11

2K 192 7
                                    


Jennie berusaha menyusul Yoongi yang keluar dari kelas dengan alasan pergi ke ruang majelis guru. Ia mendapati Yoongi yang sedang duduk termenung di tangga darurat. Wajahnya yang terlihat lelah itu tersenyum melihat Yoongi. Ah, sudah lama ia tidak melihatnya sejak terakhir ia sakit beberapa hari yang lalu.

Jennie duduk di samping Yoongi yang kepalanya menyender di dinding. Yoongi melihat perempuan itu sekilas lalu menutup matanya mencoba untuk tidur.

"Yoongi, Aku merindukanmu," ujar Jennie pelan.

"Aku tidak peduli." Jennie memajukan bibirnya cemberut mendengar Yoongi berkata seperti itu. Yoongi bangkit kemudian pergi meninggalkan Jennie. Laki-laki itu sedang tak ingin diganggu oleh siapapun. Tolong, siapa pun beri ia waktu untuk sendiri.

Yoongi berjalan menuju rooftop. Setidaknya di atas sana ia bisa merasakan sejuknya sepoi angin. Ia membaringkan badan di sana, memejamkan mata menikmati kesendiriannya. Tiba-tiba ponselnya bergetar dengan segera Yoongi mengambilnya dari saku.

Ia mendapat pesan gambar dari anonim. Yoongi melihat dengan seksama gambar tersebut. Yoongi mendecak, hatinya memanas melihat sebuah gambar Jennie yang sedang dirangkul mesra oleh seorang lelaki bahkan di foto kedua laki-laki itu tampak seperti mencium Jennie. Tanpa basa basi Yoongi menghapusnya. Lalu ponselnya kembali bergetar.

Jennie is calling ...

Tanpa peduli Yoongi menggeser tombol merah lalu mematikan ponselnya. Yoongi sedang tidak ingin diganggu. Ia pun kembali menaruh tangan di bawah kepalanya sebagai pengganti bantal. Baru saja ia memejamkan matanya sebentar lalu ada yang memanggilnya.

"Yoongi!"

Yoongi melirik ke sumber suara. Jennie. Perempuan itu sedang berdiri di depan pintu rooftop sekarang. Untuk apa dia menemui Yoongi? tidak penting. Yoongi pun segera kembali pada posisi awalnya seakan tidak terjadi sesuatu.

"Aku nyariin kamu dari tadi, ternyata kamu di sini."

Jennie mendekat ke arah Yoongi berbaring dan duduk di sampingnya. Perempuan itu tersenyum kemudian kembali memanggil, "Yoon?"

Tidak ada jawaban.

"Yoongiiii, banguuun." Jennie menggoyang-goyangkan bahu Yoongi. Mencoba agar laki-laki itu terbangun dan melihatnya sekarang. Tapi tetap saja Yoongi tidak meresponnya.

"Yoongi sayang ..." Jennie mencoba kembali memegang bahu Yoongi. Namun tangan Jennie yang memegang bahu Yoongi langsung di tepis oleh laki-laki itu membuat Jennie membelalakkan mata, terkejut atas reaksi Yoongi.

Seketika Yoongi membuka matanya dan langsung melihat wajah Jennie yang masih kaget dengan reaksinya. "Berisik, ganggu orang tidur aja."

"Maaf," lirih Jennie.

Yoongi mengubah posisinya menjadi duduk. Sekarang ia melihat Jennie tajam. Entah kenapa emosi di dalam dirinya muncul begitu saja ketika melihat Jennie. "Gue gak butuh maaf lo."

Jennie mencoba untuk tidak kaget mendengar aksen aku-kau kembali menjadi gue-lo. Ia mengernyitkan dahinya tidak mengerti dengan Yoongi.

"Yoon? Kamu kenapa?"tanya Jennie. Namun Yoongi tak menjawabnya.

"Yoon kamu marah sama aku kenapa?" Jennie kembali bertanya, mencoba untuk mendapat penjelasan dari laki-laki itu.

"Emang kalo gue marah kenapa? Lo siapa gue?" Yoongi tak menggubris pertanyaan yang di lontarkan oleh Jennie.

Jennie membuka mulut. "Ka... Kamu pacar aku?" Jawabnya ragu-ragu.

Yoongi tersenyum remeh kemudian melihat Jennie. "Lo mimpi!"

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang