EPILOGUE + THANKS + NEW BOOK RELEASE

3.3K 125 5
                                    

Hari ini adalah hari yang Namjoon dan Seokjin tunggu tunggu.

Hari pernikahan mereka.

Hari yang Seokjin dambakan semenjak Namjoon dan dirinya berteman.

Hari yang Namjoon dambakan semenjak Ia mulai jatuh cinta kepada Seokjin.

Namjoon benar benar gugup, begitu pun dengan Seokjin.

Mereka ingin saling menenangkan satu sama lain tetapi mereka berbeda ruangan dan sialnya Namjoon yang akan ke altar gereja duluan.

Namyoung yang sedari tadi mempehatikan gerak gerik Namjoon langsung mengambil obat penenang di tas nya lalu menyodorkan nya ke Namjoon.

"Eoh? Terima kasih." ujar Namjoon dan meminum obat tersebut langsung dari botolnya.

Namyoung menggelengkan kepalanya lalu memberhentikan kegiatan Namjoon dan kembali memasukan obat tersebut ke tas nya, "Jangan terlalu banyak. Kau bisa pingsan nanti didepan altar."

Namjoon hanya tertawa pelan mendengar teori adiknya itu.

Namyoung tersenyum tipis lalu menghembuskan napasnya, seperti seseorang yang pasrah akan keadaan.

"Kau kenapa?" ujar Namjoon sambil memegang bahu adiknya.

Tanpa aba aba, Namyoung memeluk Namjoon erat seakan tidak ada hari esok.

"Aku akan merindukanmu hyung." lirih Namyoung pelan, Namjoon menepuk pelan bahu Namyoung dan tersenyum tipis. Adiknya benar benar tidak berubah. Masih manja dan menggemaskan.

"Hei, nanti aku pasti akan mengunjungi Korea. Aku berjanji. Jika aku tidak kunjung datang, kau boleh meneror ku hahaha." canda Namjoon sambil melepas pelukannya dengan Namyoung.

Namyoung mempoutkan bibirnya, "Kenapa sih kau dan Seokjin hyung harus menetap di New York?"

Namjoon mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum gemas,"Kau lupa? Kan aku harus meneruskan perusahaan Appa disini."

"Baiklah." ujar Namyoung pasrah.

"Jangan bersedih, aku jadi tidak tega untuk meninggalkan mu." ujar Namjoon gemas sambil mengusap kepala Namyoung.

"Biarin, aku akan terus bersedih. Supaya kau akan ikut pulang ke Seoul." Namyoung menjulurkan lidahnya.

"Jangan seperti itu. Pokoknya, jika aku sudah kembali ke Seoul, kau harus sudah memiliki pacar ya."

"Baiklah." ujar Namyoung pasrah.

The other side...

"Kau gugup?" tanya Daniel ke adik ipar nya yang sebentar lagi akan menikah itu.

Seokjin mengangguk pelan, "Begitulah. Sepertinya menikah dan memiliki kehidupan baru di New York bukan pilihan yang tepat."

Daniel tertawa pelan, "Jangan khawatir. Pendeta nya nanti juga dari Korea, jadi kau tidak perlu mengucapkan janjinya dalam bahasa Inggris."

"Benarkah? Oh, astaga. Aku sudah sangat panik tadi." Seokjin tersenyum lega.

"Oh ya, kemana Seongwu hyung?" tanya Seokjin sambil melihat ke sekitarnya.

"Sedang di toilet, Ia juga diam diam gugup melihatmu akan menikah. Adik yang sangat Ia manja dan Ia sayangi sudah akan memiliki keluarga kecilnya sendiri."

Seokjin tersenyum tipis, Ia senang memiliki keluarga yang sangat mencintainya.

"Seokjin.."

Seokjin dan Daniel pun menoleh ke arah pintu.

My Love For You || NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang