Vengeance (Vmin)

14

Kemarahan dan Kehilangan Kontrol akan selalu menjadi masalahmu.
Kau akan membuat orang disekitarmu menderita. KTH

Jimin meraih gelas yang disodorkan Pria tersebut karena merasa tidak enak mendiamkan ramah tamah yang diberikan. Memegang erat gelas ramping berisi cairan bening itu.

“Itu hanya minuman soda biasa, tenang saja.”

Jimin kembali menatap lekat pria itu, memiringkan kepalanya mencoba berpikir sesuatu.

“Min Yoongi.” kenalnya dan tersenyum manis hingga gummy smilenya terlihat.

“Park Jimin immida.” sahut Jimin membungkuk sejenak. Dan mengalihkan pandangannya ke
luar kaca. Mencoba tidak menatap lawan bicaranya.

“Orang lain mengatakan aku akan menjadi satu-satunya orang bodoh karena melakukan hal seperti ini saat dilangsungkannya pesta ataupun penghargaan.”

Sedikit terusik dengan kalimat itu, Wanita dalam balutan gaun biru menautkan alisnya. Bukan dia tidak mengerti hanya saja apa yang diucapkannya seperti menyindir dirinya.

“Aku tidak menyindirmu. Aku menbicarakan situasiku.”

“Kau tahu di dalam sana akan menjadi dingin seperi musim dingin bagi kau yang tidak memiliki apapun dan akan menjadi hangat seperti musim semi jika kau seperti Kim Taehyung.” sambung Min Yoongi.

“Kenapa dengan Kim Taehyung?”

Min Yoongi menyesap nikmat Wine merah yang digenggamnya, sengaja menggantung jawaban untuk wanita itu.

“Kau tidak mengenalnya? Dia adalah sugar daddy yang paling diinginkan oleh para wanita.” ucap Yoongi.

“Maaf, apa? Sugar daddy?”

Yoongi mengangguk. Dia sedikit terkekeh tidak percaya dengan kelakuannya yang tengah memancing emosi Jimin.

“Apakah aku menyinggungmu Nona?” tanya Yoongi pura-pura.

“Aku tidak mengerti satupun yang kau ucapkan Ahjussi. Aku tidak bisa memahami yang kau maksud berbicara seperti itu padaku. Tapi ..."

“Jangan berbicara seolah kau mengenalnya Ahjussi.” sambung Jimin tidak suka, dia kesal dengan orang didepannya yang seenak dengkul mencerca Taehyung yang tidak-tidak. Walaupun Jimin secara garis besar tidak mengerti dengan arti ucapan Yoongi.

Melihat ketidaksukaan Jimin, Yoongi langsung mendekati tubuh ramping itu menggenggam tangan mungilnya.

“Oh, maafkan aku. Aku tidak tahu kau akan marah. Aku hanya menyampaikan apa yang
orang-orang katakan tentangnya.” sesal Yoongi dengan mata sendu meminta maaf pada Jimin.

Yoongi menatap lekat tangannya yang masih bertaut dengan Jimin, ini terasa begitu lembut dan
hangat. Wanita ini benar-benar tidak seperti bayangannya yang akan dengan mudah terpancing kata-katanya. Binar mata itu adalah mata penuh cahaya dan kepolosan.

Jimin menggeleng dia melepaskan genggaman Yoongi menjauh pada jarak aman yang ditetapkan Taehyung.

“Yoongi Ahjussi tidak usah minta maaf, aku sering mendapatkan prasangka buruk, komentar
negatif, orang-orang yang berbicara kasar dan tajam, dan ketidaktertarikan yang begitu
mendalam. Tapi satuhal Ahjussi jangan ikut-ikutan melakukannya kalau Ahjussi sendiri tidak
mengenalnya.” kata Jimin panjang.

Ini kalimat pembelaan terbaik yang bisa dia ucapkan. Dirinya menyadari betul aura gelap yang mengelilingi pria pucat bernama Min Yoongi ini. Kim Taehyung mungkin adalah orang yang beraura sama dengan Yoongi tapi tidak sepekat ini menurutnya.