Sekarang waktu istirahat, Khesya berjalan menuju kantin hanya sendirian. Saat di lorong, dia berpapasan dengan kak Vera, Khesya mulai panik karena tempat dia bertemu dengan kak Vera tidak tepat. Terdapat keanehan dari kak Vera, dia seperti orang yang ketakutan dan kemudian dia menjauhi Khesya, dia mulai kebingungan dengan sikap kak Vera, sikapnya seperti bukan sikap kak Vera seperti biasa. Khesya masih berdiri diam dan berpikir terus tentang sikap kak Vera yang baru saja dia lihat.
"Minggir woy, ini tuh bukan jalan nenek moyang lo," ujar seseorang di belakangnya dengan nada kasar.
Khesya tersentak dan langsung menoleh ke belakang, terdapat kak Andi dengan tampang muka seperti orang yang sombong dan lengan baju yang di lipat hingga di atas siku.
"Eh.. maaf kak," kata Khesya dan kemudian dia melanjutkan perjalanannya kembali.
Kak Andi berjalan di belakangnya, Khesya berhenti mendadak hingga kak Andi menabraknya.
"Woy! Lo sengaja ya! Kalau mau berhenti bilang dong!" kata kak Andi marah-marah.
"Kak, kak Vera kenapa? Kok tadi dia lihat aku langsung ketakutan gitu?" tanya Khesya.
"Muka lo seram, lebih seram dari pada Momo," jawab kak Andi asal ceplos.
"Ih aku nanya serius," kata Khesya sedikit jengkel.
"Lo nggak tau? Tadi dia di gampar sama Adit, dia di bentak-bentak hanya karena si Adit gak rela lo selalu di ganggu sama dia," kata kak Andi.
Mata Khesya terbelalak, dia merasa terkejut saat mengetahui bahwa kak Adit telah menggampar kak Vera, Khesya sedikit senang namun dia juga merasa kasihan dengan kak Vera. Sebuah pemikiran aneh terlintas di dalam otaknya, Khesya tiba-tiba berpikir bahwa kak Adit memang menyukainya dan itu membuat sudut bibir Khesya tiba-tiba terangkat tanpa dia sadari. Kak Andi hanya diam dan memperhatikan Khesya yang senyum-senyum sendiri.
"Adit suka sama lo," kata kak Andi sambil menahan tawanya.
"Ha? Eng.. enggak mungkin lah kak," jawab Khesya sedikit gugup.
"Apa yang jadi nggak mungkin?" tanya kak Andi membuat Khesya menjadi lebih bimbang " jelas-jelas dia bela-belain lo sampai kayak gitu," sambungnya kembali.
"Aku..."
"Key!" panggil seseorang dan membuat Khesya tidak melanjutkan kalimatnya kembali.
Khesya menoleh dan melihat kak Aldi berdiri di lorong, Khesya langsung menghampiri kak Aldi dan memeluknya. Tubuh kak Aldi terasa seperti banyak barang yang dia sembunyikan di balik jaket hitamnya. Khesya melepaskan pelukannya dan tersenyum sambil menatap kak Aldi.
"Yang tadi barusan ngobrol sama kamu itu siapa?" tanya kak Aldi.
"Itu kak Andi, temannya kak Adit," jawab Khesya.
"Oh." jawab kak Aldi dengan singkat.
"Kakak sembunyiin apaan?" tanya Khesya.
"Coklat, tadi mereka memberikan banyak coklat sama kakak, kamu mau?" kata kak Aldi sambil mengeluarkan 5 coklat silverqueen yang berukuran besar.
Tanpa basa-basi Khesya langsung mengambil coklat dari tangan kak Aldi, Khesya merasa sangat senang dan kemudian dia pergi meninggalkan kak Aldi.
"Hey.. kok kakak malah di tinggalin sih," teriak kak Aldi.
"Kak.. boleh minta foto nggak?" tanya seseorang di sebelah kak Aldi.
Kak Aldi melirik ke sebelah kirinya dan kemudian dia hanya menggelengkan kepalanya dengan sedikit kesal kemudian dia meninggalkan orang tersebut.
*****
Khesya berjalan menuju kantin sambil tersenyum lebar, semua orang yang berada di kantin terus memperhatikan Khesya dengan tatapan aneh. Tanpa sengaja dia telah menabrak kak Adit dan itu membuatnya semakin gugup.
"Eh.. maaf kak," kata Khesya gugup.
"Hm," jawab kak Adit dingin lalu pergi begitu saja dari hadapan Khesya.
"Kak," ujar Khesya menghentikan langkah kak Adit.
"Ya?" jawab kak Adit dingin.
"Nanti pulang sekolah aku tunggu di taman," kata Khesya sambil tersenyum.
"Ngapain?" tanya kak Adit sambil mengangkat alisnya.
Khesya hanya tersenyum malu dan kemudian dia pergi meninggalkan kak Adit.
"Dia.. nggak lagi gila kan?" gumam kak Adit yang masih merasa bingung.
*****
Khesya telah menunggu kak Adit di taman, sudah 15 menit dia menunggu namun kak Adit belum juga keluar dari kelasnya.
"Maaf, gua tadi piket kelas dulu," kata kak Adit yang baru saja datang.
"Iya nggak kenapa-kenapa kok kak," jawab Khesya tersenyum manis.
"Ada apa?" tanya kak Adit seraya duduk di sebelah Khesya.
"Kak, makasih ya udah mau lindungi aku dari kak Vera, aku tau kok kakak mencintai aku dan aku juga cinta sama kakak, tapi yang kakak lakuin ke kak Vera itu nggak ba-"
"Siapa yang bilang kalo gua suka sama lo?" tanya kak Adit memotong ucapan Khesya dengan tatapan dinginnya.
"Ya... dari sikap kakak yang menjaga aku sampai kakak rela marah-marahin kak Vera," jawab Khesya gugup.
"Gua belain lo bukan karena gua cinta sama lo, tapi karna lo itu sahabat adik gua, masalah lo juga menyangkut nama gua, jadi lo nggak usah sok kepedean deh. Lo itu bukan tipe gua, gua itu nggak suka sama cewek yang terlalu lugu kayak lo, bisa gila karena gua selalu sabar menghadapi cewek kayak lo," kata kak Adit dengan nada tinggi.
"Ta.. tapi-"
"Lo nggak usah berharap sama gua, karena sampai kapan pun gua nggak akan pernah cinta sama lo," kata kak Adit memotong ucapan Khesya dengan tajam.
"Terima kasih kak, setidaknya saya sadar kalau saya memang tidak pantas untuk mencintai cowok yang arogan dan juga angkuh seperti anda," kata Khesya dengan airmata yang sudah siap membasahi pipinya.
Kak Adit hanya diam dan menatap Khesya dengan tatapan tanpa adanya rasa bersalah. Khesya pergi dengan air mata yang terus membasahi pipinya, kak Adit hanya diam tidak mengejar Khesya yang pergi dalam keadaan menangis seperti itu.
"Gitu aja kok baperan, cuma karena di belain aja udah anggap gua suka sama dia," gumam kak Adit jengkel.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE "DETIK"
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRIOH YA, AKU ADA CERITA BARU NIH UNTUK KALIAN SEMUA LOH! JUDULNYA ADALAH "A B C D".
Sinopsis cerita : Apa yang kamu perbuat pasti akan ada balasannya, setiap orang pasti memiliki kesabarannya masing-masing namun kesabaran itu pasti ada batasannya.
Sebuah kematian seorang anak korban bullying mengakhiri hidupnya, namun semua tidak berakhir begitu saja, banyak terror-terror yang mereka alami dan banyak juga yang menjadi korban.
Cinta, benci, dan dendam. Sebuah rasa cinta dari sebuah kebencian dan berakhir dendam.
JANGAN LUPA BACA YA!! COMING SOON! BESOK PUBLISH! INGAT! BESOK!
TERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...