11. THE PLAN

2.3K 190 1
                                    

Aku mencintaimu lebih dari yang kau kira.

AUTHOR POV

Di suatu cafe di Gwacheon, terdapat seorang namja yang sedang menunggu seseorang.

Waktu sudah menunjukkan jam 2 siang, sedangkan namja itu menyuruh 'orang yang Ia tunggu' tersebut untuk sampai jam 1 siang.

"Haish kemana dia?!" Namja itu sudah frustasi karena 'orang yang Ia tunggu' tidak kunjung sampai.

Saat namja itu ingin menelepon 'orang yang Ia tunggu', tiba tiba pintu cafe terbuka dan menampilkan sosok yang namja itu tunggu sedari tadi.

Saat namja itu melihat 'orang yang Ia tunggu' sudah datang pun langsung Ia beri isyarat agar duduk ditempat duduknya. Tempat paling pojok.

"Kemana saja kau?! Sudah kutunggu dari 1 jam yang lalu tahu!" Seongwu berkata memarahi Jisung, asisten yang sudah seperti sahabatnya bahkan sudah seperti saudara.

"Mian, tadi jalanan macet tahu! Kau pikir seberapa cepat perjalanan dari Seoul ke Gwacheon?" Jisung mulai complain karena merasa bahwa dirinya tidak bersalah.

"Memang gaji yang kukasih kurang? Gajimu 2× lebih besar dari karyawan yang lain!" Seongwu mulai tidak terima juga.

"Aku kan bekerja sebagai sekretaris dan mata matamu juga! Wajarlah jika kau membayarku 2× lebih besar! Lagipula, aku harus membeli sepatu Puma, baju baju Gucci, jam tangan mewah, celana bermerk Calvin & Klein, dan lain lain!"

"Gaji masih kurang saja sudah beli baju yang macam macam!"

"Terserah ku lah! Gaji yang kau berikan, nanti kan juga akan menjadi milikku!"

"Jika kau nanti kelaparan karena uangmu habis untuk hal hal tak jelas seperti itu, kau makan saja baju baju dan sepatu branded mu itu!"

Mereka pun berdebat dan beradu mulut, membuat pengunjung cafe menatap mereka bingung dan merasa terganggu karena suara mereka yng terlalu berisik.

Karena tak tahan, salah satu pengujung pun menegur,

"Shh.. hei anak muda, tolong tahu tempat. Ini tempat umum bukan rumah mu!" Tegur seorang ibu ibu yang umurnya mungkin emm 40 tahunan.

Seongwu dan Jisung pun berdiri dari duduknya dan langsung meminta maaf kepada pengunjung sembari membungkuk.

Setelah acara 'maaf memaaf' itu selesai, mereka pun kembali duduk dan Seongwu pun membuka pembicaraan.

"Apa yang kau dapat?"

Jisung mengeluarkan sesuatu dari tasnya, beberapa file dan folder Ia taruh dimeja. Di folder folder tersebut terdapat tulisan "Kim Namjoon's Documentaries".

"Emmm, sejujurnya ada beberapa hal yang tidak kudapatkan."

"Apa yang tak kau dapatkan?" Seongwu bertanya kepada Jisung dan mulai membuka buka folder dan file tersebut.

"Nanti kujelaskan." Jawab Jisung singkat. Tiba tiba ada satu hal yang menganggu pikirannya. Ia pun langsung menanyakan nya ke Seongwu.

"Apakah kau..."

"Tidak. Aku tidak akan bunuh membunuh. Kau tahu kan, sekejam kejam nya aku, aku tak akan membunuh. Menyakiti saja sudah kupastikan aku memukulnya di titik yang kuatnya dimana agar tidak parah resikonya." Seongwu berkata sebelum Jisung melanjutkan kalimatnya.

"Apa kau serius? Kau masih ingat kan, saat aku ketahuan menyelidiki salah satu partner kerja mu, aku ditangkap dan dipukuli lalu saat kau tahu aku dipukuli.. kau mengancam orang itu, jika dia macam macam lagi, kau akan membunuhnya." Jisung memastikan lagi.

My Love For You || NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang