29

3.6K 220 4
                                    

Taehyung menatap lekat istrinya yang tengah disuapi oleh sahabat lamanya.

Dirinya bersyukur memiliki orang-orang yang begitu perhatian padanya. Walau kelakuan dan tingkahnya yang arogan.

Mendapatkan istrinya yang polos, yang begitu berharga. Bahkan sekarang Tuan Muda Kim tengah menunggu keluar dari dalam rahim Jimin.

Setelah kesakitan yang begitu lama bersarang dalam kehidupannya. Drama yang disebabkan oleh Min Yoongi.

Kisah rumit ayahnya. Hubungan anehnya dengan Jungkook.

Takkan adalagi yang akan bisa mengusik kehidupannya setelah dia memiliki kehidupan kecilnya yang hangat.

Tidak ada lagi orang yang dia ijinkan menorehkan tinta kesedihan di skenario hidup keluarga Kim.

Mungkin maaf untuk ayahnya belum bisa dia berikan, memanggil Chaerin dengan sebutan Eomma. Itu masih belum bisa Taehyung lakukan. Lidahnya masih kelu.

Bahkan setelah pestanya, Taehyung langsung mengusir kedua orang itu. Dia khawatir namun egonya begitu tinggi sehingga tidak keluar raut khawatir sama sekali.

Biarlah semuanya Taehyung yang tanggung.

Kebencian Yoongi.

Canggung dengan adiknya.

Kepura-puraan dengan orang tuanya.

Dia akan lalui semuanya sendiri. Menahan rasa frustasi itu sendirian seumur hidupnya.

Sekarang fokusnya adalah Jimin dan Baby Kim. Tidak ada yang lain.

Kematian Namjoon cukup membuat Taehyung berpikir bahwa dirinya tidak tahu apapun tentang kehidupan istrinya dulu.

Takkan ada lagi kesedihan untuk Jimin, mulai detik ini hanya kebahagiaan. Akan disingkirkannya mereka yang berusaha mencelakai Jimin.

Taehyung tersenyum hangat ketika manik kelamnya bertemu dengan onyx Jimin.

"Aku mencintaimu." Desis Taehyung pelan.

Jimin yang membaca gerak bibir Suaminya tersenyum malu. Menghentikan acara mari suap-suapan dengan Seok Jin.

Merentangkan kedua tangannya, berharap Taehyung akan segera turun dan memeluknya.

Melihat istrinya seperti itu Taehyung melangkahkan kakinya mendekati Jimin yang terduduk manis di sofa.

"Aigoo, Baby Kim membuatmu meminta yang aneh-aneh sayang." Gerutu Taehyung, membawa Jimin ke dalam pangkuannya.

"Daddy marah?" Beo Jimin dari balik ceruk leher Taehyung.

Ingatkan Taehyung untuk tidak memancing emosi Jimin. Sejak kehamilannya ini menginjak bulan tua, Jimin menjadi sensitif.

Merasakan lehernya basah, Taehyung mendekap erat Jimin. Mencium pundak Jimin yang sedikit terekspos. Kebiasaan istrinya sejak dulu.

"Uljima, Daddy tidak marah sayang."

"Benarkah?" Jimin menatap wajah Taehyung seksama. Melihat ekspresi suaminya dengan baik. Karena suaminya ini pintar berbohong.

Taehyung mengangguk. Sebenarnya dirinya cukup gemas dengan Jimin. Bagaimana tidak. Mata memerah dan sembab. Hidung yang memerah. Dengan rengekan kecil yang masih keluar dari bibir peach Jimin. Beritahu Taehyung bahwa istrinya tidak siap di gagahi karena dirinya sudah melakukannya beberapa saat lagi.

Jimin yang melihat Taehyung mengangguk langsung menghambur di pelukan Taehyung.

"Terima kasih sudah datang Hyung. Maafkan aku." Ucap Taehyung tulus.

Vengeance (Vmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang