***
Sandi mencoba membawa Lisa kedalam pelukan nya. Ia terus memaksa tubuh Lisa untuk memeluk nya, namun Lisa mendorong keras keras tubuh Sandi sampai laki-laki itu terjatuh kelantai.
"KITA PUTUS!!"
Saat Lisa menjadi tontonan orang-orang yang ada disana, tiba-tiba saja ada dua orang satpam bertubuh besar mendekat kearah Lisa.
"Maaf mbak. Jika anda hanya ingin membuat keributan disini, lebih baik anda keluar sekarang juga,"ujar nya salah satu.
Lisa kembali menyapu air mata nya. Ia menatap tajam bola mata satpam itu, "Sebelum Bapak nyuruh saya keluar, saya juga akan keluar dari tempat ini!"
"Tunggu!"
Semua pasang mata mengarah keasal suara tersebut. Berdiri seorang laki-laki memakai kemeja berwarna merah muda dengan tiga kancing yang terbuka dibagian atas, serta lengan yang ia lipat tinggi. Laki-laki itu mendekat kearah Lisa dengan sudut bibir yang terangkat sebelah.
Ia mendekat kearah Lisa. Gadis itu mencoba untuk memperhatikan wajah nya dengan jelas, namun Lisa benar-benar tidak mengenali nya. Lelaki itu kembali mendekat kearah Lisa. Sangat dekat.
Ia mengangkat dagu Lisa, agar gadis itu menatap mata nya. "Hai cantik, kamu mau gak nemenin aku malam ini?" tawar nya manis kepada Lisa.
Cewek yang memiliki perasaan kepada Andra itu langsung menepis cepat tangan iblis tersebut dari dagu nya. "Lo jangan kurang ajar ya sama gue!!"
"Sombong banget sih lo jadi cewek!"ujar nya mulai terlihat merah pada Lisa. "Emang semahal apasih diri lo?"
Bug!!
BUG!!
Sebuah pukulan dahsyat melayang dipipi laki-laki yang tadi mendekat kearah Lisa. Tanpa tanda-tanda apapun, seorang Andra Wijaya Saputra datang bak pangeran yang ingin melindungi putri nya.
Lisa begitu kaget setengah mati ketika cowok itu tiba-tiba muncul ditengah keramian ini. Semua orang yang ada disana tak berani mengeluarkan sepatah katapun ketika Andra mulai membabi buta untuk menghabisi lelaki sialan itu.
Tak terhitung lagi sudah berapa tamparan dari kepalan tangan nya yang mengenai rahang pipi dan perut lelaki buaya itu. Lelaki itu meringis kesakitan sambil melap sesekali darah yang mulai keluar dari sudut bibir nya.
Dua orang satpam tersebut pun kini sudah tak bisa tinggal diam ketika Andra menghabisi orang itu hingga mengeluarkan darah. Kedua lelaki bertubuh kekar tersebut menggenggam tangan Andra dari belakang. Namun Andra tetap berusaha untuk melepaskan tangan nya. Ia berusaha keras untuk mengambil tangan nya sampai berhasil.
Andra mengangkat tubuh lelaki tersebut menyeret dinding. Wajah nya memerah penuh dengan amarah yang membara. "Jangan coba-coba berani ganggu cewek gue." Ia melempar tubuh orang yang sudah lemah tersebut kelantai.
Andra menarik tangan Lisa dan Fitri keluar dari tempat itu. Kedua gadis itu hanya menurut ketika Andra membawa nya keluar dari neraka ini. Cowok itu melempar kedua tubuh gadis itu kedepan.
"Kalian berdua udah nggak waras! Ngapain coba masuk ketempat kayak gini?!" Andra mulai memerahi kedua nya.
"Gue udah ngelarang Lisa Ndra,"ujar Fitri dengan nada penuh ketakutan.
Andra mendekat dan menatap lekat bola mata Lisa yang sudah memerah sejak tadi. "Mau lo apasih Lis?"tanya nya dengan nada datar. "Lo udah gila ya?! Ngapain lo masuk ketempat itu cuman buat nemuin Sandi doang?!!" Andra benar-benar sangat marah pada Lisa. Cowok itu berteriak dengan mata yany melotot kearah Lisa. "Gak penting banget tau nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Rindu
Novela JuvenilSLOW UPDATE:) Bila rindu, katakan. Jika tak bisa, simpan. Meski itu menyakitkan.