prolog

7.9K 470 27
                                    

Laki-laki berkulit putih sedang duduk di samping kasur rumah sakit. Matanya tak jengah melihat perempuan yang berbaring dengan mata terpejam. Pulas sekali.

"Hei, mau sampai kapan kamu tidur?" Laki-laki itu memegang tangan perempuan tersebut kemudian mengecupnya.

"Apa aku harus menciummu dulu seperti dongeng yang pernah kamu bacain biar kamu bangun?"

"Ternyata, dicuekin itu benar-benar gak seru dan sekarang aku mengerti apa yang kamu rasakan dulu."

"Padahal kamu yang nyuruh aku supaya gak tidur lama-lama, tapi kenapa kamu yang sekarang tidur terus hah? Kamu balas dendam padaku ya?"

"Kamu buruan sadarnya, aku kangen sama cerewetnya kamu."

"Nanti, kalau kamu bangun aku beneran ajak kamu jalan-jalan deh."

"Nanti, kalau kamu bangun aku gak akan cuekin kamu lagi."

"Nanti, kalau kamu bangun...." Laki-laki itu melirih, matanya menahan air yang segera keluar. 

Jungkook yang melihat Yoongi terus-terusan bermonolog pun hatinya tak tega. Laki-laki itu tak sadar bahwa ada yang memerhatikannya dari tadi. "Bang Yoon?"

Yoongi menoleh ke sumber suara.

"Lo makan dulu gih biar gue yang jagain Kak Jennie." 

"Gue gak laper," jawabnya cepat.

Jungkook menghela nafas melihat abangnya, Min Yoongi. Awalnya ia memang marah dengan Yoongi tapi lama kelamaan ia juga prihatin melihat Yoongi yang terus menjaga Jennie setiap hari bahkan lupa mengurus dirinya sendiri. Tapi Jungkook memilih mengalah, ia tak ingin membuat masalah lagi.

Yoongi terus mengenggam erat tangan Jennie, suara elekmatograf memecah di keheningan. Dirinya menyesal, ia terus merutuki dirinya sendiri. Semua ini salahnya. Seandainya dia tidak menyia-nyiakan Jennie, seandainya dia mendengar kata Jungkook dari awal, seandainya dia tidak mengiyakan permainan bodoh waktu itu, seandainya ... Dia tidak mengenal Jennie.

"Argh!" Yoongi mengacak rambutnya kasar. Dirin selalu kesal mengingat kenangan itu. Tapi kekesalannya selalu meruntuh ketika melihat gadis yang sedang berbaring di depannya.

Yoongi tersenyum tipis. "Cepat bangun ya," ia mencium kening Jennie."Sayang."

 Entah kenapa sekarang ia merasa waktu lebih berharga daripada sebelumnya...

**

Sefruit pesan dari penulis :

Haloha gaessss! Jadi aku,saya,author,karsa yah pokoknya memutuskan untuk mem-publish ff ini karna .. Ya pengen aja ╮(╯▽╰)╭

sama kayak Love is (not) over, sebelumnya cerita ini sudah pernah saya publish di aplikasi tetangga jadi ya gitu deh mungkin ada perubahan sedikit(?) Tapi yaudahlah ya nikmatin aja

Dann, selamat membacaaa ~  i hope u enjoy with this story ^^

Btw, saya juga sempet ngebuat videonya hehe, enjoy!


[Writed on September 18th 2018]

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang