Part 2

1.1K 58 2
                                    

Jam istirahat telah tiba...
Khesya dan Avrilia mulai meninggalkan kelas dan pergi ke kantin

"Key,gua masih takut" ucap Avrilia dengan nada pelan sambil menepuk bahu Khesya dan menghentikan langkahnya

"Takut?sama apa?setan?kecoa?kelabang?atau pak Ibrahim?" tanya Khesya dengan cuek

"Ih lo tuh nyebelin ya!gua tuh masih takut sama teman-temannya kak Adit" jawab Avrilia yang mulai gemetar

"Hey,kamu gak usah takut. Mereka itu manusia,tercipta dari tanah dan segumpa darah,sama-sama memiliki organ tubuh yang lengkap,sama makan nasi dan minum dengan air,lalu buat apa kita takut?" jawab Khesya yang berusaha membuat Avrilia menjadi tenang

"Marahnya mereka itu loh...seram banget" jawab Avrilia yang mulai memucat

"Dengerin aku baik-baik..." ucap Khesya semakin serius

"Orang yang selalu marah-marah itu orang yang berusaha menyembunyikan kekurangannya dengan cara seperti itu,kalau kita takut justru dia bakal bahagia. Kita harus kuat dan jangan lemah" jawab Khesya sambil tersenyum

Lalu mereka melangkah menuju kantin dan benar saja,di depan kantin kak Adit dan teman-temannya sedang berdiri dan sepertinya menanti seseorang. Saat mereka maju lima langkah kedepan kantin,sorot mata teman-temannya kak Adit langsung tajam,mereka langsung menghampiri Khesya dan Avrilia. Seluruh tubuh Avrilia langsung gemetar namun tidak dengan Khesya,dia hanya diam dengan tenang dan tak merasa takut sedikit pun

"Lo mau kemana?" tanya kak Adit

"Lihat kan saya mau kemana?hitung aja 15 langkah kedepan saya akan sampai kemana" jawab Khesya dengan tenang

"Kalo gua nanya lo harus jawab yang benar!" bentak kak Adit

"Terserah saya dong mau kemana aja" jawab Khesya dengan ketus

Sementara Avrilia mulai membeku,bibirnya tak bisa terbuka,wajahnya memucat dan tubuhnya gemetar

"Key..Key..gua takut Key" jawab Avrilia semakin lemas

"Kamu jangan takut,mereka hanya manusia yang sok berkuasa" jawab Khesya sambil melirik kak Adit

"Key..udahlah kita balik aja ke kelas" pinta Avrilia semakin memucat

"Yaudah ayo aku anteri kamu ke kelas setelah itu aku ke kantin beliin kamu makanan" jawab Khesya dengan cemas

Saat mereka membalikkan badan dan akan pergi kekelas,kak Adit langsung menarik tangan kanannya Khesya dan membuat Khesya terkejut hingga akhirnya mereka mulai berdekatan,jarak mereka sangat tipis,mereka saling menatap dengan lekat dan terdiam,mulut Khesya terbuka setengah,mata mereka saling terbuka lalu tangan kiri Khesya berada di bahu Adit dan tangan kiri kak Adit mengangkat tangan Khesya dan mendekati dadanya kak Adit sambil menggenggamnya.

"Ya ampun,kenapa hati gua jadi gemetar menatap dia?" gumam kak Adit yang menelan ludahnya

Khesya dan kak Adit masih saling menatap tak berkedip,seluruh siswa yang ada di sekitar kantin terkejut melihat kejadian itu. Kemudian,Khesya mulai tersadar dengan kejadian itu dan langsung mendorong tubuh kak Adit.

"Jangan karena kaka merasa menjadi seorang senior,tapi kaka gak berhak buat menindas kami para junior!" ucap Khesya dengan tegas

Kak Adit masih terdiam dan terkejut atas kejadian yang dia alami. Karena dia belum pernah menatap seorang gadis dengan begitu dekat dan membuatnya tak berkedip sedikit pun.

"Dia itu unik,lebih unik dari yang lainnya tapi gua gak suka dengan sifat dia karena dia itu sok pemberani dan egois" gumam kak Adit sambil mengadukan kedua giginya.

Sementara,Khesya langsung membawa Avrilia kedalam kelas karena dia takut jika Avrilia sampai pingsan. Mereka telah sampai di kelas,Kesya langsung menyusun 3 bangku menjadi satu sebagai tempat tidur Avrilia

"Aku kekantin dulu" ucap Khesya yang akan melangkahkan kakinya keluar kelas

Avrilia langsung memegang pergelangan tangan Khesya dengan erat dan Khesya langsung menoleh kearah Avrilia

"Ada apa?"

"Gua mohon,lo jangan ribut lagi sama kak Adit" ucap Avrilia dengan pelan

"Hm" jawab Khesya dengan singkat

Avrilia melepaskan tangan Khesya dan membiarkan Khesya pergi kekantin

"Gua yakin,pada akhirnya lo sama kak Adit pasti bersama" gumam Avrilia sambil tersenyum

Khesya terus berjalan menuju kantin,namun saat dia didekat lorong seseorang menarik tangannya dan membawanya ke lorong sekolah

"Haaaa...p" teriak Khesya dan mulutnya langsung ditutup

"Ssstttt"

Ternyata orang yang menariknya bukanlah familiar lagi yaitu kak Adit

"Ka..."

"Sssstttt....diem lo jangan teriak,sakit telinga gua" ucap kak Adit

"Ada apa?please kak aku mohon jangan nyari masalah dulu,aku udah janji sama Avrilia kalau aku gak akan ribut lagi sama kak Adit" jawab Khesya dengan jujur

Kak Adit tertawa pelan karena mendengar ucapan Khesya

"Gua gak mau nyari masalah kok" jawab kak Adit dengan senyum sinisnya

"Lalu?" tanya Khesya dengan heran

"Gua cuman mau bilang,lo harus jaga sikap lo sama kaka kelas,gua gak mau nama Osis itu jadi jelek cuman gara-gara lo" jawab kak Adit dengan tatapan tajam

Khesya langsung melangkahkan kakinya kearah kak Adit lalu memajukan tubuhnya dan jarak diantara mereka menjadi tipis sehingga membuat kak Adit menjadi gugup

"Kak Adit,apa kaka fikir aku dan temanku yang mencari masalah?sedangkan teman-teman kaka udah melakukan hal yang gak benar yaitu menyuruh adik kelasnya membawakan tas kelantai 3,apa itu menurut kaka baik?" jawab Khesya dengan tatapan serius dan senyuman yang sinis

"Gua senior lo,ja..."

"Gua senior lo,jadi lo harus nurut apa yang gua bilang?ya ampun kak,itu namanya senior?menindas?bertindak semaunya?" potong Khesya dengan cepat dan nada yang meninggi

"Yang bikin malu Osis itu aku atau kaka?" tanya Khesya dengan sinis

"Maaf kalau aku udah gak sopan,aku seperti ini juga karena kaka" lanjut Khesya yang mulai tak sabar

"Lo udah selesai ngomongnya?lo itu sok pintar" jawab kak Adit sedikit emosi

"Kaka juga jangan semena-mena dengan kami!jangan mentang-mentang kaka itu ketua Osis,kaka jadi sok berkuasa dan harus kaka ingat!senior di sekolah ini itu bukan hanya anak kelas 11 termasuk kaka!tapi senior disini itu kelas 12!jadi kaka jangan beranggapan bahwa aku akan menurut bagaikan budak!aku hanya akan nurut jika itu hal positif,aku gak akan nurut untuk yang negatif!cam kan itu baik-baik" jawab Khesya yang meluapkan amarahnya

Kak Adit terkejut dengan jawaban Khesya,dia membuka kedua matanya,mengepal kedua tangannya dan kemarahannya sudah di ubun-ubun namun dia masih bisa menahannya

"Kalau lo bukan cewe,lo udah gua hajar ditempat" ucap kak Adit yang mulai murka

"Oh gitu" jawab Khesya dengan singkat

"Lo itu!bener-bener ya!greget gua sama lo!" jawab kak Adit sambil mengangkat kepalan tangannya kepada Khesya

"Hm" jawab Khesya dengan datar

"Udah lah!nanti jangan lupa rapat!" jawab kak Adit sambil berjalan meninggalkan Khesya yang masih di lorong

Khesya langsung pergi menuju kantin dan berjalan dengan cepat karena 10 menit lagi jam istirahat akan berakhir

_________________________________________

PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...

YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "

DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRI

TERIMA KASIH

SALAM

DESI SYAFITRI

DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang