***
"Pembantu lo baik banget Ndra,"puji Lisa. Gadis itu berbicara dengan memajukan wajah, sehingga dagu nya mengenai bahu Andra.
Andra terkekeh pelan mendengar kata Lisa.
"Gue sayang banget sama dia. Dia udah kayak nyokap kedua gue,"Mereka kembali terdiam setelah pembicaraan tadi. Hanya suara-suara motor dan mobil yang terdengar. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas. Mereka tengah menuju rumah Lisa.
"Lis..,"panggil Andra.
Lisa berdehem. Gadis itu hanya sibuk melihat disekeliling jalan raya.
"Lo sama Sandi punya hubungan apa?,"tanya Andra.
"Hah?,"tanya Lisa cepat mencoba meyakinkan pertanyaan Andra.
"Lo cewek nya Sandi ya?,"tanya Andra.
"Lo kenal Sandi?,"tanya Lisa.
"Kenal,"jawab Andra. "Dia pernah ngambil cewek gue."
Lisa terdiam. Ternyata benar, cowok yang terlibat masalah dengan Andra tersebut adalah Sandi. Sandi pacar nya Lisa. Dan mereka berantem hebat cuman karna satu cewek.
Lisa tidak dapat berkata apa-apa lagi. Ia fikir, Sandi yang Bi Inem ceritakan tadi bisa saja bukan Sandi pacar nya. Namun benar, Sandi yang beliau maksud adalah kekasih Lisa. Andra dan Sandi pernah bertempur. Dan itu karna seorang cewek. Yang bernama Vania.
"Lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi,"ucap Andra. "Lo pacar nya Sandi?,"tanya Andra lagi karna belum dapat jawaban dari gadis yang sedang ia bonceng.
"Emang harus banget ya, buat lo tau?,"tanya Lisa.
"Kalau lo nggak mau jawab, yaudah. Nggak usah dijawab,"jawab Andra enteng. Ia tidak terlalu memaksa Lisa untuk menjawab pertanyaan nya.
Lisa tak menjawab apa-apa, ia memilih diam. Keheningan kembali terjadi, hanya ada suara-suara bising jalan raya seperti biasa nya. Mereka berdua masih memerlukan waktu enam menit untuk sampai dirumah Lisa.
Tak lama kemudian, akhirnya mereka sudah memasuki komplek rumah Lisa. Keheningan tadi mempercepat waktu bagi kedua nya. Motor Andra memasuki gerbang rumah Lisa.
Lisa terkejut. Mata nya terbelalak ketika melihat seseorang yang berdiri didepan pintu rumah nya. Lisa benar-benar kaget melihat sosok laki-laki yang sudah berdiri didepan pintu. Dan laki-laki itu adalah Sandi. Dengan tangan yang terlipat didepan dada, serta menatap Lisa dan Andra seperti tak suka.
Motor Andra berhenti, pemilik motor itu telah mematikan mesin nya. Lisa turun dari motor itu dengan rasa gugup nya. Ia berjalan pelan mendekat kearah Sandi. Sudah pasti Sandi akan marah, karena melihat Lisa pulang bersama Andra.
Sandi mendekat kearah Andra. Ia melayangkan satu pukulan keras dipipi kiri Andra.
"Sandi!,"teriak Lisa.
Andra membalas pukulan Sandi. Ia menampar cepat pipi kanan Sandi. Membuat Sandi terjatuh ketanah.
Fitri dan Mama Lisa keluar dibalik pintu. Keributan diluar rumah, sudah terdengar sampai kedalam.
"Ada apa ini?!,"tanya Mama Lisa bingung.
Sandi kembali memukul Andra. Kali ini, ia menampar Andra dibagian perut. "Lo ngapain bawa cewek gue malem-malem?!!,"teriak Sandi.
Andra kembali menegakkan tubuh nya. Dengan rasa tidak terima, Andra kembali menghantam rahang pipi Sandi.
"Berhenti!,"teriak Mama Lisa. Beliau terlihat sangat marah. "Kalian ini apa-apaan sih buat keributan didepan rumah saya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu
Dla nastolatkówSLOW UPDATE:) Bila rindu, katakan. Jika tak bisa, simpan. Meski itu menyakitkan.