Khesya dan kak Adit kembali lagi kedalam mobil, untung saja saat mereka meninggalkan mobil begitu saja barang-barang tidak ada yang hilang. Kak Adit mengendarai mobilnya menuju Rumah kak Adit. Keheningan terjadi kembali di antara mereka, khesya hanya melihat gelapnya malam di balik kaca mobilnya sedangkan kak Adit hanya fokus menyetir mobilnya.
Saat sudah sampai di rumah kak Adit, kak Adit mengucapkan terima kasih kepada Khesya dan Khesya hanya menjawabnya dengan senyumannya. Khesya mengendarai mobilnya sendirian walaupun dia merasa sedikit kecewa. Dia kecewa karena harus berada di dalam mobil sendirian dan dia sangat takut karena membayangkan tiba-tiba di belakangnya ada setan.
Setelah beberapa lama, akhirnya Khesya sampai di Rumah dan dia langsung memparkirkan mobilnya dan dia langsung masuk ke dalam rumahnya. Sepi, itulah suasana Rumahnya saat ini, terlihat sepertinya semua telah tidur di kamar masing-masing. Baru 3 kali melangkah masuk ke dalam rumah, dia langsung merasa seperti ada yang memanggilnya di belakangnya. Perlahan Khesya memutarkan badannya dan sedikit gemetar.
Dorrrrr...
Aaaaaaa....
Kak Aldi mengagetkannya dan membuat Khesya langsung tersentak cukup kencang. Degup jantungnya berdetak sangat cepat, namun kak Aldi tertawa dengan puas karena telah berhasil mengagetkan adiknya.
"KAK ALDIIIIIII!!!!!!" teriak Khesya dan kemudian dia mengejar kak Aldi.
Kak Aldi terus berlari sambil mentertawai Khesya. Khesya merasa sangat kesal dan dia langsung pergi ke kamarnya. Kak Aldi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. Kak Aldi pergi ke kamar Khesya berusaha membujuk Khesya, namun pintu kamar Khesya telah di kunci oleh Khesya dan membuat kak Aldi semakin menahan tawanya.
"Key.. maafin kakak, Key." ujar kak Aldi sambil mengetuk pintu dan juga menahan tawanya.
"Bodo." jawab Khesya dengan jutek.
"Jangan marah, Key." jawab kak Aldi yang masih berdiri di depan pintu Khesya.
"Bodo amat."
"Besok kakak beliin coklat deh buat kamu." bujuk kak Aldi.
Khesya tersenyum lebar saat kak Aldi mengatakan akan membelikannya coklat. Dia langsung merasa senang karena akan mendapatkan coklat gratis dari kak Aldi.
"Beliin aku coklat silverking yang 1 kg, aku maunya beli 2 ehhh jangan 2 tapi aku maunya 3, terus sama yang ukuran agak besarnya beli 15, yang kecilnya beli 25." jawab Khesya dengan santai.
Kak Aldi langsung mengecek dompetnya, dia harus merasa sabar kepada adiknya yang ingin memeras dompet kakaknya.
"Kamu ngapain beli banyak-banyak dek? Nanti kamu sakit gigi loh, udah beli yang ukuran kecilnya beli 2 aja ya." bujuk kak Aldi yang berusaha menyelamatkan isi dompetnya yang sudah hampir menipis.
"Pelit!" jawab Khesya dengan nada yang kencang.
"Kamu meras dompet kakak banget sih dek." jawab kak Aldi yang masih terus bersabar.
"Yaudah! Jangan ngomong lagi sama aku!" jawab Khesya dengan nada cepat.
"Jangan gitu dong, Key." jawab kak Aldi semakin bingung.
Khesya hanya diam dan mengabaikan kak Aldi. Dia sengaja berpura-pura marah kepada kak Aldi supaya dia di belikan coklat oleh kak Aldi. Kak Aldi terus memandangi isi dompetnya yang hanya berisi KTP, SIM, STNK, beberapa foto, kertas-kertas dari tempat parkir di Mall, lalat yang mati di dalam dompetnya, 3 lembar uang seratus ribu, 5 lembar uang lima puluh ribu, 2 lembar uang dua puluh ribu, 3 lembar uang sepuluh ribu, 20 lembar uang dua ribu, dan 25 uang receh seperti lima ratus rupiah dan seribuan logam. Dia menggelengkan kepalanya dan merasa miris dengan isi dompetnya. Uang di ATMnya juga sudah tinggal dikit, bulan ini dia belum di transfer oleh Papanya.
"Ya ampun, Di... ganteng-ganteng tapi kok dompet lo miris banget ya." ujarnya dengan nada pelan.
Aldi mengembuskan napasnya dan berusaha untuk tetap ta'bah dengan isi dompetnya.
"Selamat tinggal uangku." ujar kak Aldi kembali kemudian dia menutup dompetnya.
"Yaudah, Key, besok kakak beliin." jawab kak Aldi dengan sabar.
Khesya tersenyum lebar dan dia merasa sangat senang. Khesya langsung membukakan pintunya dan langsung melihat kak Aldi di depan pintu kamarnya.
"Key, kak..."
"Janji?!" ujar Khesya memotong ucapan kak Aldi tanpa basa-basi.
"Iya janji." jawab kak Aldi sedikit terpaksa.
"Jam berapa?" tanya Khesya dengan nada cepat.
"Sepulang lo sekolah." jawab kak Aldi.
"Ok." jawab Khesya dan kemudian dia menutup pintu kamarnya begitu saja.
Kak Aldi membuka mulutnya dan dia terdiam, dia merasa greget dengan Khesya namun dia masih terus bersabar dan dia langsung pergi ke Kamarnya.
"Aldi.. Aldi, kasian banget sih lo." ujar kak Aldi dengan miris.
*****
Khesya berangkat ke Sekolah dengan motor kesayangannya. Saat sesampainya di Sekolah, seluruh murid berbisik sambil melihat ke arah Khesya. Khesya merasa bingung dan juga sedikit penasaran, namun dia berusaha untuk tetap cuek dan langsung pergi menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas, terdapat segerombolan teman-teman kak Vera sedang menantikannya di depan pintu kelas, Khesya tersentak dengan cepat saat melihat teman-teman kak Vera. Khesya memundurkan langkahnya, namun ternyata teman-teman kak Vera telah melihatnya dan membuatnya semakin panik.
"WOY! ITU DIA SI JABLAY!" teriak kak Lani, salah satu teman dari kak Vera.
Khesya langsung berlari menuju lantai dasar, dia terus berlari di tangga dan sialnya dia terinjak tali sepatunya sendiri dan untungnya saja itu tinggal 2 anak tangga lagi. Khesya hampir terjatuh kelantai, namun dia langsung di tolongi oleh seseorang sebelum dia terjatuh ke lantai.
Saat Khesya melihatnya, ternyata itu adalah kak Rafael, orang yang dulu pernah membentaknya, kak Rafael melihat wajah Khesya yang sedang ketakutan, tak lama kemudian datanglah kak Vera dan juga teman-temannya yang siap menghabisi Khesya.
"Raf, siniin tuh si Jablay, gua mau ngasih pelajaran ke dia." ujar kak Vera dengan jutek.
Kak Rafael melirik ke arah Khesya, tatapan Khesya dapat di baca bahwa saat ini dia butuh pertolongannya. Rafael melirik ke arah kak Vera dengan tatapan yang tajam.
"Lo mau dia?" tanya kak Rafael sambil tersenyum licik.
"Iya." jawab Vera dengan emosinya yang menggebu-gebu.
"Yaudah ini." jawab kak rafael mendorong Khesya dengan pelan ke arah kak Vera.
Khesya sedikit panik dan terus berusaha meminta tolong kepada kak Rafael. Saat salah satu teman kak Vera hendak menarik Khesya, Khesya kembali di tarik oleh kak Rafael.
"Lo hadapin dulu guru BK baru gua kasih dia ke lo." jawab kak Rafael dengan senyum liciknya kembali.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Novela JuvenilBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...