Khesya langsung pergi dengan cepat dan meninggalkan kak Adit sementara kak Adit hanya menatap Khesya sambil tertawa.
Khesya masuk dengan wajah yang tak biasa, wajahnya seperti sedang di kejar-kejar setan, seluruh mata memandangnya dengan penuh teka-teki dan itu sangat membuatnya tidak nyaman.
"Ehem! Yang tadi bareng sama ketos galak nih ya." Ledek Avrilia sambil tertawa.
"Duh..Vril, aku syok." jawab Khesya sambil mengatur pernapasannya.
"Syok karena berangkat bareng cogan kan." goda Avrilia sambil tertawa.
"Avril! Kamu ini yang bener aja sih! Jangan kayak gitu ah!" jawab Khesya mulai kesal.
"Dulu manggil gua Lia dan sekarang manggil gua Avril nah besok manggilnya Vrili." jawab Avrilia sambil tertawa.
"Bodo ah! Aku kesel sama kamu." jawab Khesya dengan penuh kekesalan.
"Eitss... by the way kapan lo jadian sama dia? Kok gak ngasih tau gua sih?" tanya Avrilia dengan penasaran.
"Ha? Aku gak pacaran sama kakak jutek itu." jawab Khesya berusaha tetap sabar.
"Tapi trending topik pagi ini itu lo jadian sama dia, dan banyak fans dia yang mulai benci sama lo." jawab Avrilia dengan santai.
"Avril... aku gak pacaran sama dia... tadi pagi itu cuman kesalah pahaman aja." jawab Khesya semakin kesal.
Bruk...
Suara bantingan dari pintu kelas, pintu itu di banting dengan kencang oleh kakak kelas yang benar-benar tidak punya urat malu yaitu kak Vera.
"MANA YANG NAMANYA KHESYA!" bentak kak Vera dengan wajah yang mulai geram.
Seluruh jari telunjuk menunjukkan kearah Khesya, entah apa yang telah terjadi yang telah membuat kak Vera hingga geram seperti itu, kak Vera menghampiri Khesya dan langsung menggebrak meja Khesya.
Kak Vera merupakan salah satu teman sekelas kak Adit yang sangat mencintai kak Adit. Dia 4 kali nembak kak Adit namun cintanya ditolak mentah-mentah oleh kak Adit.
"Oh ini yang namanya Khesya, gadis cupu namun kebanyakan gaya." ujar kak Vera dengan sinis.
"Ada apa kak?" tanya Khesya dengan tenang.
"Lo ngapain deketin Adit hah?!" ujar kak Vera dengan emosi.
"Aku? Jadi...duta shampoo lain? Ha? Ahahaha.." jawab Khesya yang berusaha untuk membuat suasana menjadi tenang.
Teman-temannya tertawa dengan puas dan kak Vera semakin marah dengannya.
"GUA LAGI GAK MAU BERCANDA ANJING!" bentak kak Vera yang mematahkan ketawa renyah mereka semua.
"Aku sama kak Adit gak ada hubungan apa-apa! Dia hanya kakak kelasku dan aku hanya adik kelasnya saja." jawab Khesya dengan tegas dan juga sopan.
"Apa kakak gak malu? Berkata kasar dihadapan orang lain? Apalagi kakak adalah perempuan." jawab Khesya dengan keberaniannya.
"Lo gak usah ceramahin gua bangsat! Gua ini senior lo dan lo harus jaga sikap lo." jawab kak Vera sambil mengangkat jari telunjuknya dan menaruhnya diantara kedua mata Khesya.
"Kakak menyuruhku untuk bersikap sopan tapi sedangkan kakak gak bisa bersikap sopan dengan yang lebih muda." jawab Khesya dengan tatapan serius sambil menghempas jari telunjuk kak Vera dari hadapannya.
"Jika kakak ingin di hargai, hargailah orang lain. Kakak ini senior bukan?"
"Tapi kenapa kelakuannya kayak anak kecil? Toh masalah cowok kok di buat ribut."
"Aku itu gak ada hubungan apa-apa dengan kak Adit." jawab Khesya terus menerus.
"Halah banyak bacot!" kak Vera melayangkan tangannya dan hampir saja menyentuh wajah Khesya, namun lagi-lagi Khesya di tolong oleh kak Adit yang tiba-tiba datang begitu saja.
Semua mata tertuju kearah kak Adit, wajah kak Adit penuh dengan amarah, dia menatap kak Vera dengan penuh kebencian.
"Lo.. lo kok disini?" tanya kak Vera mulai gugup.
"Kayak gini sikap lo kepada adek kelas?" jawab kak Adit dengan wajah serius.
"Si Jablay itu memang harus di gituin!" jawab kak Vera dengan tajam dan itu benar-benar melukai hati Khesya.
Khesya hanya membeku dan terkejut dengan yang dikatakan kak Vera.
"Jablay? What? Aku masih punya harga diri tapi kenapa dibilang begitu?" gumam Khesya sambil meneteskan air mata.
"JAGA MULUT LO!" jawab kak Adit dengan spontan dia menampar kak Vera dengan begitu kencang.
"Kak!" teriak Khesya dengan spontan dan dia terkejut dengan yang dilakukan oleh kak Adit.
Khesya menghampiri kak Adit dan dia berdiri di depan kak Vera, kak Vera yang ada di belakang Khesya hanya bisa menangis sambil memegangi wajahnya.
"Jadi kayak gini sikap seorang ketos terhadap perempuan." ujar Khesya dengan sinis.
Kak Adit hanya diam tak berkata, tak lama kemudian dia memegang tangan Khesya dan membawanya keluar kelas, Khesya menghempas genggamannya ketika mereka sudah berada di luar kelas dan cukup jauh dari kelasnya Khesya.
"Jangan pegang-pegang lagi!" ujar Khesya dengan tegas.
"Gua heran sama lo, lo kenapa sih terlalu polos?" jawab kak Adit dengan wajah yang mulai jengkel.
"Aku? Biasa aja ah." jawab Khesya dengan cuek.
"Lo di katain jablay tapi lo masih aja bersikap santai."
Khesya memajukan langkahnya hingga jarak diantara mereka cukup tipis.
"Awalnya aku memang merasa sakit hati karena kak Vera telah mengejekku seperti tadi." jawab Khesya sambil menunduk.
"Tapi.. setelah aku pikir-pikir.. buat apa aku marah? Buat apa aku sakit hati? Kan aku bukan jablay, jadi aku mengabaikan saja." sambungnya kembali dan kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum.
"Udah lah gua... gua mau ke kelas aja." jawab kak Adit dengan gugup dan pergi meninggalkan Khesya.
"Udah bawa anak orang kesini bukannya dibalikin lagi! Tanggung jawab dong!" jawab Khesya dengan jengkel.
"Punya kaki kan? Yaudah balik aja sendiri, tinggal jalan udah deh nyampe tanpa harus naik motor ataupun naik pesawat." jawab kak Adit dengan jutek.
"Ih ketos idiot." gerutu Khesya sambil berjalan dibelakang kak Adit.
"Apa lo bilang?" jawab kak Adit dengan jutek.
"Nggak..nggak ada." jawab Khesya sambil tersenyum kaku.
Kak Adit terus berjalan dengan cepat dan Khesya berada di belakangnya.
"Baru kali ini gua punya adek kelas sepolos ini." gumam kak Adit sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
_________________________________________
PENASARAN DENGAN CERITA SELANJUTNYA?COMMENT YA...
YUK BACA TERUS DAN JANGAN LUPA VOTE " DETIK "
DAN JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU YA...
@DESISYFTRITERIMA KASIH
SALAM
DESI SYAFITRI

KAMU SEDANG MEMBACA
Detik
Teen FictionBEBERAPA PART TELAH SAYA PRIVATE, JADI SILAHKAN FOLLOW AKUN SAYA TERLEBIH DAHULU. Mendapatkan seorang senior? Itu bukanlah hal yang mustahil, hanya saja sulit. Seorang junior yang lugu mencintai seorang senior yang keras, dingin, dan juga arogan. Ha...