25

1.8K 215 12
                                    

Malam dimana Jennie tengah berduka di rumahnya, Yoongi memilih untuk mendengarkan lagu buatannya sendiri yang sudah beberapa kali ia remake.

Mungkin orang-orang tengah menyebut sumpah serapah padanya karna tidak hadir untuk membujuk Jennie atau bahkan sekedar menunjukkan wajah bahwa ia berada di sana. Tapi Yoongi punya pilihan, ia memilih untuk tidak pergi saat itu juga.

Jauh di dalam lubuk hatinya masih ada keraguan untuk kembali serius pada Jennie. Ia merasa tidak pantas atau mungkin, perempuan itu yang tak cukup untuknya? Entahlah. Ia terlalu plinplan perihal rasa.

"Mengulangi permainan jungkat-jungkit, aku lelah karena ini ..."

Yoongi mengulang nyanyiannya di bait yang sama. Ia berhenti sejenak. Otaknya tak bisa diajak kompromi untuk melanjuti lagunya, ia pun mengacak-ngacak rambutnya kasar. "Arghh!"

Ponsel di atas meja terlihat menyala menandakan pesan masuk. Ia pun meraih ponsel tersebut.

Jungkook : Bang lu dimana?

Namjoon : woi

Lisa : HEH YOONGI! LU DATANG GAK KESINI? KALO SEMPAT ... (5)

Rose : Yoon, datang sini kasian Jennie (3)

Jhope : p

Jin : p (4)

Ia membuka semua pesan yang masuk tanpa membalas lalu kembali meletakkan ponsel. Yoongi menyenderkan punggung pada senderan empuk kursi dan memijit dahi diantara alisnya. "Sialan, gue kepikiran terus sama dia."

Yoongi pun beranjak dari kursi dan mengambil jaket untuk keluar rumah.

***

Sudah seminggu, suasana duka masih terasa di dalam rumah Jennie. Meskipun Jennie jarang melihat kehadiran Ibunya di rumah, tapi tampak jelas ia masih terpaku dalam ingatan lama.

Kini Gadis itu sedang duduk di halaman rumah dengan tatapan kosong yang menatap lurus ke depan.

Teman-temannya setia menemani Jennie dari hari duka hingga kini. Dan sekarang, mereka sedang memerhatikannya dari balik jendela.

"Mau sampe kapan kita biarin dia kayak gini terus?" tanya Namjoon menatap ke arah yang lain. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

Rose menghela nafas. "Gue rasa, dia masih butuh waktu sendiri."

"Tapi kita gak bisa terus-terusan diem aja," elak Lisa. "Mana si Yoongi gak ada dateng lagi dari hari duka sampe sekarang, otaknya gak dipake apa ya? Dia gila?" Lisa terlihat sangat kesal.

"Persetan sama hubungan mereka, masalahnya keadaan dia lagi gini! Masa gak ada secuil pun ngasih kabar selain bilang dia sibuk? Sumpah gue kesel banget inget Yoongi pas malam itu argh." Lisa mengepalkan tangannya kuat menahan emosi. Tapi Rose segera mendekat dan menepuk-nepuk pelan pundak Lisa untuk membujuknya.

"Udah coba hubungin Top?" tanya Jin.

"Top? orang yang nganter jennie biasanya? namanya Top?" Namjoon bertanya balik.

Jin mengangguk pelan.

Jhope yang sedari tadi diam pun buka suara. "Tau nomornya?"

Jin mengernyitkan dahi. "Setau gue yang tau semua tentang Jennie itu cuma Jisoo karna mereka kan kemana-mana berdua mulu, bahkan gue tau Top aja dari dia."

Semua tampak ber-oh ria tanpa suara.

"Coba lu telpon Jisoo deh," saran Lisa.

Jin merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya. "Bentar."

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang