Penyesalan takkan berguna
.
.
.Taehyung memastikan kesadaran yang masih diujung awan dilangit entah dimana ketika dering telfon mengganggu ketenangan tidurnya.
Posisinya masih memeluk tangan Jimin, menghirup aroma Jimin samar membuat dia bisa memejamkan mata sejenak. Walau kepala dan hatinya
masih menyalahkan dirinya sendiri.Melirik Jam, pukul 6 pagi dini hari. Taehyung melihat benda persegi itu terpampang jelas nama penelfon.
"Bagaimana?"
....
"Bukankah itu obat yang sudah dimusnahkan?"
....
"Pasar Gelap sialan. Akan kumusnahkan." ucap Taehyung geram, memutus sepihak panggilan
telfon itu tanpa persetujuan yang satunya.Apa yang terjadi pada Jimin adalah kesalahannya. Wanita itu terbaring kritis karena sistem imunnya melemah. Obat itu sangat Taehyung tahu efeknya. Membuat Jimin depresi dan semakin hari akan membuat Jimin kehilangan kontrol akan tubuhnya dan membuat wanita itu
lumpuh sementara.Tidak, tidak akan Kim Taehyung biarkan Jimin merasakan kesakitan. Tidak selama Kim Taehyung masih hidup.
"Kai." panggil Taehyung.Pria kepercayaan Kim Taehyung itu entah datang darimana telah berdiri di samping Tuan Besarnya.
"Segera Ke Macau. Cari penawar obat XXX. Hanya ada disana, aku akan membelinya walau dengan harga yang sangat mahal. Kau harus mendapatkannya." Perintah Taehyung.
"Yes, My Lord." bungkuk Kai dan segera menghilang menjalankan perintah Tuannya itu.
Segera membawakan Jimin penawar, karena sebenarnya yang diberikan kepada Jimin adalah sejenis racun yang tak membunuh namun bisa sangat fatal bagi wanita.
Setelah kepergian Kai, Taehyung duduk di ujung ranjang Jimin. Memperhatikan wajah yang masih setia dengan alat bantu pernafasan.
Sesak
sungguh menyesakkan. Kenapa Jimin lagi yang menderita. Kenapa bukan dia saja yang diracun. Kenapa harus kekasihnya ini. Bukankah sudah banyak kesakitan yang dialami Jimin
.
.
.Apapun yang aku lihat, apapun yang aku lakukan sekarang itu adalah pantas untuk kau rasakan
Kim Taehyung, jangan katakan aku Kejam atau Jahat. Karena sesungguhnya kaulah pencipta benang kusut ini.
Flashback on
Min Yoongi nampak tengah menimang-nimang cairan yang tersimpan apik di botol kecil itu. Dia tengah merencanakan sesuatu.
"Tuan Min, Kim Taehyung dan Park Jimin telah sampai." ucap Luhan melaporkan.
"Oh, bagaimana dengan Park Jimin?" tanya Yoongi yang masih dengan kegiatannya.
"Kim Taehyung menjaganya sangat baik. Tidak ada celah." Jawab Luhan.
Min Yoongi mengerutkan keningnya. Mengetuk meja hitam itu dengan botol yang dipeganngnya. Seperti tengah berpikir agak sedikit keras.
"Berapa pengawal mereka?"
"Sekitar 5 orang Tuan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Vmin)
FanfictionKim Taehyung yang sangat menggilai Park Jimin. Wanita yang bekerja di club malam. Begitu tertarik dengan jalang manis ini. Namun setelah kejadian itu. Dia mengetahui sebuah kebenaran yang membuat hatinya terjatuh dan tak bisa lepas lagi dari sosok t...