Nine

1.6K 256 12
                                    

"Kau pasti terkejut dan akan menganggap jika hal ini adalah gila. Tapi sepertinya, aku memiliki rasa tertarik padamu. Senyumanmu. Aku begitu menyukainya."

Jisoo kembali tersenyum. Kali ini pandangannya terhenti pada sebuah cincin yang tersemat di jemarinya.

"Dia menyukai senyumanku. Itu berarti, aku hanya harus terus tersenyum padanya." Dan mencium cincin itu setelahnya.

Pandangan gadis itu beralih pada jendela kamarnya. Dimana langsung berhadapan dengan jendela kamar milik Jimin di sebrang sana.

"Tunggulah aku sampai aku bisa berdiri tegak di sampingmu. Menemanimu dan mengajakmu ke seluruh tempat yang kau inginkan. Bisa kau menungguku?"

Jisoo menghela napasnya dalam senyumannya. Gadis itu bisa merasakan ketulusan dan kesungguhan pria itu ketika mengatakan hal itu padanya. Membuat hatinya menghangat sekaligus tersentuh ketika mendengar hal itu.

Ceklek

Jisoo mengalihkan pandangannya. Ketika sang Ibu disana yang membuka pintu kamarnya dan membuatnya sedikit terkejut.

"Eomma, kau sudah pulang?"

Tentu saja Jisoo terkejut. Ia melirik ke arah jam weker di atas meja nakasnya. Menunjukkan pukul 9 malam.

"Hmm. Eomma lelah. Jadi eomma pulang lebih dahulu. Oh ya, kau sudah makan malam?"

"Hmm. Bibi Song tadi sudah membuatkanku makan malam sebelum dia pulang."

"Baguslah. Eomma hanya ingin melihat apa kau sudah tidur atau belum."

Ny. Kim sudah beranjak akan menutup pintu kamar milik Jisoo. Namun terhenti ketika ia mengingat sesuatu dan kembali membuka pintu kamar milik Jisoo.

"Oh ya, kau sudah siapkan pakaianmu untuk besok malam?"

Jisoo mengernyit bingung. Tak mengerti maksud Ibunya. "Apa maksudnya, eomma?"

Ny. Kim juga ikut bingung. "Taehyung tak memberitahumu?"

Jisoo menghela napasnya. Bersamaan dengan ingatannya tentang Taehyung tadi pagi yang berada di rumahnya.

"Aku bahkan tak bertemu dengannya."

"Wae?"

"Aku mengusirnya."

"Jisoo, kau jahat sekali."

Ny. Kim beranjak mendekat pada Jisoo. Duduk pada sisi tempat tidurnya.

"Apa kalian ada masalah? Kalau begitu, kau bisa bicarakan baik-baik dengannya. Dengan kepala dingin, hmm?"

Jisoo menghela napasnya. Ucapan Ibunya sama dengan Lisa tadi pagi. Dan itu membuatnya semakin kesal.

"Eomma tak mau tahu. Kau harus bisa selesaikan masalahmu dengan Taehyung. Karena besok, kita akan bertemu dengan keluarganya untuk makan malam bersama."

"Mwo? Eomma, kenapa tiba-tiba begini? Aku tidak mau."

Ny. Kim beranjak dari duduknya. "Itu terserah padamu. Jika kau tetap tak mau, eomma terpaksa akan menyeretmu. Jika perlu dengan cara kasar sekalipun."

"Eomma!!"

Ny. Kim tak memperdulikan rajukan Jisoo. Memilih untuk berlalu dan meninggalkan Jisoo disana dengan kekesalannya.

"Ck, sial."

Jisoo beranjak dari berbaringnya. Memilih untuk membuka pintu balkon kamarnya dan menumpukan kedua tangannya di atas pembatas balkon.

her ❌ jimsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang