Neyla dan Khesya mengetuk pintu kamar kak Adit namun tidak ada jawaban darinya. Neyla mencoba membuka pintu kamarnya dan ternyata tidak dikunci, Neyla langsung menyuruh Khesya untuk masuk kedalam kamar kak Adit. Neyla menyuruh Khesya masuk sendirian dan dia kembali ke kamarnya.
Khesya masuk dengan langkah yang ragu-ragu, dia melihat di sekeliling kamar kak Adit membuatnya cukup tertarik. Dia melihat kak Adit sedang berdiri di balkon, Khesya langsung berjalan menghampiri kak Adit.
"Kak-"
"Minum dulu tuh tehnya, di atas meja," kata kak Adit memotong perkataan Khesya, dengan pasrah dia langsung menambil tehnya dan menghampiri kak Adit,
"Kak, aku-"
"Kenapa kesini?" tanya kak Adit namun menatap ke arah langit.
"Kenapa kakak mengundurkan diri jadi ketua OSIS?" kata Khesya sambil menunduk.
"Terserah gua, itu kan hak gua," kata kak Adit santai.
"Tapi kakak nggak bisa gitu dong, itu kan tanggung jawab kakak," kata Khesya nada menjadi sedikit tinggi.
"Bukannya ini yang lo mau? Terus kenapa sekarang lo larang gua buat nurutin keinginan lo?" kata kak Adit menatap Khesya dengan dekat.
Khesya mulai gugup saat kak Adit berada di dekatnya dan menatapnya tanpa kedip sekalipun, Khesya menunduk berusaha menyembunyikan kegugupannya di depan kak Adit. Adit sadar bahwa saat ini Khesya merasa gugup, dia langsung mundur beberapa langkah dan melihat ke arah lain.
"Key minta maaf udah ngomong kayak gitu sama kak Adit, seharusnya key tau batasan sebagai junior," kata Khesya sambil menunduk.
Kak Adit mengela napas dan menatap ke arah langit "Lo nggak salah, gua yang salah karena gua nggak bisa menjadi ketua OSIS yang baik," kata kak Adit kemudian memutarkan badannya dan melangkahkan kakinya meninggalkan balkon,"
Key langsung memegang tangan kak Adit berusaha mencegahnya pergi, kak Adit langsung melihat ke arah tangannya lalu ke arah Khesya. Khesya langsung melepaskan pegangannya dan mendekati kak Adit.
"Aku mohon kak, jangan mengundurkan diri jadi ketua OSIS, kejadian di sekolah itu ya aku khilaf kak, aku minta maaf," kata Khesya sambil menunduk lalu sedikit mengeluarkan air mata.
"Hey jangan nangis, gua nggak mau orang yang gua sayang nangis gara-gara gua," kata kak Adit menghapus air mata Khesya.
"M-maksudnya?" kata Khesya gugup.
"Gua suka sama lo Key, gua nggak tau sama perasaan gua sendiri kenapa gua bisa suka sama lo setelah gua marah-marah sama lo, kejadian di kantin dengan perkataan lo yang kayak gitu kayak mengetuk hati gua bahwa gua memang selama ini nggak pernah benar menjadi ketua OSIS, lo orang pertama yang berani buat gua sadar betapa buruknya gua jadi ketua OSIS, gua jatuh cinta sama lo Key," kata kak Adit dengan detailnya.
Khesya sedikit tidak percaya dengan perkataan kak Adit, namun dia merasa bahagia karena cintanya telah terbalaskan. Kak Adit menggenggam tangan Khesya, Khesya sedikit gemetar saat kak Adit menyentuh tangannya.
"Gua tau ini kurang romantis, karena di sekolah juga nggak diajarin cara menjadi orang yang romantis, intinya gua mau lo jadi pacar gua," kata kak Adit terlihat gugup.
"Kok maksa sih," kata Khesya sedikit jengkel.
"Eits.. lo harus nurut karena gua ini senior lo," kata kak Adit menolak protes dari Khesya.
"Kalo gak mau gimana?" tanya Khesya menantang kak Adit.
"Gua cium," kata kak Adit dengan tenang.
"Yaudah aku mau," kata Khesya menjawab cepat.
"Mau apa? Mau gua cium? Ayo," kata kak Adit langsung mendekati Khesya.
"Nggak!" kata Khesya sontan dengan nada tingginya "M-maksud aku ya aku mau jadi pacar kak Adit," kata Khesya mengecilkan suaranya sambil menunduk.
Kak Adit tersenyum dan langsung memeluk Khesya, Khesya membeku dalam pelukan kak Adit, ini adalah pertama kalinya dia dipeluk oleh pria lain selain kakaknya, dan juga papahnya. Tangan Khesya masih diam tak membalas pelukan kak Adit, dia masih ragu untuk membalas pelukannya.
"I love you," kata kak Adit dengan lembut.
"Me too," jawab Khesya sambil tersenyum.
Tanpa sadar tangan Khesya membalas pelukan kak Adit, pelukan hangat membuat Khesya semakin nyaman dengan kak Adit.
"Jangan mengundurkan diri jadi ketua OSIS ya," pinta Khesya memelas.
"Iya," jawab kak Adit singkat.
*****
Khesya memasuki kelasnya sambil tersenyum bahagia, semua orang terus memperhatikan Khesya karena ini pertama kalinya mereka melihat Khesya senyum-senyum sendiri dan senyumannya pun sangat lebar.
"Key, kenapa kok pagi- udah senyum-senyum aja?" tanya Siska mendekati Khesya.
Khesya tidak langsung menjawab, dia senyum-senyum terus dan membuat Siska dan juga Rendy menjadi penasaran. Khesya memajukan kepalanya mendekati mereka, dengan wajah yang serius.
"Key sekarang udah punya pacar," kata Khesya dengan nada pelan.
"Hah! Jangan bercanda Key," kata Rendy kaget.
"Tau nih, bercanda aja padahal masih pagi," kata Siska jengkel.
"Ih.. Key nggak bohong, Key baru jadian semalam," kata Khesya meyakinkan teman-temannya.
"Emang sama siapa?" tanya Siska.
"Ketua OSIS jutek," jawab Khesya santai.
"Demi apa Key! Ah gila akhirnya cinta lo terbalaskan," kata siska girang lalu memeluk Khesya, sementara Rendy hanya menunduk dan pergi keluar kelas.
Mereka sama sekali tidak menyadari kepergian Rendy, Siska terus saja bertanya kepada Khesya saat-saat kak Adit menyatakan cinta kepadanya.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...