Goodbye, Japan!

1.5K 124 9
                                    

Sore itu hujan turun dengan deras, mengiringi kepergian kedua malaikat dalam hidup Sejeong dan Mina untuk selamanya. Didepan pusara ayah dan ibunya, Sejeong dan Mina tak dapat menghentikan tangis mereka. Tak pernah terbayangkan oleh mereka begitu cepat kedua orangtuanya kembali ke sang pencipta, karena kecelakaan tunggal yang terjadi di hari itu. Satu per satu keluarga dan kerabat meninggalkan pemakaman. Namun Jisung masih berdiri dibelakang sambil memayungkan Sejeong, Mina, dan ibunya yang sedang memberikan pelukan hangat kepada kedua sepupunya yang sedang berduka itu. Ia tak peduli dirinya pun sudah basah kehujanan. Sampai akhirnya setelah beberapa menit berlalu, tangis Sejeong dan Mina mulai reda. Dengan dibantu oleh Jisung dan ibunya, Sejeong dan Mina berdiri memberi penghormatan terakhir sebelum meninggalkan pemakaman.

"Aku pergi dulu ayah, ibu, aku janji akan menjaga Mina" ucap Sejeong pelan sebelum pergi.

**********

Sejeong menyalakan lampu kamar kedua orangtuanya. Perlahan ia masuk ke dalam kamar itu dan duduk di sisi tempat tidur. Masih teringat jelas bagaimana kemarin malam mereka berbincang - bincang di kamar itu membicarakan rencana untuk merayakan kelulusan Mina dari SMP dan kenaikan kelas Sejeong ke kelas 2 SMA. Sayangnya, saat di perjalanan orangtua mereka menuju sekolah untuk menjemput Sejeong dan Mina, taksi yang ditumpangi orangtua mereka menabrak pembatas jalan, nyawa kedua orangtua mereka tidak dapat tertolong. Sejeong melihat ke langit - langit kamar mencoba menahan agar air matanya tak lagi terjatuh. Ia masih berharap apa yang menimpanya hari ini hanyalah sebuah mimpi.

"Sejeong, ayo makan dulu nak" ajak tante May yang menghampiri Sejeong dan mengusap pundak Sejeong dengan lembut.

"Belum laper, tante" jawab Sejeong sambil tertunduk lemas.

Tante May mengangkat dagu Sejeong, "Katanya mau jagain Mina, gimana mau jagain adik kamu kalau kamu nya lesu gini?" tanya Tante May, Sejeong makin menundukkan kepalanya. "Sejeong, kamu harus kuat, tante tau ini berat buat kamu, tapi kamu ngga sendirian, ada tante, ada Jisung, dan ada Mina yang sangat butuh kamu" lanjut tante May.

"Terimakasih, tante May.." jawab Sejeong tersenyum tipis dan mencoba untuk lebih tegar.

"Nah, gitu dong senyum, kan keponakan tante jadi keliatan cantiknya" kata tante May menghibur. "Yaudah yuk sekarang kita ke meja makan, yang lain udah pada nunggu tuh" ajak tante May lagi.

Sejeong dan tante May bergabung di meja makan bersama Mina dan Jisung. Suasana makan malam terasa agak canggung, tante May dan Jisung memang jarang berkunjung ke rumah Sejeong dan Mina karena jarak yang harus ditempuh cukup jauh. Keluarga Sejeong dan Mina awalnya menetap di Korea Selatan, namun 10 tahun yang lalu mereka pindah ke Jepang setelah ayah Sejeong dan Mina dipindah tugaskan dari kantornya untuk mengurusi cabang perusahaan di Jepang dan sampai saat ini mereka masih menetap di Jepang. Sedangkan keluarga Jisung masih menetap di Korea Selatan.

"Tante May," panggil Mina memecah keheningan.

"Iya sayang?" tante May menghentikan makan nya sejenak dan menatap teduh ke arah Mina.

Mina tersenyum, "Boleh aku panggil tante May, ibu? Tante May mirip sekali dengan ibu, bahkan cara tante May memandang dan memanggilku juga sama seperti ibu"

Tante May adalah adik kandung ibu nya Sejeong dan Mina, mereka memang memiliki paras cantik dan sifat keibuan yang serupa.

"Mina," kata Sejeong menghentikan ucapan adiknya.

Tante May memegang tangan Sejeong, mengisyaratkan Sejeong untuk tidak protes pada permintaan Mina. "Boleh, sayang.. Mulai sekarang panggil ibu aja ya?" lanjut tante May masih menatap Mina, Jisung juga mengangguk memberi tanda bahwa ia juga menyetujui nya. "Nah, bagaimana kalau kalian ikut ibu dan Jisung ke Korea? Kita tinggal bersama disana, mau ya?" tanya tante May pada Mina dan Sejeong.

The Last || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang