My Annoying Girlfriend : 10

9.7K 186 3
                                    

Disarankan untuk liat videonya ya... 😂😂😂 biar lebih menghayati.

If you go away
If you go away
If you go away...

But if you stay
I'll make you a day
Like no day has been
Or will be again
We'll sail on the sun
We'll ride on the rain
We'll talk to the trees
And worship the wind

But if you go
I'll understand
Leave me just enough love
To hold in my hand

If you go away
If you go away
If you go away...

Malam itu Darren menyaksikan konser tunggal Marry dan duduk di kursi vip yang sudah Marry siapkan untuknya. Darren terhanyut suasana itu dan kembali terfikirkan El setelah mendengar setiap baitnya.
Riuh tangan penonton membuyarkan lamunan Darren. Dia mengerjapkan mata beberapa kali sampai akhirnya tersadar bahwa sang Diva, Marry sedang tersenyum di panggungnya sambil menyapa para fansnya.
"Lagu terakhir tadi adalah lagu yang saya persembahkan untuk seseorang yang sangat special." mata Marry menuju pada Darren.
Sementara itu Darren hanya pura-pura tak melihat takut kalau ada yang menyadari jika Marry sedang menatapnya dan lagu If You Go Away yang barusan Marry nyanyikan adalah untuk Darren.

Konser itu begitu mewah dan elegan. Banyak orang penting yang menghadiri konser itu untuk melihat keanggunan dan kesexyan suara Marry yang menghanyutkan.

Darren sebenarnya tidak ingin datang tapi dia sudah mendapatkan tiket vip itu jauh-jauh hari dan Marry khusus memberikannya untuk Darren. Meskipun dia berada di konser Marry tapi yang dia pikirkan hanyalah El. Sejak kejadian kemarin El pun tidak masuk kerja hari ini dan itu membuat Darren semakin khawatir. Darren ingin sekali menghubungi El tapi dia tidak punya kekuatan untuk melakukan itu. Dia masih merasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan pada El.

"Ada apa Darren? Kenapa kamu terlihat cemas?" sapa Marry sambil memegang bahu Darren dari belakang.
"Kamu? Kenapa kamu kesini? Bagaimana kalau ada yang lihat?"
Marry tersenyum dan menggeleng. "Ikut aku!" titah Marry.
Darren membututi Marry yang mengajaknya entah kemana. Tibalah mereka di ruang make up Marry dan disana sudah ada seorang make up artist yang menyambut Marry dengan gembira.
"Eh sayang... Penampilan kamu wow banget tau gak!!!" lelaki kemayu itu kemudian memeluk Marry penuh keakraban.
"Makasih..." Marry tersenyum ramah. "Oya aku ada urusan nih sama temen lamaku!" kata Marry sambil mengenalkan Darren.
"Hai... Mas ganteng!!! Kenalin aku Ebo make up artist nya Marry!" katanya dengan gaya sangat kemayu.
"Darren." kata Darren dengan senyum kikuk. Ini manusia apa ulet keket gak bisa diem banget ya! Pikirnya.
"Ya udah aku tinggal dulu ya ne!!! Bye.... " Ebo meninggalkan ruangan tersebut.

Tinggalah mereka berdua di ruangan yang memang khusus disediakan untuk Marry.
"Gak akan ada yang curiga kok kamu tenang saja!" Marry melepas ikatan di rambutnya kini rambutnya tergerai.
"Apa yang kamu inginkan?" tanya Darren dingin.
"Hei.... Kamu ini kenapa sih Darren?" Marry menoleh pada Darren yang duduk di atas meja riasnya.
"Entahlah." jawab Darren masih dengan sikap dinginnya.
Tok tok tok...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"Masuk!" titah Marry.
"Mba Marry ini orang yang beruntung dapet tiket gratis dan jumpa fans langsung udah dateng!" seorang wanita yang merupakan salah satu crew memberi tahu Marry.
"Oh iya suruh masuk aja!"

Degg!
Betapa terkejutnya Darren melihat wanita yang masuk ke ruangan itu. Wanita berambut coklat dengan pakaian sporty, kaos putih dan rok hitam membuat Darren membelalak. Bukan penampilannya yang membuat dia kaget tetapi dia kaget karena wanita itu ternyata El.

 Bukan penampilannya yang membuat dia kaget tetapi dia kaget karena wanita itu ternyata El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu?" raut wajah Darren begitu terkejut.
El hanya bisa melongo sambil menatap Darren. Apakah Darren salah satu orang yang akan jumpa fans juga? Pikirnya.
"Kalian saling kenal?" tanya Marry sambil melihat Darren dan El secara bergantian.
"Ehh.. Ohh itu... Dia mantan bossku!" jawab El gugup.
"Hahaha." Marry tertawa bahagia. "Kebetulan sekali yah? Sini masuk!" katanya sambil merangkul El duduk d sebuah sofa.
Darren hanya menghela nafas panjang dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
"Kamu beruntung loh dari sekian banyak orang kamu yang dapat kesempatan ketemu sama aku!" kata Marry lembut.
"I.. Iya aku nge fans banget sama Mbak!" kata El masih gugup.
"Kok nervous sih? Jangan nervous dong!" Marry menyunggingkan lagi senyum terindahnya. "Oya mau poto bareng?"
El mengangguki masih dengan senyuman kikuk di wajahnya. Lalu dia mengambil ponsel dari tas kecilnya.
"Berikan pada Darren biar dia yang memotret kita!" kata Marry.
"Ehh? Ohh... Iya... " El pun memberikan ponselnya sambil tertunduk.

Darren pun bersiap mengambil gambar kedua wanita itu. Marry dengan senyum lebarnya mendekat dan merangkul El.
"Gimana bagus?" tanya Marry.
Darren mengangguk. Dia segera memberikan ponsel itu pada El. "Aku harus pergi sekarang!" katanya datar.
"Kenapa buru-buru?" tanya Marry masih dengan senyuman manjanya.
"Aku tidak ingin mengganggu acara jumpa fans kalian!"
"Baiklah." Marry beranjak dari duduknya lalu mencium pipi Darren dengan lembut. "Hati-hati yah!"

Darren tak berkutik dia hanya terdiam sambil menyaksikan El yang sepertinya tercengang dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Tanpa kata Darren keluar ruangan itu. Mengapa bisa begitu kebetulan seperti ini?

El berusaha menahan airmata nya yang sudah di pelupuk mata. Jumpa dengan penyanyi idolanya tidak seindah yang dia bayangkan. Mengapa begitu sakit melihat lagi Darren di situasi seperti ini?

"Jadi nama kamu... " Marry menggantungkat kata-katanya.
"Elliana."
"Jadi El kamu mengenal Darren?"
"Iya aku mantan sekretarisnya."
"Oh kebetulan sekali ya!" Marry beranjak dari duduknya menuju meja riasnya dan mngambil sesuatu dari tas mewahnya. "Apakah ini milikmu?"
El tercengang melihat benda kecil berwarna pink yang diserahkan Marry padanya.
"Ba.. Bagaimana bisa?" El gelagapan.
"Jadi benar ini milikmu?" Kali ini Marry tersenyum penuh kemenangan. "Aku tidak sengaja menemukan ini saat menginap di apartemen Darren! Darren bilang ini milik sekretarisnya yang sudah membersihkan apartemennya. Jadi aku simpan dan berniat mengembalikannya. Tapi aku tidak sangka bertemu denganmu disini. Saat kamu mengatakan kamu sekretarisnya aku jadi teringat ikat rambut ini. Jadi aku pastikan apakah ini milikmu atau bukan." Marry tersenyum lagi.

Sebenarnya ada apa dengan Darren dan Marry. Apa aku tidak salah dengar tadi? Menginap? Marry menginap di apartemen Darren? Batin El berkecamuk. Mengapa begitu sakit baginya.

"Terima kasih." El tersenyum dengan senyum yang dipaksakan. "Kalo gitu terima kasih juga untuk jumpa fans nya ya Mbak Marry aku sangat senang." lanjutnya.
"Iya aku juga senang bertemu denganmu."
"Selamat malam." El pun pamit dan segera meninggalkan ruangan Marry.
El segera meninggalkan tempat itu tanpa terasa airmatanya jatuh dan semakin lama semakin deras. Beberapa kali El terpejam berharap rasa sakit itu sirna tapi tidak bisa, tidak ada gunanya. Lagipula untuk apa dia bersedih dan merasa sakit hati. Siapa Darren? Bukan siapa-siapa baginya. Apalagi dirinya mungkin Darren sama sekali tak pernah memikirkannya. Pikirnya.

El menunggu sebuat taxi di pinggir jalan. Wajahnya yang basah dengan air mata beberapa kali sekanya dengan kasar. Sudah 10 menit tapi belum ada taxi yang lewat. Pesanan melalui aplikasi online pun belum dia dapatkan.

Suara klakson mobil mengagetkan El. Tanpa dia sadari ternyata di depannya sudah terparkir mobil mercy yang dikendarai....
"Marco?" tanya El memastikan.
"Ayo El masuk!" ajak Marco dengan senyuman khasnya.

El pun mengangguki. Dia masuk dan duduk d kursi penumpang, tidak lupa dia memakai seat belt nya.
"Ada masalah El? Darren tidak bersamamu?" tanya Marco cemas melihat wajah El yang basah.
El membisu dia hanya menggeleng pelan. Tak kuasa lagi menahan sakit di dadanya El pun terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Marco mengelus bahunya berusaha menenangkan El.
.
.
.
.
Terim kasih sudah membaca sejauh ini. Masih belum terpikir akhirnya bagaimana nih 😂😂😂

My Annoying GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang