Part 25

560 27 9
                                    

Pulang sekolah ini, telah terjadi rapat OSIS dadakan, namun rapat kali ini rapat bersama Ketua MPK. Mereka dikumpulkan di ruang rapat namun kak Adit tidak terlihat disana. Kak Akbar langsung memulai rapat ini, terlihat keseriusan dari wajah kak Akbar saat membuka rapat ini. Kesya terus mengedarkan pandangannya mencari kak Adit namun dia tetap tidak menemukannya.

Kesya berdecak karena masih saja belum juga menemukan kak Adit dan dia bergumam "dasar Ketua OSIS idiot, udah tau mau rapat sama ketua MPK eh dia malah nggak datang, bikin malu nama baik OSIS aja, " gumamnya yang masih mengedarkan pandangannya.

"Saya ingin bertanya, di OSIS ada masalah apa?" tanya kak Akbar membuat seluruh anggota beserta staff OSIS lainnya bertanya-tanya.

"Siap kak, OSIS alhamdulillah tidak ada masalah kak, " kata Khairul.

"Yakin? Terus kenapa ketua OSIS kalian mengajukan pengunduran dirinya sebagai ketua OSIS?" tanya kak Akbar yang berhasil membuat seisi ruang rapat menjadi berbisik-bisik.

"Jawab saya! Jangan ada rapat dibalik rapat! Ini yang dinamakan pengurus OSIS! Nggak pantas banget kalian jadi pengurus OSIS!" kata kak Akbar dengan nada tingginya.

"Maaf kak, tapi emang benar kok OSIS sama sekali nggak ada masalah, kak." kata Khairul.

Rita mencolek-colek lengan Khesya, dia langsung berbisik kepadanya.

"Lo bukannya tadi ribut sama kak Adit ya?" tanya Rita dengan suara sangat pelan.

"Kamu ngomong apa sih Ta? Suaranya nggak jelas," kata Khesya menjawabnya dengan santai.

"Lo bukannya tadi ribut sama kak Adit ya?" tanya Rita kembali dengan volume suara sedikit di tambahkan.

"Apa sih Ta? Aku nggak dengar tau," kata Khesya menjadi sedikit kesal dengan Rita.

"Lo bukannya tadi ribut sama kak Adit ya?" tanya Rita dan kini dengan suara yang sangat kencang sehingga membuat seisi ruang rapat menatap kearah mereka.

"Siapa yang ribut sama Adit?" tanya kak Akbar menatap Rita dengan tatapan tajam.

"A-anu kak, si Key tadi yang ribut sama kak Adit," jawab Rita sedikit gemetar.

"Kita bisa bicara di depan Key? Hanya sebentar saja," pinta kak Akbar dan Khesya pun tidak bisa menolaknya.

Seluruh pengurus OSIS diam dan menunggu Khesya dan juga kak Akbar. Saat di luar, kak Akbar mulai menanyakan masalah antara Khesya dan juga kak Adit. Khesya mulai menceritakan semuanya dan kak Akbar mulai paham inti dari permasalahan ini.

"Yaudah kamu coba bicara baik-baik dengan Adit, saya tidak suka kalau masalah pribadi dibawa ke organisasi, saya harap kalian bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik, coba kamu bujuk Adit untuk tidak mengundurkan diri menjadi ketua OSIS, saya mohon banget sama kamu ya," kata kak Akbar memberikan jalan akhir.

"Saya usahakan ya kak," kata Khesya sedikit merasa keberatan.

*****

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu namun tidak ada yang membukakan pintu rumah itu. Khesya terus saja mengetuk pintu rumah itu hingga seseorang meresponnya.

"Ya.. Tunggu sebentar," teriak seseorang dari dalam.

Khesya terus menggosokkan kedua telapak tangannya karena dia merasa kedinginan. Malam ini sedang hujan, namun Khesya tetap saja memaksakan dirinya datang ke rumah kak Adit. Saat rapat sudah selesai, Khesya memaksakan dirinya untuk langsung datang ke rumah kak Adit.

"Mencari siapa ya neng?" tanya seseorang wanita paruh baya namun dari penampilannya terlihat sekali bahwa dia merupakan seorang asisten rumah tangga.

"Kak A-Aditnya ada?" tanya Khesya.

Khesya langsung diantarkan ke kamarnya kak Adit. Terdengar dari dalam kamar kak Adit bahwa saat ini dia sedang bermain keyboard pianonya sambil bernyanyi.

I'm bulletproof nothing to lose

Fire away, fire away

Ricochet, you take your aim

Fire away, fire away

You shoot me down but I won't fall, I am titanium

You shoot me down but I won't fall
I am titanium

Tok tok tok..

Alunan musik keyboard piano itu langsung berhenti, Khesya terus menunduk dan merasa sedikit gugup untuk bertemu dengan kak Adit.

"Siapa?" tanya kak Adit sambil berteriak.

"Ini bibi, ada yang nyariin tuan," kata bibi dengan sedikit lembut.

Kreek...

Kak Adit membuka pintu kamarnya, dia terkejut saat melihat Khesya sedang berdiri di depan pintu kamarnya. Kak Adit melihat Khesya dari atas sampai bawah tubuh Khesya sedikit basah kuyup akibat kehujanan.

"Ngapain?" tanya kak Adit dengan nada dinginnya.

"A-aku mau ngomong sesuatu sama kakak," kata Khesya sedikit gugup.

Kak Adit diam sejenak dan langsung menarik tangan Khesya dan membawanya ke kamar Neyla.

"Temen lo nih, kasih anduk sekalian pinjamin dia baju, kasihan dia basah kuyup," kata kak Adit kepada Neyla dengan nada dinginnya dan kemudian pergi begitu saja.

"Lo ngapain kesini Key?" tanya Neyla sambil mengerutkan keningnya.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kak Adit," jawab Khesya sambil menunduk.

"Ngomong apa?" tanya Neyla kembali.

_________________________________________

PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...

YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "

DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRI

TERIMA KASIH

SALAM

DESI SYAFITRI

DetikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang