Saat ini viona dan reivan sudah berganti pakaian dengan pakaian santainya.
Mereka sedang berada d ruang tamu sedang menonton sebuah drama korea yang sedang gentar gentarnya disukai banyak orang.
"aih, sosweet banget sih cowonya" kata diva saat melihat adegan dimana sang cowo memberikan jaketnya kepada si cewe untuk menghangatkan tubuh sang gadis yang kedinginan.
"lebay banget lu,baru liat begituan aja"sahut viona yang terlihat kesal dengan kebaperan diva.
Sama halnya dengan viona reivan juga memandang diva sebal. Menurutnya diva sangat mudah dirayu dan selalu membawa perasaan.
Berbeda dengan gadis yang ia cintai,begitu sederhana dan tampil apa adanya.
"bosen nih nonton terus main TOD ajah yu"kata aldan yang sejak tadi tak mengeluarkan suaranya.
"boleh juga tuh" kata yudha sambil berdiri dari duduknya.
"van gimana menurut loe?" tanya aldan kepada reivan yang hanya meminyak,eh? Menyimak maksudnya.
"gue ikut aja" kata reivan menjawab pertanyaan kaka kelasnya itu.
"nah buat yang cewe mau ikutan gak?"kata yudha sambil menolehkan kepalanya ke arah dua gadis yang masih menonton ke arah televisi.
"gue ikut"kata diva dan viona berbarengan.
"kompak amat yaudah yok" kata aldan.kemudian mereka duduk melingkar dengan entah sejak kapan aldan sudah memegang botol kosong.
"kita mulai yh" komando aldan pada semua dan diangguki setuju oleh semuanya.
Dan aldan memutarkan botolnya tak lama botol berhenti di depan d depan yudha.
"aelah nih botol ngapa diem di depan gua sih?" gerutu yudha kesal.
"udah terima aja" kata reivan pada yudha
"jujur atau tantangan?" kata diva.
"jujur deh" kata yudha pada semuanya.
"yaudah gue yh yang ngasih pertanyaannya,?" kata viona meminta dan diangguki oleh yudha.
"diva itu sebenernya loe anggap apa sih?"
"em, cewe gila? Tarzan? Bisa juga cewe paling cerewet" kata yudha dengan wajah polosnya.
"gila loe bilang? Gue cewe cantik kayak gini loe bilang gila?" kata diva dengan nada tak percaya dan juga dengan wajah menahan kesal.
"emang iyh kan?" kata yudha sengaja membuat diva kesal.
"arghh" kata diva mengusap wajahnya frustasi dan semua yang ada disana hanya cengengesan kecuali..reivan
"udah deh mending kita lanjut ajah yh?" kata aldan dan kembali memutarkan botolnya dan berhenti di depan viona.
"gue milih tantangan" kata viona sebelum semua yang ada disana bertanya pada dirinya.
"ok gue yang kasih tantangannya." kata diva.
"loe tunggu sini yah" sambung diva dan setelah itu diva pergi ke arah dapur dan kembali dengan membawa buah mangga yang terlihat muda dan asam.
"tantangannya loe harus makan mangga muda ini" kata diva dengan senyum menantangnya.
Viona terlihat sangat keberatan saat di beri tantangan seperti itu. Pasalnya ia sangat tidak bisa memakan makanan yang asam.
"ga ada yg lain apa?" tanya viona seperti memohon agar memberikan tantangan lain.
"g ada loe makan nih mangga sampe abis yh" kata diva dengan wajah yang sangat menyebalkan bagi viona
"please div kan loe tau gue g bisa makan yang asem asem" kata viona dengan wajah memelasnya.
"ga makan ini sekarang" kata diva tak mau dibantah.
Sedangkan reivan dan yudha hanya menyaksikan.
Sedangkan aldan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang ia tahu memang tak suka memakan makanan asam.
Dengan terpaksa viona memakan mangga yang hanya di lihat saja bisa membuat iler mengalir dan kita akan mengerjap ngerjapkan mata.
Saat satu potong mangga masuk ke dalam mulut viona, wajah viona benar benar menggambarkan bahwa ia tidak kuat dengan makanan asam itu.
"asem banget div" kata viona dan diva hanya cengengesan.
Reivan yang melihat viona yang tidak tahan dengan asam kini mengambil mangga yang ada di tangan viona dan mengambil pisau dan kemudian mengirisnya dan memasukan kedalam mulutnya.
"reivan" pekik viona yang melihat reivan mengambil alih mangga muda yangvsedari tadi berada ditangannya..
"ini asem banget" kata reivan sambil terus berusaha menghabiskan mangga muda itu.
Setelah melalui tahapan panjang, akhirnya reivan sudah menghabiskan mangga muda itu.
"inget yh, kalo sampe loe ngasih tantangan gila lagi, abis loe ditangan gue." kata reivan tajam kearah diva dan masih dengan wajah menahan rasa asam.
"ia van sorry yh" kata diva sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
Sedangkan viona dan aldan tanpa sadar tersenyum. Viona merasa bahwa perlakuan kecil reivan begitu manis padanya,dan membuat ia yakin untuk berusaha membuka hatinya pada reivan.
Dan aldan? Tak jauh berbeda dengan viona. Ia senang saat reivan memberikan perhatian pada adiknya itu.
Ia semakin yakin bahwa viona akan bahagia bersama reivan."yaudah yok kita lanjut lagi" kata yudha.
Dan dianggiki semangat ileh semuanyatapi tidak dengan reivan.Up lagi nih...mumpung ada ide nya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
stay with me please!!
Humor"jangan memintaku untuk pergi meninggalkanmu, ku mohon" REIVAN WIRAWAN "pergilah dan cari kebahagiaanmu" VIONA SALSHABILA WIJAYA Tolong hargai penulis, saya buat cerita ini asli pemikiran saya makasih:)