaf-maaf"
"Lo nggak papa?"tanya cowok itu
"Iya nggak papa"
Tiba-tiba Deni datang menghampiri cowok itu."Woy Ndra udah belom cuci tangannya?" Deni menoleh pada Lisa,"eh ada Lisa,"
"Iya ini gue mau cuci tangan,"Andra pun mulai mendekati westafel dan menyalakan keran air nya untuk mencuci tangan nya yang sedikit berdarah dibagian siku kanan.
Lisa memberi senyuman pada Deni sebentar dan memilih untuk meninggalkan mereka pergi. Lisa meresa lega. Ia sekarang sudah puas. Ia telah mengetahui bahwa cowok itu benar-benar bernama Andra.
Setelah Lisa masuk kelas, dia langsung membicarakan kejadian ditoilet tadi kepada Fitri,"Fit... sekarang gue udah tau, kalo emang cowok yang duduk dibawah pohon itu beneran Andra"
"Terus?"
Lisa menceritakan semua kejadian yang dialaminya ditoilet. Dari mulai ia bertabrakan lalu Deni datang dan melihat ada sedikit darah dibagian siku tangan kanan nya. Mereka juga pernah melihat sendiri lebam diwajah Andra.
"Keren ya tuh cowok. Kayak nya dia jago bela diri deh,"puji Fitri sembari tersenyum membayangkan bagaimana gaya Andra saat melakukan beberapa tinjuan.
"Lo gila ya Fit, keren dari mananya, orang sering berantem gitu"ujar Lisa tak suka."Gue yakin banget yah tangan nya berdarah terus muka nya biru gitu, pasti dia abis berantem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu
Teen FictionSLOW UPDATE:) Bila rindu, katakan. Jika tak bisa, simpan. Meski itu menyakitkan.