12

152 8 0
                                    

kau adalah alasan terbesar ku untuk selalu belajar menjadi orang yang mampu menjaga dan menyayangi suatu hal.
***

saat ini viona,reivan,adhan,dan juga yudha telah sampai di rumah milik orangtua viona dan reivan.

"bunda, viona pulang" seru viona dengan kerasnya begitu masuk kedalam rumahnya.

"berisik amat loe dek,kek toa tau gak loe?"
kata aldhan dengan kesal. sudah jadi kebiasaan jika orangtuanya ada di rumah viona selalu berteriak membuat penghuni rumah menutup telinganya.

" eh anak bunda udah pulang? loh ada temen temennya juga yh." seru bunda viona sambil menghampiri kedua anak dan teman anak anak nya.

" iyh bun, oh iyh bunda ga ikut ke kantor sama ayah?" tanya viona sambil mencium punggung tangan bundanya dan kemudian diikuti aldhan dan kedua temannya.

"nanti bunda harus ke kantor ayah tapi agak sorean dikit sayang, emangnya kenapa?" tanya sang bunda sambil membelai rambut viona lembut.

" tadinya aku mau quality time  gitu sama bunda." bunda viona langsung mencubit pipi viona gemas ketika melihat  wajah putri nya yang ditekukan.

"lain kali aja yah sayang? kan masih ada abang sama temen temennya."  jawabnya sambil mengalihkan pandangannya kepada aldhan dan teman temannya.

" ya ampun bunda lupa, bang ajak dong temen temennya masuk kok malah berdiri deket pintu sih" cerocos bundanya.

"iyh bun" kata aldhan.

" eh tunggu tunggu,ini yudha  sama-"

"reivan tante" reivan memperkenalkan dirinya ketika melihat bunda aldhan dan viona seperti  sedang mengingat suatu hal.

"oh iyh tante lupa, kamu darimana aja? udah lama g kesini" ujarnya sambil menjentikan jarinya.

"baru pulang dari london tan, soalnya nenek lagi sakit disana" jawab reivan sopan pada bunda aldhan dan sekaligus bundanya viona.

"oh iyh. panggilnya bunda aja jangan tante biar lebih enak" jawab bundanya viona memberi usul pada reivan. dan hanya diangguki oleh reivan sambil tersenyum tipis.

" yaudah bun, abang sama temen abang ke atas dulu." kini aldhan angkat bicara dan bundanya hanya mengangguk kemudian kembali kearah dapur.

sedangkan viona sudah sedari tadi masuk kekamar nya dan kini ia sudah terlelap dan siap menuju ka alam mimpi.

dan disinilah reivan aldhan dan juga yudha berada di kamar aldhan yang bersebelahan dengan kamar milik viona.

"mau ngapain nih kita." kata yudha yang sedari tadi diam. tanpa biasanya yudha diam dan tidak banyak bicara.

"eh kok gue baru sadar yh ada loe? abisnya loe dari tadi diem aja kagak ngomong." aldhanenggaruk tengkuknya yang tidak gatal mungkin?

" ye gue dari tadi juga udah ada, gitu lu sama gue, masa justin bibir di lupain sih" yudha mencebikan bibirnya dan membuat reivan dan juga aldhan bergidik ngeri.

"lu kenapa dari tadi diem bae?" tanya aldhan dan sedangkan reivan kini sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk milik aldhan sambil menutupi sebagian wajah nya dengan lengannya sendiri.

" masa gue di tolak sih sama si akira kan gue kesel." jawab yudha dengan muka minta di tampol. bibirnya ituloh malah dimonyong monyongin.

" lah kapan loe nembak tuh cewe cabe?" 

"kemaren malem tapi dibalesnya waktu kita  diperjalanan tadi."

"lah emang loe suka sama dia?" cecar aldhan yang tidak percaya bahwa sahabatnya itu menembak cewe yang hampir menurut semua orang itu adalah cabe.

stay with me please!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang