3

5.1K 383 12
                                    

.
.
.

Taehyung membuka pintu kamar. Dan langsung di sambut oleh Kai.

Dengan segera Kai menyampirkan Coat Coklat di bahu Taehyung.

"Kenapa Manusia pucat itu ingin bertemu denganku ketika mataharipun belum bersinar." Ucap Taehyung kesal.

"Sepertinya ada masalah Tuan." Jawab Kai.

"Dia menunggu di ruang Kerja Anda." Sambung Kai.

Taehyung hanya berdehem.

"Kai, perintahkan pelayan untuk mengurus gadis di dalam." Perintah Taehyung.

Kai membungkuk hormat.

"Sesuai Perintah anda Tuan Besar."

.
.
.

Min Yoongi
Kedudukan sama seperti Taehyung. Jika Kerajaan Taehyung berkuasa di Barat maka Timur adalah kuasa Kerajaan Yoongi. Mereka berdua adalah 2 orang paling berkuasa di bawah tanah.

Pria pucat itu tengah duduk menyilangkan kaki di ruang kerja Taehyung. Dia mengetuk meja2 dengan jari-jari pucatnya.

Dia tidak senang menunggu.

Wajahnya datar dan tidak memiliki ekspresi. Dingin seperti biasanya.

Matanya memejam sempurna. (bukankah ini akan seperti dia benar-benar memiliki aura yang bagus 😁).

"Hey. Langsung saja Min Yoongi-ssi." sapa Taehyung tanpa basa basi.

Yoongi menengadahkan kepalanya untuk melihat Taehyung yang sudah berdiri membelakanginya.

"Kapan kau membayar hutangmu?" tanya Yoongi.

"Hutang? Apa aku berhutang padamu Min Yoongi?" Tanya Taehyung balik.

Yoongi memutar matanya malas.

"Ayolah, Kim Taehyung-ssi. Jgn pura2 kepalamu terbentur. Kemarin kau mengambil jalangku. Bukankah sekarang kau harus mengembalikannya dengan yang lebih bagus lagi." Jelas Yoongi tajam.

Taehyung lupa. Ini karena adik tirinya Jeon Jungkook yang terus merengek.

"Ah, aku lupa. Akan segera kukirimkan penggantinya Min Yoongi-ssi."

"Aku tidak menerima kualitas rendah." Ucap Yoongi tegas.

Taehyung tertawa keras.

"Ayolah dude, sejak kapan aku memberikanmu Sesuatu yang rendahan?" Taehyung mengelap sudut matanya yang berair karena banyak tertawa.

Yoongi memandang tajam Taehyung.

" 3 hari, itu batasmu. Jika aku tidak mendapatkannya. Bersiaplah." Ancam Yoongi.

"Ne Yoongi-ssi. Kau akan segera mendapatkannya." Ucap Taehyung dan melangkahkan kakinya ke kursi kerjanya.

"Mau minum?" tawar Taehyung.

"Aku pergi." Yoongi berdiri dari tempat duduknya. Dan melenggang keluar dari ruangan itu.

"Bajingan itu, selalu saja datang dan pergi seenak dengkulnya." guman Taehyung dengan menyesap Wine yang sudah bertengger indah di gelas.

Taehyung tetap berada di ruangan kerjanya.

.
.
.

Matahari menembus ke sela-sela jendela dan membuat manusia yang tertidur itu menggeliat tidak senang.

"Hah, silau sekali." suara seraknya khas orang baru bangun.

Jimin mengerjapkan matanya, mengusap beberapa kali. Mencari pandangan yang lebih jelas.

Vengeance (Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang