aku bukan lelaki yang selalu mengumbar janji namun tak pernah di tepati.
aku hanya lelaki yang mencoba menepati janji,untuk orang yang kukasihi.
reivan wirawan.****
di pagi hari yang cerah,dengan udara dingin yang menusuk hingga ketulang manusia, ternyata mampu membangunkan gadis cantik yang sedari malam mendapatkan tidur nyenyaknya."dingin banget sih" kata viona sambil meregangkan otot otot tubuhnya yang masih kaku.
viona berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
ia berniat untuk lari pagi disekitaran villa miliknya ralat lebih tepatnya milik keluarganya. karena ia sudah cukup lama tidak berkunjung ke villa milik keluarganya ini.
dua puluh menit kemudian viona sudah siap dengan pakaiannya yang membuat dia sangat cantik.
viona menggunakan training berwarna abu abu dan memakai kaos berwarna hitam tak lupa topi yang membuat penampilannya semakin cantik dan..keren.
"sepi banget sih,belum pada bangun kali yh." ia berbicara pada dirinya sendiri ketika baru saja ia melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
ketika ia melihat keadaan di villa nya itu,ternyata masih sepi. mungkin abang dan teman temannya masih belum bangun.
yang benar saja ini masih pukul lima lewat empat puluh lima menit. dan tentu saja orang lain masih menikmati hari liburnya dengan kasur dan selimut yang akan membuat tidur mereka semakin nyenyak.
kini viona sedang berjalan jalan di sekitaran villa. ia sangat suka dengan suasana di puncak.karena menurutnya, di puncak itu suasannya sejuk jauh dari hingar bingar seperti di ibu kota.
"sendirian?" tiba tiba ia mendengar suara berat milik seseorang, yang dapat viona pastikan itu adalah suara milik laki laki.
ketika viona menolehkan kepalanya ke arah kanan, dimana suara itu barasal, ia terkejut ketika mendapati reivan tengah berada di sampingnya.
" kok loe ada di sini? " bukannya menjawab ia malah balik bertanya. dan reivan hanya tersenyum tipis.
sungguh, reivan saat ini lebih sering tersenyum. dan tentu saja ia tersenyum ketika sedang bersama viona saja.
dan ingat, ia tidak akan memberikan senyum manis nya itu untuk orang lain.
"sendirian?" lagi lagi reivan bertanya dan menghiraukan pertanyaan viona yang viona ajukan pada dirinya.
"ck. iyh sendirian tapi sekarang udah engga." kata viona sambil berdecak kesal.
mereka kini sedang berjalan beriringan.pagi ini masih belum banyak orang yang berlalu lalang, karena masih cukup pagi.
"oh." reivan menjawab sambil menganggukan kepalanya.
"mau taruhan ga?" tiba tiba reivan bersuara lagi setelah cukup lama tidak ada obrolan diantara mereka.
viona sontak menghentikan langkahnya dan di susul oleh reivan. viona menatap reivan sambil menaikan sebelah alisnya.
"taruhan?" kata viona.
"iyh taruhan" dan viona sepertinya tertarik dengan yang di usulkan reivan.
"apa taruhannya" tanya viona tak sabaran.
"jadi gini, loe liatkan disana ada tempat duduk?" kata reivan sambil menunjukan arah yang di maksudkannya.
dan viona hanya mengangguk.
"nah, siapa yang paling dulu nyampe sana boleh ngajuin 3 permintaan buat yang kalah gimana?" kata reivan.dan sungguh viona sudah biasa mendengar reivan berbicara agak panjang kepada dirinya.
karena ia sudah tahu alasannya, walaupun alasannya tidak masuk akal.
"ok. gue setuju kok.inget kalo loe kalah loe harus lakuin apapun yang gue suruh, dan gue minta. deal?? " jawab viona dengan mantap sambil menjulurkan tangannya pada reivan dan di sambut dengan baik oleh reivan.
" deal"
setelah berkata seperti itu, mereka berlari saling mendahului untuk mencapai tempat yang sudah di sepakati.
dan ternyata yang menang adalah...
reivan.
viona mendengus kesal karena kalah oleh reivan. dan dengan sangat terpaksa ia harus menerima apa yang reivan minta padanya.
mereka duduk di bangku tersebut sambil mengatur napas masing masing.
"satu permintaan dari gue, loe siap dengernya kan?" tanya reivan sebelum mengajukan permintaannya.
"yayaya gue siap. apa yang loe mau?" kata viona malas.
"biarin gue untuk selalu ngejaga dan berusaha buat loe bahagia." kata reivan tanpa menatap viona,yang kaget dengan permintaan reivan.
"kenapa??" tanya viona.
" karena gue cuma pengen nepatin janji yang udah gue buat untuk selalu menjaga dan membuat orang yang gue kasihi bahagia." tutur reivan pada viona.
dan kini reivan menatap dalam tepat kepada pupil mata berwarna hitam pekat itu. dan viona hanya terdiam.
" khususnya untuk orang yang gue cintai" lanjut reivan dengan cepat dan membuat viona sangat sangat terkejut.
viona tak menyangka bahwa reivan ternyata mencintainya.tapi sungguh viona masih belum bisa membuka hatinya untuk siapapun termasuk untuk reivan.
" sejak awal gue liat loe jujur, gue udah ngerasain hal berbeda dan setelah gue pastiin ternyata gue udah jatuh cinta sama loe.tapi loe tenang aja.gue g mau buru buru. kita bisa memulai nya dengan menjadi sahabat bukan?" reivan berbicara dengan begitu panjangnya.
" gue janji gue g akan ngungkit perasaan gue sampai loe bisa buka hati loe buat gue." lanjut reivan sambil tersenyum hangat kepada viona.
dan sungguh senyuman itu membuat viona juga ikut menarik kedua sudut bibirnya. viona tersenyum.manis.
" loe mau kan jadi sahabat gue?" kata reivan pada viona.
"iyh gue mau." entah kenapa viona malah menyetujui ajakan reivan. ia sepertinya akan berusaha membuka hatinya untuk reivan.dan mulai melupakan masalalunya yang membuat hatinya perih.
" sahabat." kata reivan sambil menjulurkan kelingkingnya pada viona. dan di respon baik oleh gadis cantik itu.
dengan mengaitkan kelingkingnya pada kelingking besar milik reivan. mereka tersenyum.
"sahabat" kata viona.
" dan inget gue masih punya dua permintaan buat sahabat baru gue ini." kata reivan yang membuat viona kesal.
dan reivan mengacak pelan rambut viona.
KAMU SEDANG MEMBACA
stay with me please!!
Humor"jangan memintaku untuk pergi meninggalkanmu, ku mohon" REIVAN WIRAWAN "pergilah dan cari kebahagiaanmu" VIONA SALSHABILA WIJAYA Tolong hargai penulis, saya buat cerita ini asli pemikiran saya makasih:)