SORRY BANGET YA GAES GUA BARU PUBLISH CERITA INI..GUA LAGI FOKUS SAMA CERITA GUA YANG GENRE HORROR DAN ALHAMDULILLAH HARI INI GUA BISA UP LAGI..
SELAMAT MEMBACA...
***
Setelah selesai makan, kak Aldi mengajak kak Adit kekamarnya kak Aldi (bukan ke kamar Khesya loh ya..hehehe..).
"Masuk sini, Dit." ujar kak Aldi dengan ramah
Kak Adit hanya diam kemudian masuk kedalam kamarnya kak Aldi.
"IH!KAK ALDI!!NYEBELIN BANGET SIH!" teriak Khesya dengan nada cempreng
"Wah adek gua mulai ngamuk nih." ujar kak Aldi mulai panik
"Lagian sih lo rese." jawab kak Adit dengan dingin
"Ih kak Aldi kebangetan nih, kan itu hoax, kenapa kaka malah ngomong gitu sama Mama sih?" ujar Khesya dengan kesal yang langsung masuk kekamar kak Aldi begitu saja
"Maaf lah, dek. Tapi kan kamu sama Adit itu emang cocok kok." jawab kak Aldi sambil menahan tawa
"Apaan sih, kak. Gara-gara kaka, Mama sekarang ngiranya aku pacaran sama kaka kutu beras ini." jawab Khesya dengan jutek sambil melirik kearah kak Adit
"Lo tuh yang kutu beras." jawab kak Adit dengan sinis
"Eh....udah-udah ya, sekarang gua mau ngambil cemilan dulu di kulkas, dan lo berdua jangan ribut lagi ya." jawab kak Aldi kemudian langsung pergi keluar dari kamar
Kak Adit dan Khesya hanya melirik kearah kak Aldi kemudian mereka langsung saling menatap.
"Apa lo liat-liat!" ujar kak Adit dengan ketus
"Ih..ngapain juga ngeliatin kak Adit, kurang kerjaan amat." jawab Khesya dengan jutek
Khesya langsung mengambil ponselnya dan tiduran diatas kasur.
"Lo gak risih gitu tiduran dikasur padahal ada cowo yang lagi duduk dikasur?" ujar kak Adit dengan jutek
Khesya melirik kak Adit lalu mengambil bantal dan ditaruh diperutnya.
"Cowo?siapa?" jawab Khesya dengan nada datar
"Gua ini cowo woy!wah bisa gila nih gua ngomong sama lo." jawab kak Adit dengan kesabaran penuh
"Oh." jawab Khesya dengan singkat
"By the way...lo beruntung ya punya keluarga kayak gini." jawab kak Adit yang langsung mengganti topik pembicaraan
"Yaelah kak, setiap keluarga pasti kayak gini juga lah." jawab Khesya dengan cuek
"Tapi keluarga gua nggak. sumpah, gua dari dulu pengen banget punya keluarga kayak gini. Orang tua yang selalu ada buat anak-anaknya, selalu peduli dengan keluarga, relain kesibukan dia demi keluarga, gua pengen banget punya keluarga yang harmonis kayak gitu. Tapi gua sadar semua itu hanyalah khayalan." jawab kak Adit sambil tersenyum miris
Khesya yang tadinya cuek, setelah mendengarkan ucapan kak Adit kini dia menjadi merasa kasihan dengan kak Adit dan merasa bahwa dia telah melukai hatinya.
"Kak,aku...minta maaf ya.." jawab Khesya sedikit ragu-ragu
"Maaf?karena apa?" jawab Adit sambil mengkerutkan keningnya
"Ya...ya....apa kek..pokoknya aku minta maaf." jawab Khesya sedikit gugup
"Hm...dasar aneh." gerutu kak Adit dengan kesal
"By the way..kalo aku boleh ngasih saran nih ya ke kak Adit, kak Adit gak boleh membenci orang tua kak Adit, toh...mereka seperti itu kan demi mempertahankan kehidupan keluarga, memenuhi semua kebutuhan keluarga, dan juga mau membuat masa depan anaknya menjadi terjamin. Orang tua kaka pasti sayang kok sama kaka buktinya aja mereka rela bekerja keras demi memberikan fasilitas terbaik buat kaka." jawab Khesya dengan tenang
"Gua gak butuh materi!gua hanya butuh kasih sayang dari orang tua gua. Gua punya orang tua tapi rasanya gua ini hanya yatim piyatu!"
"Kak..kaka gak boleh kayak gitu...seburuk apapun orang tua kak Adit, mereka itu tetap orang tua kak Adit, mereka sayang kok sama kaka, kalo mereka gak sayang sama kaka gak mungkin kan mereka mau nurutin apa yang kaka inginkan." jawab Khesya berusaha untuk tetap tenang
"Tapi mereka gak bisa nurutin satu keinginan gua." jawab kak Adit dengan nada gemetar
"Apa?" jawab Khesya dengan nada pelan
"Keinginan gua yang pengen banget mereka turutin ialah, selalu ada buat anak-anaknya dan seharian bersama anak-anaknya." jawab kak Adit dengan nada miris
"Duh jadi gak tega sama kak Adit." gumam Khesya dengan miris
"Dari kecil, mereka terus sibuk dengan urusan mereka, mereka titip anak mereka pada pembantu kami, dulu bibi Meriza yang merawat kami namun dia telah meninggal saat gua kelas 6 SD."
"Rumah bagaikan neraka, serasa gak punya keluarga, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing dan gak peduli dengan anggota keluarga lainnya."
"Duh sorry nih gua malah jadi curhat sama lo, oh ya..makasih ya buat makan malamnya dan juga gua seneng banget disini seenggaknya gua bisa ngerasain arti dari keluarga." ujarnya sambil tersenyum
"Eh...hmm....iya kak sama-sama, ya anggap aja ini rumah kaka jadi kalo disini jangan sungkan-sungkan ya." jawab Khesya dengan ramah
"Dan...sorry banget ya buat kejadian konyol tadi." jawab kak Adit sambil tertawa kecil
"Hah?yang mana kak?" jawab Khesya sedikit bingung
"Ya...tentang kalo kita pacaran itu loh." jawab kak Adit dengan nada cuek
"Oh..justru aku yang minta maaf karena kak Aldi udah usil kayak gitu sama kak Adit." jawab Khesya sambil tersenyum
"Kelamaan ya?sorry banget tadi gua nonton dulu dibawah jadi gua lupa deh kalo dikamar gua lagi ada spesies populasi berjenis manusia dan berjumlah 2 spesies." ujar kak Aldi yang tiba-tiba datang membawa snack dan juga susu coklat hangat
"Pantesan aja lama banget." jawab Khesya dengan jutek
"Yang penting udah gua bawain ini sih." jawab kak Aldi dengan jutek
"Lo kapan balik lagi ke Turkey?" tanya kak Adit dengan nada dingin
"Entah lah." jawab kak Aldi dengan singkat
"Oh ya, Dit. Lebih baik lo tinggal dulu deh di rumah gua..lo bisa tidur di kamar gua, sekarang udah terlalu malam, Dit." ujar kak Aldi kepada kak Adit
Khesya mulai terkejut dengan kata-kata kak Aldi.
"Tumben banget kak Aldi baik kayak gitu." gumam Khesya sedikit bingung.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...