Khesya masuk kedalam Rumah dan suasana Rumah sangat sepi, terlihat bi Inah sedang menyapu di ruang tamu seorang diri.
"Bi, penghuni rumah lainnya kemana?" tanya Khesya lemas.
"Nyonya sama tuang mengantar kak Aldi ke Turkey, mereka juga katanya akan menginap disana 1 bulan, non Key sengaja di tinggalin karena non Key harus sekolah," kata bi Inah.
"Huffffttt kebiasaan deh, ninggalin begitu aja," jawab Khesya kesal.
Khesya langsung berjalan menuju kamarnya dan masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan lemas, perkataan kak Adit terus menerus mengiang di telinganya, dia merasa seperti di tusuk berkali-kali, dia terus menangis sambil membanting tubuhnya di atas kasur yang empuk.
"Tuh orang kok ngomongnya jahat banget sih," kata Khesya sambil menangis. "Gak punya hati banget, ngomong seenaknya, bisanya baperin doang tapi gak mau tanggung jawab, pas udah baper eh dia malah bilang kalau aku baperan, dikira hati ini dari rembesan es kepal milo kali ya," sambungnya kembali yang masih menangis.
Banyak chat dari Neyla dan juga panggilan telpon darinya, namun Khesya tidak bersemangat untuk mengangkatnya. Moodnya benar-benar hancur seperti bubur yang masih panas, hatinya merasa ter-iris seperti ayam yang di iris untuk bubur ayam, kak Adit membuat Khesya menjadi kehilangan untuk semangat hidup.
*****
Sudah seminggu Khesya tidak masuk Sekolah, beberapa temannya sudah menjenguknya namun setelah menjenguk Khesya mereka hanya mengatakan bahwa Khesya baik-baik saja.
Kak Adit berjalan dengan kerah baju dan di angkat, lengan di gulung hingga di atas sikut, dan berjalan seperti orang yang sok cool. Mereka memandang kak Adit sambil tersenyum, namun kak Adit hanya diam dan tidak membalas senyuman mereka.
"Woy Dit!" Teriak seseorang yang jaraknya cukup jauh darinya.
Kak Adit langsung berlari kecil menghampiri orang tersebut, yaitu kak Andi. Mereka pergi ke kantin bersama-sama, kak Adit langsung duduk di antara teman-temannya.
"Kemana aja lo woy, dari tadi gua cariin," kata Rafael.
"Nyari istri buat tuk Dalang, kasian dia udah tua masih aja jomblo," jawab kak Adit melantur.
"Yailah... receh banget jawaban lo," jawab kak Rafael sambil tertawa.
"Eh gimana kabar cewek lo? Seminggu ini gua nggak lihat dia deh," kata kak Andi.
"Siapa?" tanya kak Adit sambil mengangkat kedua alisnya.
"Key," jawab kak Andi sambil tertawa.
"Mana gua tau," jawab kak Adit cuek.
"Eh lucu juga ya si Key, kan gua bilang tuh sama dia kalau lo itu suka sama dia, eh dia malah langsung salah tingkah gitu," kata kak Andi sambil tertawa puas.
Brakkk....
Kak Adit memukul meja dengan sangat kencang hingga kayu dari meja itu pun hampir patah, teman-temannya langsung diam seribu bahasa dan melirik ke arah Andi. Kak Adit langsung menarik kerah baju kak Andi dan mengepalnya dengan sangat kencang.
"Maksud lo apa bilang kayak gitu ke Key hah!" bentak kak Adit dengan suara yang sangat kencang hingga membuat para penghuni kantin melirik ke arah mereka.
"Gua.."
Dug....
Tanpa basa-basi kak Adit langsung meluncurkan tinjuannya di pipi kiri kak Andi, kak Adit menonjok kembali namun ke area mata kak Andi. Kak Adit terus menonjok kak Andi di bagian perutnya bertubi-tubi, mereka yang berada di kantin tidak berani memisahkannya karena takut kena imbasnya. Kak Andi tergeletak di lantai sambil meringis kesakitan, dia terus memegang tubuhnya yang terasa sakit.
"Anjing lo! Teman macam apa lo bangsat!" bentak kak Adit sambil menendang kak Andi.
Rendy yang berada disana sebagai penonton, dia langsung masuk dalam pertengkaran kak Adit dan juga kak Andi, dia terus berusaha memisahkan kak Adit yang terus-terusan menghajar kak Andi.
"Udah kak! Stop! Lo itu ketua OSIS! Jaga image lo!" bentak Rendy kepada kak Adit.
"Eh anak kecil, lo nggak usah ikut campur dalam urusan gua sama si brengsek ini," kata kak Adit dengan amarah yang masih menggebu-gebu.
"Dia sama lo sama aja kak! Sama-sama buat key jadi nangis! Gara-gara omongan lo, dia jadi nggak mau masuk sekolah lagi dan dia katanya mau pindah sekolah! Lo sadar! Disini yang salah bukan kak Andi doang tapi lo juga salah!" bentak Rendy yang meluapkan semua rasa kekesalannya.
"Junior kurang ajar lo," kata kak Adit dengan tajam.
Kak Adit menonjok Rendy, namun Rendy berhasil menangkisnya dan dia membalasnya dengan menonjok perut kak Adit secara bertubi-tubi.
Saat mereka bertengkar, tiba-tiba pak Guntur datang memasuki kerumunan itu, seluruh siswa langsung bubar dan mereka bertiga di bawa ke ruang BK.
Mereka merasa kasihan dengan Rendy, karena mereka tahu bahwa Rendy tidak salah namun dia telah terlibat dalam kasus ini. Dalam keputusan kepala sekolah dan guru BK, kak Andi di skors selama 2 minggu, kak Adit di skors selama 3 minggu, dan Rendy di skors selama 3 hari. Kak Adit sebenarnya hampir saja ingin dikeluarkan dari Sekolah, namun pihak sekolah masih ingin mempertahankan kak Adit di sekolah ini karena prestasinya di bidang non-akademiknya yang sangat baik di sekolah ini hingga akhirnya mereka memutuskan bahwa kak Adit diberi hukuman skors selama 3 minggu.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...