Six

1.9K 293 10
                                    

"Ini. Aku tak tahu apa yang kau suka. Tapi ibuku selalu menyiapkan ini ketika ia menjamu tamunya."

Jimin hanya tersenyum menanggapinya. "Tidak apa. Ini sudah cukup."

Jisoo memilih untuk duduk pada sofa single di ruang tengah. Pun dengan keduanya yang kini terdiam karena memang tak ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

"Sial, kenapa menjadi canggung seperti ini?" Jisoo mengumpat dalam hatinya. Menyesali kenapa dia menyetujui begitu saja ketika Jimin mengatakan jika ia ingin berkunjung ke rumahnya.

"Apa itu orangtuamu?"

Jisoo berbalik dan mengalihkan pandangannya pada arah yang ditunjuk Jimin.

"Hmm."

"Dan gadis kecil itu?"

Jisoo mendecak. "Tentu saja aku. Apa kau tak bisa mengenalinya?"

Tawa pelan pria itu keluarkan. Membuat Jisoo yang melihat Jimin mau tak mau ikut tersenyum pula. Setidaknya, keduanya tak ada dalam keadaan canggung sekarang.

Lalu keduanya mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan saat suara itu memecah keheningan di antara keduanya. Membuat Jisoo tersenyum setelahnya dan beranjak dari duduknya. Mendekati anjing kesayangannya.

"Hey, kenapa bisa kau disini? Siapa yang membawamu kemari?"

Dan anjing peliharaanya tersebut kini sudah berada dalam gendongannya. Menggelayut manja pada Jisoo dan membuat gadis itu menjadi gemas sendiri.

Jisoo memilih untuk membawa anjing kesayangannya itu bersamanya. Mendekat pada Jimin dan duduk di samping pria itu.

"Kau tak alergi pada anjing, kan? Atau takut pada anjing?"

Jimin hanya menggeleng menjawabnya. "Siapa namanya?"

"Dalgom. Dalgom-a, ayo sapa Jimin. Kau tahu? Dia itu jarang sekali untuk tersenyum. Ja, ayo buat dia tersenyum."

Jimin hanya tersenyum tipis melihatnya. Pun kini mengambil alih Dalgom dari Jisoo dan kini sudah berada dalam pangkuannya.

"Dulu, aku selalu meminta pada ibuku untuk membiarkanku merawat seekor anjing. Tapi dia selalu mengatakan jika itu tidak perlu."

"Wae?"

"Entahlah. Aku juga tak tahu. Tapi sepertinya, aku tak akan berpikir lagi untuk memelihara satu. Kau bisa membawanya ke rumahku, bukan?"

"Tentu saja." Jisoo kelewat senang saat menjawabnya. Membuat Jimin lagi-lagi tersenyum mendengarnya. Mulai kembali fokus pada Dalgom.

Sementara Jisoo, gadis itu benar-benar sangat bahagia saat ini. Setidaknya, ada sebuah alasan untuknya sering bertemu dengan Jimin. Pria yang saat ini menjadi pusat perhatiannya.

Lalu pintu utama terbuka. Membuat perhatian keduanya kini beralih kesana. Dan Jisoo terkejut karena bukan hanya Ibunya disana. Tapi pria yang saat ini ia hindari ada di samping Ibunya saat ini.

"Sering-seringlah kemari. Jisoo pasti akan sangat senang bertemu denganmu."

"Ne, eomeonim. Aku pasti akan sering kemari. Mungkin mengajak Jisoo keluar bersama itu bagus."

"Hmm. Ajaklah dia keluar. Korea mungkin masih asing baginya. Aku takut jika dia malah tersesat di negara kelahirannya sendiri."

Taehyung hanya tersenyum menanggapinya. Pun keduanya kini sudah berada di ruang tengah. Melihat sosok Jisoo disana yang kini menatap kesal pada sosok pria yang malah menunjukkan senyum yang memuakkan bagi Jisoo.

her ❌ jimsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang