Lisa dan Fitri sedang berada dimobil, untuk menuju kerumah. Sekolah hari ini cukup melelahkan bagi kedua nya. Hari ini tak ada masalah apapun disekolah, semua nya berjalan seperti biasa nya.
"Kenapa nggak malam aja sih Lis beli nya. Gue udah nggak tahan lagi nih,"ujar Fitri menyarankan. Karna diri nya sekarang sedang sakit perut.
"Lo tinggal turunin gue aja, apa susah nya sih,"ujar Lisa tetap memaksa. "Pulang nya, gue bisa naik go-jek kok,"
Mereka sudah berada didepan toko buku yang lumayan terkenal di Ibu Kota.
"Malem aja deh Lis,"paksa Fitri lagi.
"Nggak bisa Fit, gue harus beli buku Fisika. Besok kita ada tugas kan?,"ujar Lisa tetap pada pendirian nya. "Lo pulang aja, gue gakpapa kok."
Fitri mengangguk. "Hati-hati ya. Jangan lama-lama pulang nya,"
Lisa mengangkat tangan nya menghormat.
Ia juga mencium pipi kiri Fitri, "Bye!,"Lisa keluar dari mobil dan langsung menghilang dibalik pintu toko buku tersebut. Fitri sudah tak tahan lagi, perut nya benar-benar sakit, ia sedang datang tamu bulanan. Fitri kembali menyalakan mobil nya dan beranjak pergi.
Lisa sedang mencari-mencari buku yang ingin ia beli. Membaca judul demi judul buku-buku yang ada disana. Akhirnya, Lisa sudah menemukan buku apa yang ia cari.
Setelah menemukan buku Fisika yang ia cari, Lisa menuju kasir untuk membayar buku nya. Ia membeli satu buku Fisika. Lisa memasukkan buku itu kedalam tas nya lalu keluar dari toko buku tersebut.
Ia berdiri didepan toko tersebut. Mengeluarkan handphone nya dan berniat untuk memesan tukang ojek online.
"Habis beli buku?"
Lisa tersentak kaget mendengar suara tersebut. Ia mengangkat kepala nya dan menemukan seorang laki-laki.
"Iya,"jawab Lisa.
Andra melihat-lihat disekeliling nya. "Lo nggak sama Fitri?,"tanya Andra.
Lisa menggeleng. "Dia udah pulang duluan."
"Terus lo pulang sama siapa?,"tanya Andra lagi.
"Gue mau pesen go-jek,"
"Kalau gue aja yang nganter lo, gimana?,"tawar Andra.
"Eh nggak usah,"tolak Lisa cepat, "Gue naik ojek aja."
Tanpa menunggu basa-basi lagi, Andra langsung menarik tangan Lisa untuk menuju keberadaan motor nya. Lisa sudah tidak dapat menolak lagi, karna Andra meraih tangan nya dengan cepat.
Andra menaiki motor itu, lalu memasang helm dikepala nya. Lisa masih tetap berdiri ditempat. Ia hanya memperhatikan cowok itu.
"Ayo naik,"suruh Andra.
Lisa mengangguk pelan. Gadis itu akhirnya memberanikan diri untuk menaiki motor Andra. Ia memegang erat jaket kulit Andra, menjaga diri nya agar tidak terjatuh. Andra menyalakan mesin motor nya. Mereka mulai pergi meninggalkan tempat itu.
Mereka menikmati perjalanan ini, walaupun Lisa merasa agak sedikit tidak nyaman. Karena ia baru pertama kali pulang bersama Andra dengan motor nya.
"Lo tadi, abis beli buku juga ya?,"tanya Lisa mencairkan suasana.
"Iya. Beli buku tujuh malam pertama dialam kubur,"ujar Andra asal.
Ucapan Andra tersebut membuat kedua nya tertawa keras, membuat para pengguna jalan lain nya melihat kearah mereka. Ditengah-tengah tawa mereka, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap. Hujan turun dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu
Teen FictionSLOW UPDATE:) Bila rindu, katakan. Jika tak bisa, simpan. Meski itu menyakitkan.