11

151 9 1
                                    

tanpa kau sadari kau telah menjadi bintang yang terang untuk  menghiasi langit malam yang temaram.
             ****

seharian itu viona dan reivan menghabiskan waktu untuk menonton bersama. hingga tak terasa waktu sudah menunjukan jam pulang sekolah dan mereka sudah siap untuk pergi ke sekolah lagi untuk pemilihan ketua basket baru.

sebelum berangkat viona bertanya pada reivan, sebenarnya pertanyaan viona itu sedari tadi sudah mengganjal di pikirannya tapi baru teringat sekarang.

"van, bentar deh tadikan loe cerita sama gue tentang masa lalu loe yang kurang baik. yang mau gue tanyain sebenernya kenapa loe nekat banget tadi di sekolah sampe jambak jambak rambut"  kata viona dengan panjangnya kini mereka sedang berjalan menuju kendaraan masing masing.

" dan loe waktu itu kebut kebutan dijalan." sambung viona.

sebelum menjawab, reivan tampak berpikir sejenak sampai akhirnya ia menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan.

" bokap gue minta gue buat rubah sikap gue." jawab reivan.

" yh bagus dong, loe g boleh terlalu larut dalam kesedihan dan harus bisa memaafkan masa lalu loe." kata viona

" yh walaupun terkadang sulit dan gue juga tau itu karena gue juga pernah mengalaminya." sambung viona pada reivan yang kini sedang menyandarkan dirinya pada motor sport miliknya.

" gue selalu coba tapi sulit dan gue udah terlanjur nyaman dengan sikap gue." kata reivan yang membuat viona kesal.

"tapi kan-" belum sempat viona melanjutkan ucapannya, reivan sudah memotongnya.

" bokap gue minta restu buat nikah lagi, padahal gue sayang banget sama alm.nyokap gue dan ga akan ada yang bisa gantiin dia." jawab reivan dengan nada lirih dan bergetar. viona yang mendengar itu merasa kasihan dan ikut merasakan apa yang di rasakan reivan.

detik itu juga, viona membawa reivan dalam pelukannya dan berusah menenangkan reivan.  sampai saat ini entah kenapa viona bisa perduli pada cowo yang sedang berpelukan dengannya.

" gue ngerti perasaan loe, tapi jangan buat hal nekat yang bisa bahayain diri loe dan orang lain, gue mohon loe mau kan turutin permintaan gue?'" tanya viona pada reivan yang sampai saat ini masih berada dalam pelukannya.

dan tanpa viona sadari, reivan tersenyum tulus kemudian ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan viona.

" yaudah kita berangkat yh udah siang nih." kata viona sambil melepaskan pelukannya.

"siap bu cacing" kata reivan pada viona dan apa tadi?... cacing? huh viona kesal sekali kenapa reivan memberikan nama panggilan seperti itu pada dirinya.

" apa? cacing? apaan tuh, coba ulangin!" viona kesal pake tambah atas sikap reivan. mana sikap dingin dan datar yang selalu reivan tampakan pada orang lain? kenapa ketika bersama dengan viona reivan berubah menjadi sosok yang menyebalkan.

" iyh cacing, karena menurut gue loe itu  cewek bar bar yang g bisa bersikap anggun kayak cewek lainnya."  jawab reivan

" terserah lu deh. dan inget gue emang bukan termasuk tipe cewek feminim dan akan bersikap anggun karena menurut gue jadi cewek feminim dan anggun itu ribet." kata viona sambil berjalan ke arah motor sport merah kesayangannya.

stay with me please!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang