Jam menunjukkan pukul 7 pagi, masih sekitar 1 jam lagi caffe bene akan dibuka. Sambil menunggu 2 orang lagi yang bekerja di caffe milik tante May itu datang, tante May mengajak Jisung, Sejeong dan Mina untuk mendiskusikan pilihan sekolah mereka disana sambil menyiapkan dessert setelah sarapan pagi untuk memperkenalkan menu spesial yang khas dari caffe bene pada Sejeong dan Mina. Caffe bene adalah bisnis yang dijalankan tante May sepeninggal suaminya karena sakit 5 tahun yang lalu. Caffe itu dibangun tepat dilantai bawah rumahnya.
"Nah, ini dia read bean bing su buat Sejeong dan Mina, cookies and ice cream waffle kesukaan Jisung, dan caffe latte untuk ibu" kata tante May meletakkan dessert mereka diatas meja.
"Terimakasih bu.." jawab mereka kompak dan langsung mencicipinya.
"Iya, gimana? Enak?" tanya tante May.
"Juara deh, bu" kata Jisung.
"Enak banget bu" kata Mina yang makan paling lahap.
"Iya bu, bener. Enak banget" Sejeong ikut memberi pujian. "Kapan - kapan ajarin kita cara buatnya ya bu. Kita juga mau bantu ibu disini kalau lagi free dari kegiatan sekolah nanti, boleh kan?" lanjut Sejeong.
"Boleh, tapi utamakan sekolah kalian dulu ya? Jadi gimana? Kalian udah punya pilihan mau sekolah dimana?" tanya tante May.
"Di sekolah SM juga yuk, kak. Gedung SMP dan SMA SM bersebelahan, pasti seru kalau kita bisa berangkat dan pulang sekolah bareng" ajak Jisung yang memang sudah lebih dulu mendaftar masuk ke SMP SM sebelum pergi ke Jepang kemarin.
Sejeong dan Mina sudah membandingkan biaya di sekolah SM dengan sekolah - sekolah lain dari rincian biaya pada tiap brosur, dan sekolah SM adalah sekolah yang paling mahal biaya pendaftaran dan biaya SPP tiap bulannya. Mereka tidak mau membebankan tante May walau tante May tidak menyinggung masalah itu sama sekali.
"Gimana Mina, Sejeong? Mau daftar di sekolah SM juga ngga nemenin Jisung? Sekolah SM juga termasuk sekolah terbaik di Korea Selatan, ibu sangat setuju kalau kalian mau bersekolah disana. Atau kalian punya pilihan lain?" tanya tante May menunggu jawaban.
"Kayaknya ngga deh bu, sekolah SM terlalu jauh dari rumah" kata Mina membuat sebuah alibi.
"Ibu bisa anter kita tiap berangkat dan pulang sekolah kak, biasanya juga gitu, kalau ibu lagi sibuk ya kita bisa naik bis" kata Jisung.
"Mianhae Jisung, tapi aku dan Mina sudah terbiasa pulang - pergi sekolah jalan kaki di Jepang. Kata ayah dan ibu, itu baik untuk kesehatan" Sejeong mencoba meneruskan alibi pertama dari Mina.
Jisung mengeryitkan alisnya, ia merasa kurang masuk akal untuk menolak bersekolah di sekolah terbaik hanya karena masalah jarak. "Tapi kan kak,"
"Yaudah Jisung, jangan dipaksa kalau kak Sejeong dan kak Mina ngga mau" kata tante May. Jisung mem - pout kan bibirnya dan menuruti ibunya untuk tidak memaksa kedua sepupunya yang kini sudah menjadi kakak angkatnya. Tante May paham ada hal lain yang membuat mereka menolak bersekolah di SM, dan tidak mau memaksakannya agar mereka bisa bersekolah dengan nyaman di sekolah pilihan mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last || END
RomanceSetelah kepergian kedua orangtuanya, Sejeong bersama adiknya pindah ke Korea Selatan. Disana, Sejeong bertemu dengan 18 cowok yang tergabung dalam 1 geng, yang berbeda - beda karakter dan terlibat kisah cinta yang rumit dengan mereka. Seperti apakah...