My Annoying Girlfriend : 11

9.1K 172 0
                                    

"El, Are you alright?" tanya Marco cemas.
"I'm okay." El menyeka airmatanya dan berusaha memberikan seulas senyum meskipun sedikit terpaksa.
"Aku tahu ada sesuatu. Apakah ini tentang Darren?"
El hanya terdiam dan tertunduk. Wajah Darren yang begitu dia rindukan harus dia temui bersamaan dengan Marry. Hatinya begitu sakit.
"Aku ingin mengajakmu untuk minum coffee dulu mungkin akan sedikit membantu membuat kamu tenang! Okay?" tawar Marco disertai senyum hangatnya.
El hanya mengangguk. Dia juga tak ingin pulang dengan keadaan seperti ini, orangtuanya pasti khawatir.

Tibalah mereka di sebuah kedai coffee. Marco memilih tempat duduk di pojok dekat jendela, tempat yang dia rasa cocok untuk mengobrol dengan tenang bersama El.
"Ayo kita duduk disana ya!" ajak Marco. "Kamu tunggu disini aku pesankan dulu kopinya. Kamu mau apa?"
"Apa aja." jawab El sambil tersenyum masih dengan wajahnya yang bengkak akibat menangis.

Marco menghampiri El dengan 2 gelas coffee di tangannya. Dia pun duduk di depan El.
"Jadi, kamu dari konser tunggal Marry?" tanya Marco membuka pembicaraan.
El menenggak kopinya sedikit sebelum mulai berbicara.
"Iya." jawabnya lemah.
"Bersama Darren? Karena dia pun pamit dari rumah untuk melihat konser itu!"
"Tidak." jawab El lagi dengan lemah seraya menatap cangkir di depannya.
"Jadi kalian tidak pergi bersama?"
El menggeleng. "Aku bahkan tidak tahu kalau dia ada disana juga. Kalau saja aku tahu aku tidak akan datang, Marco!"
Marco menghela nafas panjang. "Kamu harus banyak bersabar menghadapi Darren. Dia memang orang yang keras kepala tapi dia sangat penyayang. Darren butuh orang seperti kamu, El! Yang bisa membuat dia berubah!" Marco menatap El penuh harap.
"Tidak, Marco. Aku bukan orang yang pantas untuknya!" mata El mulai berkaca-kaca lagi. "Hidupmu sempurna Marco tidak seperti hidupku dan Darren."
"Kamu tidak tahu seperti apa yang sebenarnya terjadi pada setiap orang, El. Aku tidak sesempurna itu buktinya aku dan Lisa akan bercerai." kali ini mata Marco menatap keluar jendela.
"Cerai?" El tercengang dan mengkerutkan dahinya.
Marco tersenyum. "Lupakan tentang aku dan fokus pada Kau dan Darren!" Marco menggenggam kedua tangan El yang sedang melingkari cangkir penuh harap. "El dengar aku! Hidup Darren begitu berat, itulah sebabnya mengapa dia begitu egois dan arogan seperti sekarang. Semua berawal karena kesalahanku!"
"Apa?"
Marco melepas genggamannya dan menghela nafas panjang sebelum mulai berbicara. "Dulu Lisa adalah orang yang sangat Darren sayangi. Meskipun Darren susah mengontrol dirinya tapi Lisa tetap sabar dan itu membuat Darren sangat nyaman dan percaya padanya. Sampai suatu hari, Mama tidak mengijinkan Darren dan Lisa menikah karena Mama rasa Darren belum siap untuk itu! Sifatnya yang kekanakan dan arogan itu yang membuat Mama merasa belum pantas menjadi seorang suami, apalagi untuk wanita sebaik Lisa. Akhirnya Mama malah menjodohkan Lisa denganku karena Mama sudah terlanjur sayang dan suka padanya. Bodohnya aku saat itu aku tidak menolak karena aku memang menyukai Lisa sejak lama terlebih keinginan Mama adalah hal mutlak di keluarga kami. Lisa berpikir menikah denganku adalah cara agar dia tetap bisa melihat Darren. Tetap dekat dengan lelaki yang dia cintai. Tetapi, Lisa pun merasakan penyesalan itu. Darren malah tambah acuh padanya dan yang paling parah dia menjadi semakin liar, suka main perempuan dan mabuk-mabukan! Itulah mengapa Lisa ingin bercerai dariku, semakin lama dia melihat Darren menderita semakin besar pula penyesalannya. Saat kami mendengar Darren denganmu kami bahagia El. Kami pikir ini akan menjadi hadiah untuk Darren bahagia dan membuat aku dan Lisa sedikit lega meskipun perceraian kami tetap akan berlangsung!"
Mata El mulai berkaca-kaca mendengar kisah yang Marco ceritakan padanya. "A.. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan!"
"Tetap dampingi Darren, El! Dia butuh kamu begitu juga kamu, kan? Aku bisa pastikan dia tak akan menyakitimu!"
"Bagaimana kalo Darren tidak mau?" tanya El ragu selama ini memang diantara mereka tidak ada komitmen apa-apa selain pura-pura.
"Dia mencintaimu El! Aku bisa melihat itu dari sorot matanya!"
Degg!
El terkesiap. Benarkah apa yang dikatakan Marco? Selama ini El tidak tahu pasti perasaannya pada Darren seperti apa. Yang jelas ada perasaan rindu saat dia berada jauh darinya terlebih saat melihat dan mengetahui Darren bersama wanita lain hatinya begitu sakit. Apakah El juga mencintai Darren?
"Tapi kamu akan bercerai dengan Lisa, bagaimana kalo ternyata Darren masih berharap pada Lisa?" tanya El lagi.
"Tidak, El! Darren mencintaimu! Aku sangat mengenalnya. Dia orang yang sangat berkomitmen pada orang yang dia cintai! Lagipula Lisa akan pulang ke Amrik setelah bercerai denganku." Marco tertunduk lemah. Ada perasaan tak rela di hatinya jika harus melepas Lisa.
"Marco... " panggil El pelan. "Jika aku dan Darren bisa bersatu ada satu hal yang aku pinta darimu!"
"Apa itu?"
"Pertahankan Lisa! Jangan bercerai darinya! Aku tahu kalian saling mencintai! Seburuk apapun itu masa lalu kita harus tetap fokus pada masa depan, bukan? Terlebih kau sudah memiliki Cecil yang begitu lucu. Apa kamu akan rela jauh darinya?"
Marco tersenyum dengan mata penuh harap. "Akan aku usahakan. Aku berjanji!"

.
.
.
.
.
.
Ini beberapa poto kemesraan dulu Lisa bersama Darren 😁😁😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebayang kan betapa gagah dan tingginya Darren 😂😂😂😂😂😂 bikin setiap cewek klepek klepek!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Kebayang kan betapa gagah dan tingginya Darren 😂😂😂😂😂😂 bikin setiap cewek klepek klepek!

My Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang