15

1.7K 188 16
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Yoongi menatap dari ujung kepala hingga kaki adik laki-lakinya yang baru saja pulang.

"Darimana?" tanya Yoongi yang sedang duduk di kursi makan. Tampak di atas meja terdapat teko berisikan kopi yang sudah habis setengahnya.

"Taman," jawab Jungkook singkat.

"Sama siapa?"

Jungkook melihat Yoongi heran. "Tumben nanya?"

Iris Yoongi melirik ke arah kanan. Ia paling malas ditanya seperti itu karna  ia akui bahwa dirinya jarang bertanya sesuatu pada adiknya itu.

"Emang salah kalo gue nanya?" Yoongi mengambil gelas berisi kopi dimeja lalu menyeruputnya pelan. Waktu yang seharusnya ia pakai untuk tidur telah habis untuk menunggu Jungkook pulang. Kopi adalah satu-satunya cara menahan kantuk yang terus datang.

Jungkook menarik kursi dan duduk di depan abangnya."Ya, enggak sih." Ia menghela nafas panjang. "Tadi gue sama Kak Jennie."

Yoongi membuka mulut kecil seakan berkata 'oh' tanpa suara. Jujur, telinga Yoongi terasa panas mendengar jawaban Jungkook. Namun ekspresi wajahnya tetap biasa saja. 

Laki-laki berkulit putih itu diam beberapa saat lalu kembali bertanya, "Berdua aja?"

"Iya berdua." Jungkook mengambil gelas di atas meja untuk menuangkan kopi.

Seakan tanpa rem, Yoongi terus bertanya. "Kok lama?"

"Karna gak bentar," jawab Jungkook logis.

"Terus si Jennie lu anter pulang kan?"

"Enggak."

"Jadi lu biarin dia sendiri? Kalo ada apa-apa gimana?"

"Dia dijemput, gimana gue bisa anter?"

"Sama siapa dia dijemput?"

"Ojol!"

"Gue serius!" suara Yoongi sedikit meninggi.

Jungkook tak jadi menuangkan kopi ke gelas. Irisnya menatap Yoongi.

"Lu kesambet apaan dah bang? Banyak banget sih tanya lu! Kayak baru jatuh cinta aja"tukas Jungkook. Ketika hendak menuangkan kopi ke dalam gelas. Pikirannya dengan cepat berpikir, tiba-tiba saja Jungkook membuat senyuman aneh yang berhasil membuat Yoongi menggidik seram melihatnya.

"Bang Yoon udah peduli sama Kak Jennie? Udah punya perasaan? Ciee," goda Jungkook dengan senyum manisnya.

"Gue cuma nanya bukan berarti gue peduli!" seru Yoongi kembali meminum habis kopi di gelas. Irisnya menatap sinis Jungkook. Ia pun berdiri dan beranjak pergi dari meja makan, membiarkan adiknya sendirian di sana.

Ketika Yoongi masuk ke kamar, ia menutup pintu kamar dan membantingnya kuat. Jungkook yang melihat tingkah abangnya terkekeh sembari menggelengkan kepala.

"Sampe kapan sih lu bohongin perasaan lu terus bang?" gumam Jungkook kemudian tertawa remeh. "Heran gue." Saat hendak kembali menuangkan kopi ia tersadar akan sesuatu.

"Oh iya, Kookie kan gak bisa minum kopi!" Ia pun menaruh teko kopi tersebut ke dalam kulkas lalu mengambil sekotak susu dan dibawanya ke kamar.

***

Pengaruh kopi benar-benar efektif untuk menahan kantuk. Tapi sepertinya hal itu tidak berpengaruh pada Yoongi. Dalam hitungan menit, laki-laki itu telah tertidur dengan pulasnya setelah masuk ke dalam kamar.

Ponselnya yang terus-terusan berdering tanda alarm pun dengan mudah ia abaikan seakan tidak ada yang berbunyi.

"Yoongi! Kamu ikut sama ibumu! Saya gak sudi punya anak seperti kamu!"

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang