Loving's not hurt, loving someone wrong does.
Enjoy Reading!!
Setelah acara "mandi bersama" itu selesai, Seokjin duduk di kasur empuk Namjoon. Sedari tadi, Ia menatap Namjoon yang sedang sibuk dengan PR sekolahnya.
Namjoon sangat tampan setiap kali Ia sedang menggunakan kacamata berwarana hitam itu. Terlihat sangat pas di mukanya, membuat Ia terlihat semakin cerdas dan semakin berwibawa."Soooo daddyable" batin Seokjin berkata.
Seokjin sangat menikmati pemandangan yang Ia lihat sekarang. Kapan lagi Ia bisa melihat Namjoon menggunakan kacamata kan? Namjoon hanya akan menggunakan kacamata saat hanya belajar saja. Bahkan saat mengajari Seokjin pun Ia jarang memakai kacamatanya. Pemandangan yang bisa dibilang cukup langka.
Seokjin tidak mengerti, mengapa Namjoon jarang sekali menggunakan kacamatanya. Pernah sekali Seokjin bertanya namun jawabannya, "Aku akan terlihat buruk menggunakan kacamata, lagipula aku pusing jika menggunakan kacamata terus menerus."
Terlihat buruk dari mananya? Malah jika Namjoon menggunakan kacamata akan terlihat semakin dewasa dan tampan.
Namjoon yang merasa ditatap, menatap balik ke Seokjin. Seketika, Namjoon tersenyum saat sudah bertatap mata dengan mata indah Seokjin.
"Kenapa baby?" Tanya Namjoon masih sambil menatap Seokjin. Kali ini, dagunya bertumpu dengan telapak tangannya sedangkan sikunya berada di meja. Yaaaa kalian tau lah bagaimana pose nya..
"Kau tampan...."Seokjin masih menatap Namjoon yang sekarang juga menatapnya. Seokjin pun mengikuti pose Namjoon yang sekarang.
Namjoon hanya terkekeh dalam mode elegan, membuatnya semakin berkarisma.
"Jangan mengoda ku baby."
"Hehehe.. Itu kenyataan Joon." Jawab Seokjin sambil tetap menatapnya.
Tiba tiba, Seokjin teringat sesuatu,
Park Chaeyoung.
Status Namjoon masih menjadi pacar Chaeyoung. Sedangkan, tadi malam Namjoon yang berstatus memiliki pacar bercinta dengannya.
Apakah Seokjin hanyalah seorang PHO? Pelakor? Selingkuhan? Orang ketiga? Atau apapun yang mereka panggil sekarang?
Mendadak raut muka Seokjin menunjukkan kesedihan dan Ia pun memalingkan arah pandangnya ke lantai. Seakan lantai sekarang adalah pandangan yang jauh lebih menarik.
Namjoon yang melihat sikap Seokjin yang berubah 360° hanya bisa memasang raut bingung. Apa yang Seokjin pikirkan sehingga membuatnya seperti itu?
Oh! Sepertinya Namjoon tahu kenapa..
Ia pun mengambil handphone nya yang bermerk iPhone berwarna hitam yang terletak disebelahnya, lalu mengetik nomor seseorang.
"Chagi-ya!"
Seokjin menoleh ke Namjoon. Ia kira panggilan itu untuk dirinya. Namun, hatinya memanas saat melihat Namjoon menempelkan HP nya ditelinganya tanda Ia sedang menelepon seseorang.
Seokjin tahu siapa yang Namjoon telpon dan dugaannya kali ini tidak mungkin salah. Lantas, siapa lagi yang akan Namjoon panggil "chagi" selain dirinya dan orang yang Ia telpon tersebut.
Seokjin lebih memilih diam dan menunggu Namjoon melanjutkan kalimatnya. Ia benar benar harus tahu apa yang ingin Namjoon bicarakan dengan Chaeyoung.
"Mari bertemu!" Namjoon melanjutkan kalimatnya dan menatap Seokjin dengan tatapan yang emmm.... nakal?
"Di taman pertama kali kita berkencan. Ok. Jangan lupa, pakai baju yang cantik. See you baby!" Namjoon pun mengakhiri telepon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love For You || NamJin ✓
FanficNAMJIN FF | END "Namjoon camkan perkataan aku ini, aku akan mencintaimu. Apapun yang terjadi. Apapun. Entah itu nanti kau akan meninggalkan ku pada akhirnya atau kau sudah tidak mencintaiku. Cintaku untukmu tidak akan habis Namjoon. Selamanya." -Se...