20

1.7K 188 12
                                    

"Makasih Kook," ujar Jennie.  Mereka telah sampai di depan rumah perempuan itu.

Jungkook hanya mengangguk senyum lalu pamit, "Sama-sama, Kookie pulang dulu ya."

"Jangan lupa langsung istirahat ya, kakak pasti kecapekan. Terus, jangan lupa hapenya di cas biar bisa kirim kabar sama Bang Yoon, semangat ya UN nya kak Jen, Kookie pasti bakalan dukung Kak Jennie terus sampeeee nanti."

"Apaan sih kook, cerewet banget." Jennie tertawa lalu mencubit pipi Jungkook gemas.

"Satu lagi, jangan lupa makan sama minum. Kalo kakak sakit, nanti yang nyakitin kookie siapa?"

Jennie mendorong pelan bahu Jungkook sembari tertawa.

Jungkook memamerkan deretan gigi kelincinya. "Enggak, Kookie bercanda kok hehehe."

"Oke deh, Kookie pulang dulu ya."

"Iya hati-hati." Lalu mereka saling melambai tangan.

Saat sudah beberaa meter, Jungkook berteriak, "Kalau ada masalah, cerita yaa!"

Kemudian ia kembali melambaikan tangan dan benar-benar pergi. Jennie  terus tertawa melihat Jungkook sampai punggung lelaki itu tidak terlihat lagi olehnya.

Jennie menghela nafas lalu melihat ke arah rumahnya. Di sana terdapat dua mobil yang menandakan Yesung sedang berada di rumah. Dengan langkah yang berat, Jennie hendak masuk perkarangan rumahnya. Namun, baru saja beberapa langkah ia mendengar suara perempuan sedang mengomel.

"Ibu?" gumam Jennie. Lalu ia melihat seorang wanita berambut panjang dengan gaun pendek nan ketat sedang keluar dari rumahnya dengan wajah masam. Di belakangnya, Yesung mengejar perempuan itu.

"Hei, saya bisa jelasin semuanya!" kata Yesung berusaha menarik lengan perempuan itu.

"Sudah cukup! Kamu sudah bohong sama saya!" elak perempuan itu dengan menepis tangan Yesung.

"Saya bohong apa sama kamu, Yura ?"tanya Yesung.

"Kamu bilang, kamu belum punya istri dan anak. Tapi apa? Setiap  ruangan di rumah kamu itu ada foto mereka! Kamu kira saya gak tau?"

Yesung mengacak rambutnya sendiri. "Saya udah bilang berapa kali ke kamu, saya bakal cerai bentar lagi."

"Cerai?" Jennie mengulang perkataan Yesung. Membuat perhatian dua insan tersebut beralih padanya.

"Dia siapa?"tanya Yura pada Yesung sembari menunjuk Jennie yang jaraknya tak jauh.

"Saya Jennie, satu-satunya putri kandung dari Yesung." Jennie memperkenalkan diri.

"Jennie!" Kata Yesung pelan namun terdengar oleh Yura. Wanita itu menatap gantian Yesung dan Jennie.

"Yah, jadi bener ayah mau cerai sama ibu?" tanya Jennie. Tak peduli apa yang akan terjadi, Jennie harus tegas kali ini.

Yesung berusaha menenangkan. "Jen, jadi gini-"

"Jadi ayah mau cerai sama ibu?" potong Jennie. Dadanya terasa sesak ingin menangis namun sekuat mungkin ia menahannya.

"Jennie sayang, kamu-"

"Ayah!" panggil Jennie setengah teriak.

"Jennie tanya sama ayah, ayah beneran mau cerai sama ibu?"tanya Jennie lagi dengan intonasi lebih tegas. Yesung melihat Jennie dengan tatapan menahan amarah yang mendalam. Sepertinya ia sulit menjawab pertanyaan Jennie.

"Kamu itu masih kecil, gak usah urusin yang ginian. Tugas kamu cuma belajar!" kata Yesung dengan nada masih merendah.

"Jennie bukan anak kecil lagi, Yah! Jennie berhak tau keputusan apa yang bakalan ayah pilih,"

Regret [ yoongi x Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang