5

207 24 2
                                    

Hari ini hari yang cukup melelahkan untuk murid kelas 11 IPA 1 bagaimana tidak pasalnya mereka baru saja mengadakan ulangan biologi secara mendadak dan mereka benar benar belum menyiapkan apapun untuk mengerjakan ulangan yang diberikan guru killer nya itu.

Setelah hari melelahkan itu akhirnya istirahat pun tiba. Semua murid berhamburan keluar kelas yang hampir membuat otak mereka meledak begitupun dengan viona dan juga diva.

"vi, cepetan ih gue laper nih." cerocos diva sambil mencebikan bibirnya membuat viona memandang jijik ke arah sahabatnya itu.

"iya loe bawel banget si jadi orang, sabar dong." kata viona yang sedang berjalan santai menyusul diva yang telah jauh di depannya.

Setibanya dikantin mereka langsung mencari tempat kosong kemudian memesan makanan..viona membeli bakso dan es jeruk sedangkan diva memilih membeli batagor dan minuman yang sama dengan viona.

Ketika sedang makan mereka berdua ralat hanya diva yang terkejut  dengan kehadiran 3 cowo tampan sekaligus most wonted di sekolah SMA HARAPAN BANGSA.

"dek,loe jadi ikut ekskul basket gak.?"tanya aldan pada adiknya yang sedang asik memakan bakso nya dengan santai.sedangkan diva masih tak percaya bahwa dirinya akan didatangi oleh ke-3 cowo yang sangat tampan di sekolahnya.

" jadi."kata viona setelah selesai menghabiskan makanannya.

"dek? Emang loe adeknya kak aldan yh vi?" tanya diva pada viona sambil berbisik.dan hanya diangguki oleh viona sebagai jawaban.dan itu sontak membuat diva tak percaya namun setelah ia mengamati wajah viona dan aldan ia melihat kemiripan dari wajah mereka dan itu membuat diva percaya.

Kini ketiga cowok tampan itu duduk satu meja dengan viona dan diva. Semua murid yang ada di kantin heboh menyaksikan kedekatan aldan dan viona.pasalnya setelah viona masuk sekolah sekolah SMA HARAOAN BANGSA aldan  yang merupakan termasuk deretan cogan dan ketua basket itu selalu dekat dengan viona padahal selama ini aldan jarang di gosipkan dekat dengan seorang wanita. Maklum saja semua murid yang ada di sekolah tidak tahu bahwa viona dan aldan itu hanya adik kakak.

"diva,makin cantik aja nih." kata yudha yang sedang memperhatikan diva.

"yaiyalah diva gitu loh."kata diva membanggakan diri. Diva dan yudha memang cukup dekat karena mereka selalu saja bertengkar. Diva terkejut bukan karena kedatangan yudha melainkan aldan dan reivan si muka tembok.meskipun reivan satu kelas dengannya, reivan sangat jarang sekali bertegur sapa dengan teman sekelasnya.membuat teman.sekelasnya merasa menjadi orang asing jika berbicara dengan reivan yang sangat tampan itu ditambah lagi reivan yang tidak hadir selama3 bulan dan baru mssuk lagi hari ini.

"iya deh yang ngebanggain diri. Padahal kan gue belum selesai ngomongnya.loe itu makin kesini makin cantik aja kayak mimi peri hehe." yudh nyengir kuda tanpa merasa bersalah dan tak takut telah membangunkan kucing  yang sedang tidur,ralat macan yang sedang tidur.

" wah kurang ajar loe topeng monyet ngatain gue.  berani loe sama gue." jawab diva sewot karena kesal pada yudha yang selalu membuat darahnya nya naik.

"berani lah. Masa sama Cewe ingusan gue gak berani sih gak gentle dong gue kalo gue gak berani." yudha menjawab dengan entengnya.sedangkan diva sudah sangat kesal dibuatnya seandainya aldan tidak memerintahkannya untuk diam mungkin diva akan mencakar cakar wajah tampannya yudha.

"kalian tuh kenapa ribut sih berisik tau gak. udah diem deh loe loe pada." kata aldan kesal.

"loe ikut basket?" tanya reivan tiba tiba yang sedari tadi hanya diam, reivan bertanya pada viona yang sedang asik memainkan ponsel miliknya dan sesekali ia meminum minumannya.

"loe nanya sama.gue?" viona balik bertanya.

Reivan hanya mengangguk sebagai jawaban.

" loe gak perlu tau."jawabnya cuek dan terkesan tak perduli pada reivan sedangkan diva dibuat cengo oleh kejadian reivan yang bertanya pada viona. Pasalnya ini pertama kali baginya melihat reivan berintrraksi  pada seorang wanita. Kaluapun berinteraksi itu hanya dalam keadaan yang penting saja dan terkesan ingin tahu lebih mengenai viona.

"loe ikut gue" kata reivan pada viona dan menarik tangan viona cepat dan mengabaikan ocehan dari viona.

"lepas gak loe. Loe mau bawa gue kemana sih.?" kata viona sambil berusaha melepaskan tangannya dari cekalan reivan.

"rooptoop" kata reihan singkat padat dan jelas.

sedangkan di lain tempat aldan yudha dan diva dibuat tercengang atas perilaku reivan.karena reihan tidak pernah  bersentuhan dengan yang namanya wanita apalagi reivan yang memegang tangan viona dengan lembut.

Selain mereka bertiga semua murid yang ada dikantin  juga sama tercengangnya dengan aldan yudha dan diva. Mereka bingung kenapa viona bisa dekat dengan banyak cowo tampan dan most wonted di sekolah mereka SMA HARAPAN BANGSA.

"mau ngapain kesini?" kata viona pada reivan yang telah sampai di rooptoop sekolah mereka.

"duduk." kata reivan sambil memandang gadis cantik dihadapannya.

"yang bener aja loe bawa gue kesini cuman buat duduk. Di kantin juga kan sama duduk yaelah lu udah gila yah." cerocos viona yang membuat reivan tersenyum. Viona yang melihat itu bukan nya terpesona karena ketampanan reivan ia malah kesal pada reivan yang hanya tersenyum.

"kenapa loe senyum.?" kata viona sambil mendudukan bokongnya di kursi yang biasa reivan dan teman teman nya duduki.

" loe beda." kata reivan tak nyambung dan membuat viona mengernyitkan dahinya.

" maksud loe?" kata viona.
"loe beda."kata reivan lagi mengulang kalimat nya.

" apaan si loe gak jelas banget tau gak? Katanya loe tuh orangnya irit ngomong sama dingin tapi kok gue perhatiin loe tuh gak gitu deh." kata viona pada reivan

" gue bersikap dingin seperti yang orang bilang itu cuma keorang yang gak gue kenal dan gak deket aja." kata reivan yang kini sedang memandang langit yang sedikit mendung.

"terus kok loe sama gue biasa aja tuh gak irit kalo ngomong padahalkan gue g deket ama loe" kata viona yang sedang memainkan ponselnya kemudian ia mengambil earphone miliknya dan memutar lagu kesukaannya.

" karena gue ngerasa nyaman aja sama loe."kata reivan yang samar samar masih terdengar oleh viona.

Viona hanya mengedikan bahunya acuh kemudian viona menyandarkan kepalanya ke dinding dan menutup matanya yang berat ia pun tertidur dengan posisi duduk dan masih memakai earphone miliknya.

Reivan yang melihat viona tertidur segera membawa tubuh viona kedalam dekapannya ia menyenderkan kepala viona ke dada bidang miliknya. Reivan tersenyum melihat wajah cantik natural yang dimiliki viona.

"jangan tinggalin gue yah karena gue udah bahagia dengan kehadirannya loe. Loe cewe pertama.yang bisa bikin jantung gue berdetak lebih cepat dari biasanya. dan loe cewe pertama yang bisa ngalihin dunia  gue yang sepi dan berpindah hanya untuk mikirin loe. Tetaplah menjadi mentari yang selalu ada di sisi gue dan membuat hati gue menghangat  dari kedinginan yang gue buat." kata reivan berkata dalam hati dan terus memandang wajah damai gadis yang kini telah mencuri hatinya.

stay with me please!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang