Aku berjanji takkan menyakitimu lagi
Jadi
Bangunlah..
.
."Bagaimana keadaan Jimin?"
"Menurutmu? Kau memberinya Botulinum jika kau lupa Tuan Min." Jawab Jungkook mendelik tidak suka ke arah pria pucat yang tengah mendudukkan dirinya angkuh di sofa yang terletak di ruangan serba putih itu.
"Apakah si brengsek Taehyung belum menemukan penawarnya?"
"Apa pedulimu Tuan Min." Sindir Jungkook. Entah apalagi yang direncanakan pria ini. Sudah berapa kali entah tak bisa dihitung. Pembalasan kekanakan Hyung satunya ini benar-benar membuatnya menjadi gila.
Yoongi mendesah. Perasaan tidak enak ini sudah menghinggapinya sejak beberapa waktu yang lalu. Ini benar menyebalkan. Tidak bisa tidur, bahkan makan pun rasanya tak enak. Sungguh ini tidak diluar rencananya.
Dia hanya mau membuat Jimin depresi dan pergi meninggalkan Taehyung. Apalagi setelah tahu bahwa wanita manis itu tengah berjuang dengan kondisinya sekarang.
Lumpuh? Dia tidak tahu akan terjadi hal itu. Bukankah itu hanya efek samping jika sistem imun seseorang yang diracun itu lemah?
"apalagi yang ada di kepalamu itu? Hentikan! Sudah cukup Hyung. Ini akan jadi yang terakhir aku memperingatimu." Kata Jungkook mengehentikan acara melamun Yoongi.
"Aku tidak yakin bisa menghentikan Taehyung jika kali ini kau berulah lagi. Jangan menguji kesabarannya lebih dari ini. Kau tahu Hyung bukan salahnya jika Eomma meninggal. Jangan hanya berpikir kesakitan mu saja brengsek. Kau bahkan buta untuk tahu bahwa Taehyung juga sama sakitnya denganmu!" Sambung Jungkook menghela nafas panjang. Berharap Hyung satunya ini akan mengerti dan mengakhiri semuanya.
"Kau tahu itu mustahil Jungkook. Aku sangat membencinya." Yoongi menatap Nyalang Jungkook. Sarat akan ketidaksukaan akan ucapan Jungkook yang mungkin benar.
"Baik-baik, lanjutkan lah kalau begitu. Atau kalau kau mau aku bisa meminta Taehyung untuk menyediakan ring untuk kalian berdua dan pergilah beradu di sana. Aku tak perduli jika kalian berdua mati!" Suara Jungkook meninggi. Dia emosi. Sungguh yang satu batu yang satu lagi jangan tanya kalau ada yang lebih keras dari batu mungkin itu sanggup mendefinisikannya.
"Jangan kau sentuh Jimin. Jika sekali lagi kau membahayakannya .... Akulah yang akan kau hadapi dalam duel Hyung ."
"Sekarang pergilah Hyung. Aku tidak ingin berbicara denganmu kalau kau masih seperti ini." Usir Jungkook lelah. Menunjuk pintu keluarnya yang manis tertutup menunggu dibuka.
"Terima kasih Jungkook. Kau tahu aku takkan bisa berhenti. Sebelum Kim brengsek Taehyung itu menyadari kesalahannya padaku." Ucap Yoongi dan keluar dari ruangan Jungkook.
Pria pucat itu melangkahkan kakinya keluar dari laboratorium Jungkook. Dia membawa serum itu, serum pelengkap untuk penawar. Dia ingin penawar itu segera jadi dan Jimin dapat meminumnya segera.
Bukankah Yoongi masih baik? Bukankah dia masih punya perasaan?
Nyatanya Tidak.
Dia ingin Jimin bangun, dan rencananya yang lain akan berjalan lagi. Kali ini bisa saja dia tidak berhasil membuat keparat itu menyesali hidupnya. Namun suatu saat nanti Min Yoongi akan berhasil membuatnya bertekuk lutut memohon ampun dan meminta Yoongi mengakhiri saja hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Vmin)
FanfictionKim Taehyung yang sangat menggilai Park Jimin. Wanita yang bekerja di club malam. Begitu tertarik dengan jalang manis ini. Namun setelah kejadian itu. Dia mengetahui sebuah kebenaran yang membuat hatinya terjatuh dan tak bisa lepas lagi dari sosok t...