Pagi yang cerah, sinar mentari mulai masuk dari celah-celah jendela kamar kak Adit yang masih tertidur dikamarnya. Dari luar pintu kamarnya, Nayla mulai mengetuk pintu kamar kak Adit dengan sangat keras dan terus berteriak memanggil namanya
"WOY KAK ADIT!!!BANGUUNN!!!GUA UDAH TELAT NIH!!!DASAR KEBO!!WOY BANGUN!!!KAKAAA!!!" teriakan Nayla yang sangat kencang membuat seluruh penghuni rumah menutup telinga karena teriakannya
Kak Adit mengetahui kalau Nayla telah membuat keributan di depan pintu kamarnya namun dia hanya menutup telinganya dengan bantal dan melanjutkan tidurnya
"IH KAKA MACAM APA SIH LO!PANTESAN AJA JOMBLO!CEWE JUGA MALES KALAU JALAN SAMA COWO KEBO MACAM LO!" cerca Nayla yang mulai menendang pintu kamarnya
"Tuh anak ganggu banget sih!udah tau hari libur ya waktunya gua ber-hibernasi lah!dasar titisan mimi peri!pake ngatain gua jomblo lagi!padahal dia juga jomblo!" gerutu kak Adit yang mulai kesal
"WOYY!!!BANGUN!!!NYEBELIN BANGET SIH LO!DASAR IDIOT!" teriak Nayla yang semakin menjadi-jadi
"Dek, lo berisik banget sih..sekarang tuh hari libur, waktunya gua hibernasi nih..lebih baik lo minta kunci kamar kak Adit ke bi Nisa daripada lo teriak-teriakan kayak gitu..mending suara lo mantep lah ini?udah cerewet, nyaring banget lagi suaranya" ujar kak Aksal yang langsung keluar dari kamarnya karena merasa terganggu oleh Nayla
"Duh kak, please deh!kalo gua turun kebawah lagi nyari-nyari bi Nisa itu buang-buang waktu 15 menit dan gua tuh udah gak punya banyak waktu lagi" jawab Nayla yang kesal
"Tapi kalau lo teriak-teriak terus didep..."
"Udah sih lo sono tidur aja!terserah gua lah mau gimana" potong Nayla dengan ketus
"Terserah lo deh" jawab kak Aksal acuh tak acuh
Kak Aksal kembali melakukan hibernasinya didalam kamarnya
"WOY ADIIIT!!!BANGUNN!!GUA TENDANG SIH INI PINTU KALAU LO MASIH GAK KELUAR-KELUAR JUGA!!" teriak Nayla yang masih membuat keberisikan di depan kamar kak Adit
"Wah gak bisa dibiarin nih" gerutu kak Adit
Kak Adit mulai beranjak dari tempat tidurnya lalu membuka lacinya dan mengambil gunting beserta dengan lakban
"WOY!!ADITT!!!GUA HITUNG SAMPAI 3 KALAU GAK KELUAR JUGA GUA TENDANG NIH PINTU!SATU...DU...AMMMMM" teriakan Nayla yang mulai mengecil karena kak Adit telah melakban mulut Nayla
"Lo tau gak sih?ini tuh hari libur, ini waktunya gua ber semedi di dalam kamar!pagi-pagi udah buat rusuh aja" cerca kak Adit dengan ketus
Nayla langsung membuka lakbannya dengan kencang
"Aww..bibir seksi gua" teriak Nayla yang merasa kesakitan
"Cepetan mandi lo, anterin gua ke cafe cendana" jawab Nayla dengan jutek
"Berangkat aja sendiri" jawab kak Adit dengan cuek
"Gua gak mau tau!cepetan ih!" jawab Nayla yang semakin memaksa
"Iya ih bawel!gua mandi dulu!" jawab kak Adit sambil mendesah berat
"Cepetan mandinya!kalau nggak gua mandiin lu" cerca Nayla dengan jutek
"Yaudah ayo mandiin gua" jawab kak Adit yang berniat hanya bercanda
"Dasar omes!mandi cepetan sono!" jawab Nayla dengan ketus
"Yaelah!biasa aja kali!gua juga gak Nafsu sama lo" jawab kak Adit dengan datar
"Ih banyak ngomong!sono mandi!" jawab Nayla dengan kesal
"Iya!" jawab kak Adit dengan singkat
10 menit kemudian...
Nayla menunggu kak Adit di ruang tamu sambil memakan roti yang dari meja makan, tak lama kemudian kak Adit keluar dari kamarnya dengan menggunakan baju kaos lengan pendek setengah lengan dengan kombinasi warna hitam putih, celana levis panjang, jam tangan berwarna hitam.
"Ayo" ujar kak Adit dengan datar
"Lama banget sih mandinya" jawab Nayla yang mengeluh
"Bawel lo" jawab kak Adit dengan singkat
Mereka mulai masuk kedalam mobil dan meninggalkan rumah menuju cafe cendana.
Sesampainya disana,terlihat sosok gadis yang duduk di meja 23 dengan mengenakan pakaian berwarna putih setengah lengan,celana levis hitam, dan tas slempang berwarna putih."Yang itu bukan dek?" tanya kak Adit dengan suara kecil
"Ah!iya itu meja nomor 23" jawab Nayla yang langsung berlari menghampiri sosok yang berada di meja tersebut
Nayla mulai mencolek tubuh gadis tersebut
"Haiiii" ujar Nayla sambil memeluk gadis tersebut yang sudah tak familiar lagi
"Ya ampun Nay..aku kangen sama kamu" jawab gadis tersebut sambil memeluk Nayla dengan erat
Kak Adit yang berada di belakang Nayla yang tak jauh 3 langkah merasa kaget karena sahabat lama adiknya yang sudah lama tidak bertemu ternyata itu adalah Khesya.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...