10

2.1K 209 15
                                    

"Yoongi,"

"Yoongi sayang," panggil seorang wanita lembut dari arah dapur. Yoongi yang tengah bermain game di ponsel pun langsung  mematikan game tersebut tak peduli bahwa ia sedang berusaha menaikan rankednya. Karena yang terpenting adalah memenuhi panggilan tersebut.

Yoongi berjalan ke sumber suara."Iya ma, Kenapa?"

"Mama buatin makanan kesukaan kamu, kita makan bareng ya." Yoongi mengangguk lalu duduk di salah satu kursi. Wanita tersebut mengambil nasi dan menuangkannya di piring dan terakhir menyerahkannya pada Yoongi.

Saat ini Yoongi berumur 5 tahun. Ketika semua 'masih' tampak baik-baik saja. Yoongi makan dengan lahap, tak ada pembicaraan antara anak dan ibu tersebut. Tapi tidak mengapa, mungkin ini salah satu cara membuat Yoongi menghargai keheningan.

Ketika makanannya telah habis, Yoongi terus menambah sebab saking enaknya makanan tersebut. Sementara mamanya sibuk berkutat pada ponsel.

Tak lama kemudian Yoongi menatap mamanya. "Maa, udah habis," ucapnya.

Wanita itu memegang rambut Yoongi lembut dengan senyumnya. Tiba-tiba rambut Yoongi ditarik sampai laki-laki tersebut mengaduh.

"SIAPA YANG NYURUH KAMU HABISIN MAKANANNYA?"

"GIMANA KALO YANG LAIN MAU MAKAN?"

"MAMA CUMA NYURUH KAMU MAKAN YANG MAMA KASIH!"

Yoongi mengerang. "Maaf ma, soalnya Yoongi suka makanan buatan mama."

Wanita tersebut semakin keras menjambak rambut Yoongi. "Sakit maa."

Dari luar, Jungkook melambaikan tangan pada teman-temannya tak lupa membungkuk untuk memberi salam pada ibu teman-temannya. Jungkook baru saja pulang dari paud. Ia tak sabar memberitahu mamanya bahwa ia berhasil mendapatkan lima bintang dari gurunya sebab berhasil mewarnai dengan rapi.

Mama pasti bangga, pikir Jungkook. Seutas senyuman terlihat jelas di wajahnya.

"Jungkook pulangg." Jungkook meletakkan sepatu di raknya.

"Maa, Jungkook dapat--" Saat Jungkook berjalan ke arah dapur senyumnya meluntur melihat Yoongi yang sedang dijambak oleh mamanya.

Jungkook membuang kertas hasil mewarnainya ke lantai lalu berlari berusaha melepas jambakan mamanya. "Maa, mama ngapain ke abang Yoongi? Kasian bang Yoongi sakit ma!"

Jungkook menarik lengan wanita tersebut.

"KAMU GAK USAH IKUT CAMPUR JUNGKOOK."

plakk!

Sebuah tamparan mendarat pada pipi mulus Jungkook yang masih berumur 3 tahun. Yoongi yang melihat adiknya ditampar pun tidak terima. Ia segera memeluk Jungkook untuk melindunginya. Tak peduli badannya habis dipukul oleh mamanya. Jungkook menangis sejadi-jadinya. Sementara Yoongi diam menahan semuanya.

"Ma, ampun ma"

"Sakit ma."

"Yoongi janji gak akan habisin makanannya lagi tapi jangan pukul Yoongi."

"DASAR BOCAH SIALAN."  Wanita tersebut menemukan kertas di lantai. Ia mengambil lalu melihatnya, itu adalah kertas hasil mewarnai Jungkook. Tanpa merasa apapun wanita itu merobeknya.

Jungkook membelalakkan matanya kemudian tangisnya semakin menjadi. "Ma jangan dirobek!"

Wanita itu merobeknya hingga kecil lalu menarik Jungkook dari Yoongi.

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang