12

3K 250 1
                                    

.
.
.

Kim Taehyung mengingat bagaimana mereka sebelumnya datang dari dunia yang penuh dengan kebahagaian.

Bagaimana cerita menjadi mendebarkan seperti sekarang. Kehidupannya yang polos dan penuh cahaya terganti dengan kekejaman kelicikan dan gelap yang semakin hitam.

Dia sudah lupa apa itu bahagia, apa itu sedih, apa itu namanya kasih sayang, apa itu namanya cinta, dan apa itu artinya keluarga.

24 tahun yang dia lewati tanpa kehadiran cahayanya bagai neraka sesungguhnya. Saat mereka biasa bertengkar dengan Taehyung yang akan merengek dan menangis manja
mencari pembelaan dari sosok cahayanya. Begitu menyenangkan untuk dirasakan dan dilihat oleh siapapun.

Pria berkulit Tan itu mengedarkan pandangannya melihat kertas dinding yang menempel membalut mewah setiap sudut Mansion, ruang makan, ruang keluarga, dan beranda yang
semuanya berwarna hitam.

“Dulu kupikir membangun tempat besar ini akan membuatku bahagia, namun ambisiku tumbuh terlalu besar. Mansion besar ini menjadi sunyi sepi dan kosong.” batin Taehyung.

Namun sekarang dia menatap sendu dua mahkluk yang sedang asyik bercengkrama. Saat Jeon Jungkook berbagi kehidupan yang sama di bawah atap keluarga suami ibunya, jiwanya merasa sedikit terobati.

Namun entah apa yang dipikirkannya Pria Tan ini mengubah marga keluarganya menjadi marga keluarga Ibunya. Dia agak sedikit membenci suami ibunya.

Kini ruang kosong yang tidak bisa diisi oleh saudara Tirinya, perlahan terisi oleh kehadiran mahkluk polos yang dia temukan ditempat yang salah.

“Tampak seperti baru kemarin aku menyiksanya. Dan sekarang aku jatuh padanya. Ini berbahaya.” kekeh Taehyung.

“Anda terlihat bahagia Tuan, itu baik. Tapi saya khawatir.” ucap Kai.

“Saya juga merasakan seperti itu Tuan, baiknya anda ….. lebih berhati-hati.” sambung Seok Jin melihat Kai dan merasakan kecemasan yang dirasa oleh sesama kepercayaan Tuan Besar mereka.

“Aku mengerti kecemasan kalian.”

“Hal- hal baik selalu milik orang lain yang berusaha keras mendapatkannya. Namun aku Kim Taehyung. Dimana akulah hal baik itu yang selalu diinginkan oleh orang-orang. Tapi disaat yang sama mereka harus tahu bahwa aku bisa menjadi hal buruk atau bahkan hal paling buruk yang akan mereka dapatkan didunia ini yang takkan pernah mereka bayangkan.” Sambung Taehyung dengan tatapan masih memandangi Jimin intens.

Musuh Taehyung selalu parau dari ketidakpastian masa depan dan kecemasan melihatnya semakin tidak tersentuh.

Namun tidak bagi Min Yoongi. Entah apapun yang diinginkan pria pucat itu padanya ini takkan menjadi mudah. Dengan diketahui kelemahan Kim Taehyung ini akan menjadi senjata yang menggiurkan bagi pria pucat tersebut.

Kim Taehyung tahu Min Yoongi tidak akan melupakan dendamnya dengan mudah. Takkan melupakan aroma perseteruan mereka, dimanapun Kim Taehyung berada akan selalu ada teror menyebalkan seorang Min Yoongi.

Seperti sekarang contohnya. Setelah beberapa minggu Min Yoongi menelfon, pria pucat itu menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun. Namun Kim Taehyung tahu, pria pucat itu tengah menyiapkan rencana untuk membalasnya.

“Skenario macam apa lagi yang akan dilakukannya?” gumam Taehyung.

“Terakhir Tuan Min menjebak Tuan Muda Jungkook dengan Park Bogum. Dan kenapa Anda mau-maunya mengikutinya.” ketus Seok Jin tidak suka dengan kepura-puraan Tuan Besarnya.

Hahahaa

Tawa Taehyung pecah dengan tak elitnya. Jimin dan Jungkook yang masih asyik bertengkar menoleh akibat suara tawa berat yang
menggema tidak jauh dari tempat mereka berdua.

Vengeance (Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang