20. BEHIND THE BREAK UP

2.1K 142 3
                                    

Setiap hubungan pasti akan ada akhirnya. Tergantung pada kalian apakah ingin tetap bertahan atau menyerah pada takdir?
  
Enjoy Reading!!

"Joon.. Apa aku sedang bermimpi? Aku takut jika aku bermimpi, aku tidak mau bangun dari mimpi ini.." Seokjin berkata sambil memeluk lengan Namjoon dan berjalan ke arah parkiran mobil.

"Tidak. Kau tidak sedang bermimpi.. Aku juga tidak akan bangun jika ini mimpi. Ini terlalu indah. Hahaha" Ujar Namjoon sambil mengusap kepala Seokjin.

Sesampainya mereka di mobil, Namjoon membuka pintu mobil untuk Seokjin. Seperti ala-ala princess yang sedang disambut oleh pengawalnya.

Seokjin yang melihat tingkah laku Namjoon hanya tertawa gemas.

"Eum, Joon.." Seokjin memanggil Namjoon yang sekarang sedang fokus pada perjalanan mereka.

"Ya?" Balas Namjoon tapi masih sambil fokus ke arah jalan depannya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Chaeyoung?" Seokjin bertanya dengan nada yang sedikit ragu ragu.

"Kami putus." Jawab Namjoon singkat.

"Apa?"

FLASHBACK ON

"Oppa.. Tumben sekali kau mengajak ku ke taman. Ada apa? Rindu denganku??" Tanya Chaeyoung dengan rasa percaya dirinya yang membuat Namjoon cukup geli.

"Berhenti lah bertingkah laku seperti itu. Menggelikan." Namjoon berkata dengan nada dingin.

"Ada apa denganmu eoh?" Chaeyoung mulai merasa marah juga.

"Aku lelah dengan perjodohan sialan ini. Aku ingin kita tidak memiliki hubungan apapun lagi."

"Maksudmu kita putus?!!" Tanya Chaeyoung marah. Benar benar marah. Bahkan Namjoon tidak pernah melihat Chaeyoung semarah ini.

"Ya! Kita putus!! Apalagi yang harus diperjelas?" Tanya Namjoon dengan suara yang cukup besar.

"Sialan kau Kim Namjoon!!" Chaeyoung berteriak.

"Aku memang sialan, tetapi setidaknya harga diriku masih ada." Jawab Namjoon santai dengan nada yang sok dibuat polos.

"Apa maksudmu?!" Tanya Chaeyoung frustasi sambil menarik kerah baju Namjoon.

"Ya. Harga diriku masih ada. Tapi tidak dengan harga dirimu. Dasar jalang." Namjoon masih berkata santai.

PLAK!

Tamparan keras itu mengenai pipi Namjoon.

"Siapa dirimu? Berani sekali memanggilku seperti itu!"

"Aku berkata sesuai kenyataan!! Jangan berpikir aku tidak tahu masalah kau yang menjadi jalang di bar teman mu sendiri!" Jawab Namjoon.

"Sekarang izinkan aku pergi. Dan jangan ganggu hidupku lagi." Namjoon akan melesat pergi tetapi tangan Chaeyoung menahan pergelangan tangan Namjoon.

"Jangan harap kau bebas Kim Namjoon. Kau milikku. Ingat itu." Chaeyoung mengancam Namjoon saat Namjoon membalikkan badannya.

Mereka berdua pun meninggalkan taman tersebut.

FLASHBACK OFF

Satu pukulan yang cukup keras mendarat dibelakang kepala Namjoon.

"Aw!! Kenapa?" Tanya Namjoon tak bersalah.

"Kau tahu kan kau tidak usah sekasar itu. Bagaimana pun juga Chaeyoung itu wanita." Seokjin berkata dengan nada marah.

"Kau terlalu baik Seokjin. Kau lebih membelanya daripada aku? Ckckck." Namjoon complain sambil mengusap belakang kepalanya.

"Bukan seperti itu Joon. Astaga. Pikiran mu kekanakan sekali. Aku tidak yakin IQ mu 148." Seokjin mengarahkan pandangannya ke jendela sebelahnya.

"Yang penting kan sekarang aku sudah putus dengannya." Namjoon berkata polos.

"Terserah kau sajalah Joon." Seokjin berkata dengan nada yang cukup dingin.

"Aigooo, lucunya baby boy ku kalau sedang marah.." Namjoon berkata gemas.

"Berisik Joon. Fokus lah menyetir." Komentar Seokjin.

"Baik kapten!"







"Apa kau sudah memberitahu ayahmu Jim?" Namja seputih salju itu bertanya ke namja yang memiliki mochi tapi berotot itu.

"Belum. Aku rasa ini belum saatnya." Jawab namja mochi yang bernama Jimin itu. Jawaban yang selalu Ia jawab setiap kali Yoongi menanyakan tentang hal itu.

"Lagi lagi Jim. Mau sampai kapan kau mengundur waktu seperti ini terus?"
Tanya Yoongi lelah.

"Aku tidak tahu." Jawab Jimin singkat dan terkesan tidak peduli.

"Apa kau berniat dalam menjalankan hubungan ini?" Tanya Yoongi lagi. Yoongi sebenarnya lelah menanyakan hal yang sama dan jawabannya pun selalu sama. Tapi ini demi hubungannya dengan Jimin.

Yang ditanya seperti itu pun hanya diam tak berniat menjawab apapun.

"Aku lelah seperti ini terus Jim. Aku bahkan tidak tahu apa kau niat dalam menjalankan hubungan ini." Ujar Yoongi sambil mengehela napasnya. Dapat Jimin dengar nada lelah didalamnya.

"Beri aku waktu Yoon." Jawab Jimin masih sambil menundukkan kepalanya.

"Sudah cukup lama aku memberimu waktu."

"Aku takut jika ini belum saatnya.. Bagaimana jika ayahku shock saat tahu bahwa aku..."

Jimin menggantung kalimatnya. Sepertinya Yoongi tahu apa kalimat selanjutnya.

"berhubungan dengan seorang namja." Lanjut Jimin.

Sudah Yoongi duga. Yoongi benar benar tidak tahu apa yang harus Ia lakukan untuk memperbaiki hubungan mereka.

"Apa kau menyesal berhubungan dengan namja Park Jimin?" Tanya Yoongi dengan sedikit nada amarah didalamnya.

Jimin tahu jika Yoongi sudah memanggil nama panjang nya artinya Ia sudah marah tetapi tidak ingin terlihat marah.

Sebagai jawabannya, Jimin hanya terdiam.

"Apa kau menyesal berhubungan dengan ku?" Yoongi bertanya kembali. Kali ini, Ia merubah sedikit pertanyaannya.

"Ya."

TBC

HELLOOO GUYSS!!! OMG!! I MISS YOU ALL SO SO MUCH!! ADA YANG KANGEN AKU ATO FF INI GAK? #JANGANNGAREPPLEASE

Guys aku mau curhat deh. Bentar aja. Ya?? 😉

Aku kan ganti HP dan nyebelinnya tuh ya SEMUA foto foto, video, dll tuh HILANG.

Foto2 Seokjin yang udah aku simpen sampe 600+

Namjin punya analisis, foto, cute moment mereka..

HILANG SEMUA!!

Sedih aku tuh sumpah ;(

Line aku juga contact nya juga hilang. Yaampun.

MV2 BTS aku juga hilang semua gila sih.

Sedihhhh

Oh ya, kalian nanti nonton "Burn The Stage : The Movie" ga nih??

Well, see you next chapter yaaa. Byeeee love you all!!! ❤💙💚💛💜💓💕💖💗💘💝💞💟

(Maaf ya kalo aku jarang balesin komentar kalian. Untuk selanjutnya aku bakal coba buat balesin komen2 kalian.)

My Love For You || NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang