Enjoy💛
.
.
.
.
.
Tiga mug berwarna merah dengan isian coklat hangat yang hanya tersisa setengah pada salah satu mug dengan aroma coklat menguar hangat ditengah dinginnya cuaca dan derasnya rinai hujan, lain lagi dengan dua buah cangkir berisi cairan pekat hitam yang mengepulkan uap beraroma menenangkan, kini kim taehyung seorang diri duduk bersebrangan dengan sang calon mertua di ruang tamu rumah keluarga jeon, bidak catur mulai digerakan dan sesekali menyecap pahitnya kopi busan ditengah permainan hening, menyisakan dengusan geli dari sepasang ibu dan anak yang hanya mampu memperhatikan dari meja ruang makan yang tak terhalang apapun dengan mug cokelat ditangan dan beberapa cookies yang hampir kandas"Bagaimana kabar chanyeol dan baekhyun?"
Taehyun sedikit terlonjak saat mendengar suara sang tuan jeon yang mulai memecah keheningan permainan catur yang sudah hampir dua puluh menit itu
"Appa dan eomma baik tuan jeon, masih sama appa mengurus perusahaan dan eomma mengurus butiknya"
"Lalu adikmu?"
"Bambam baik tuan, dia sekarang tengah fokus berkarir sebagai idol" ucapnya gugup
Bidak catur kembali digerakan begitupula cangkir berisi kopi mulai disesap kembali, taehyun mengikuti tuan jeon yang tengah menyesap kopinya walau sungguh taehyung itu tidak suka rasa pahit kopi, tapi ya mau bagaimana lagi dirinya kini tengah berusaha merebut hati sang appa dari pujaan hati
"Ayahmu punya perusahaan besar, kenapa memilih menjadi dosen?"
"Ah iya tuan jeon, saya belum siap memimpin perusahaan, saya masih mau belajar mengemban tanggung jawab secara sederhana, lagi pula appa masih sanggup memimpin, saya juga masih ingin menukmati hasil jerih payah saya sendiri tanpa bantuan pekerjaan dari orang tua, yang terpenting saya masih ingin menjalani cita cita saya terlebih dahulu sebagai dosen dan menebus dosa saya pada jungkookie"
Jeon sehun berdehem cukup keras sebelum mentingkirkan pion ratu milik taehyung, membuat sang pemilik ratu meringis sebelun jeon sehun kembali meletakan cangkir kopi pada meja, menandakan permainan catur berakhir membuat suasana semakin canggung dan keringat sudah penuh membasahi dasi taehyung begitupula dengan kaki yang sedikit bergetar dan tangan yang menggenggam kemejanya sendiri cukup kuat
"Belum siap mengemban amanat perusahan hm?" Gumamnya
"Iya tuan jeon, saya masih belajar dan mempersiapkan diri"
"Panggil saja appa, kau belum siap mengemban amanat perusahaan tapi kapan kau siap meminang jungkookku?"
"Yeaa tuan jeo-- ah apa appa tu-ann"
Malam itu kim taehyung tersenyum lebar, kembali menuju hotel bersama sang anak digendongan yang kini tengah terlelap, kembali dengan membawa restu sang tuan jeon,
'Jungkookie aku siap sekarang' gumamnya
---
-
-Hari minggu akan lebih baik jika digunakan untuk bersantai atau berlibur bersama orang terkasih, sayang beberapa orang memilih menghabiskan hari libur untuk bergelung manja pada kasur tercinta, begitupula seorang min yoongi, mahasiswa tingkat akhir yang tengah menunggu jadwal sidang skirpsinya ini kina tengah bergelung manja pada selimut hitam bergambar karakter kumamon lucu pemberian sang kekasih, mulai mengerang terganggu saat mencium aroma manis pancake dan susu vanila, dirinya berjalan gontai menuju sumber aroma yang mampu membuat perutnya berbunyi nyaring, mendapati sang kekasih tengah sibuk mempersiapkan sarapan mereka harini
"Pagi jiminie" ucapnya bergumam sesekali menggaruk tengkuk yang gatal
"Pagi sayangku, sarapan dan segera bebersih oke? Aku akan mengajakmu pergi sebentar"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Ssaem [Taekook]
Fanfic"hyu- hyung" sebuah teriakan gugup diikuti sepasang onyx yang membola. Itu jelas suara jungkook. "Jangan berteriak dikelasku, diam, atau silahkan keluar" suara husky yang terkesan dingin milik pria tampan didepan sana. Mereka, dipertemukan kembali...