Saat ini viona sudah kembali kerumah nya,begitupun dengan teman temannya yang lain.
Setelah puas bermain, mereka langsung pulang karena kelelahan, Sama seperti temannya yang lain. Viona kini sedang membersihkan diri nya karena merasakan gerah pada tubuhnya.
"gila gerah banget" padahal hari sudah menjelang sore. Tapi apa mau dikata,hidup dijakarta memang panas.
Setelah selesai membersihkan dirinya,ia berjalan ke arah ranjangnya. Dan terlelap dengan cepatnya karena kelelahan.
*****
Sedangkan reivan kini sedang duduk bersantai di balkon kamarnya sambil menikmati indahnya sore."bun,rei lagi jatuh cinta" ia bergumam sambil menatap langit sore jakarta.
"rei janji akan jaga orang yang rei sayang apalagi yang rei cinta seperti pesen bunda"
Pikirannya menerawang jauh pada empat tahun yang lalu,saat ibunya berpesan agar ia menjaga orang yang dirinya sayangi dengan baik.
Tepatnya,saat detik detik terakhir bundanya menghembuskan napasnya.
Flashback on
Saat itu seorang anak remaja yang masih memakai seragam putih birunya berlari dengan kencang dikoridor rumah sakit,saat mendapat kabar kondisi ibunya kritis.
"bunda,," di sepanjang jalannya ia terus menggumamkan kata bunda.
Sesampainya di depan pintu ruangan ibunya di rawat,ia langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam.
Pandangannya jatuh pada seorang wanita paruh baya yang sudah melahirkan dan merawatnya.
Ia langsung memeluk bundanya itu dan di balas dengan lemas oleh bundanya.
"bunda gpp" kata wanita paruh baya itu,saat melihat raut khawatir anaknya.
"bunda jangan tinggalin rei bun,"
Anak itu reivan,
Masih dalam berpelukan,bundanya menjawab perkataan anak yang sangat ia sayangi itu."setiap yang bernyawa pasti mati rei, hanya tinggal menunggu waktu maka semua akan pergi untuk selama lamanya."
"engga bun, bunda harus bertahan.nanti rei sama siapa kalo bunda ga ada" kata rei sambil mengeratkan pelukan pada ibunya.
"rei boleh bunda minta sesuatu sama kamu?" tanya bundanya dengan lirih sambil melepaskan pelukan diantara mereka. Bundanya tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan dirinya.
"bunda minta apa"
"bunda cuma minta, kamu harus bahagia dan jika suatu saat ada orang yang kamu sayang bahkan kamu cintai. Jaga dia dan jangan sia siakan dia yh nak." kata bundanya sambila membelai rambut anak.semata wayangnya itu.
"iyh bun rei janji" ia benar benar mantap saat menjawabnya membuat bundanya tersenyum.
"berbahagialah rei,,," saat itu reivan tak pernah menyangka bahwa bundanya akan pergi meningkalkan dirinya untuk selama lamanya.
Dan reivan,,,
"bu...bunda, bunda bangunnn." reivan mengguncang tubuh bundanya yang dingin sambil terisak.
"dokterr..."
"bunda,,,hiks bun.."
Flashback off
"gue akan selalu berusaha bahagiain dan ngejaga lo viona." setelah itu ia beranjak dan masuk ke dalam kamar miliknya yang didominasi oleh warna abu.
Tok..tok..tok
"rei kamu di dalem?" kata seseorang yang mengetuk pintu kamar reivan.
"masuk" sahut reivan dengan dingin
"gimana liburannya rei? Seru?" kata papanya ketika sudah mendudukan dirinya di kursi belajar reivan.
"seru" masih dengan nada dingin dan wajah datar reivan membalas.
Reivan menyibukan diri dengan mengotak atik ponsel miliknya itu.
Samir,membuang napasnya kasar.
Ia tahu penyebab anaknya seperti itu,ia tak bisa menyalahkan anaknya. Karena ini adalah kesalahannya."papa mau minta jawaban atas persetujuan kamu, untuk menikah lagi."
"terserah" kata reivan sambil beranjak dari duduknya kemudian mengambil kunci motor dan jaket miliknya.
Dan pergi begitu saja meninggalkan samir mengusap kasar wajahnya.
"maafin papa rei"setelah mengatakan itu, samir beranjak dari kamar anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
stay with me please!!
Humor"jangan memintaku untuk pergi meninggalkanmu, ku mohon" REIVAN WIRAWAN "pergilah dan cari kebahagiaanmu" VIONA SALSHABILA WIJAYA Tolong hargai penulis, saya buat cerita ini asli pemikiran saya makasih:)