26. MY HAPPINESS

1.5K 130 4
                                    

Aku memiliki kebahagiaan tersendiri. Dan kau adalah salah satu alasan aku bahagia.

Enjoy Reading!!

"Joon, kau tidak memberitahu ku kalau pelukan mu sangat nyaman~ Aku sukaaaa, rasanya aku ingin berada di pelukan mu selamanya." Seokjin mengeratkan pelukannya dengan Namjoon. Posisi mereka sekarang sedang tiduran di kasur tamu yang kelewat besar, memakai selimut besar yang tebal dan berpelukan. Seokjin sangat suka berada di dalam pelukan Namjoon. Rasanya sangaaaaaat nyaman. Ditambah air conditioner yang dinyalakan lumayan dingin, yang membuat pelukan tersebut tambah hangat.

Karena gemas dengan tingkah laku Seokjin, Namjoon mencium dahi Seokjin dengan lembut.

"Haha, kau sudah berkali kali dalam pelukan ku, sayang. Bahkan saat kita tidak memakai sehelai benang apapun." Namjoon tersenyum nakal saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Ihh, yang ini rasanya berbeda. Lebih hangat dan nyaman. Kau sih pikiran nya yadong." Seokjin memukul pelan lengan Namjoon.

"Ah masaaa? Kau lebih suka kita tidak sedang memakai apa apa kan??" Namjoon bersmirk nakal.

"Ihhh~~" Seokjin mengerucutkan bibirnya kesal lalu membelakangi Namjoon.

"Jangan ngambek dong baby..." Namjoon memeluk pinggang Seokjin dari belakang dan mulai mengendus leher putih Seokjin.

Sial! Namjoon selalu tau bagaimana caranya supaya dirinya tidak merajuk. Dalam sekali rayu saja, Seokjin bisa langsung luluh. Entah karena Seokjin yang suka diperlakukan seperti itu, atau Namjoon yang memang jago 'ngegombal'. Yang jelas, Seokjin mudah jatuh ke pelukan Namjoon.

"Uh~ Joonieeee..." Seokjin mulai menghadap Namjoon dan mempoutkan bibirnya lucu. Sungguh. Namjoon tidak kuat lagi, Ia akhirnya mencium bibir Seokjin lembut.

Tidak cukup hanya mengecup bibir Seokjin, Ia melumat bibir Seokjin yang menjadi candunya. Jika beberapa orang ingin melupakan masalah dengan alkohol, Namjoon sekarang cukup dengan mencium bibir Seokjin. Hilang semua rasa sedih, frustasi, ataupun marah.

Karena rasa sedih, frustasi, dan marah tersebut dikalahkan oleh rasa cinta yang jauh lebih besar kekuatannya.

"Eungh..." Seokjin yang mulai kalap karena kehabisan napasnya, memukul pelan dada Namjoon. Karena tak tega, Namjoon TERPAKSA melepas ciuman mereka. Padahal lagi enak enaknya.

"Hahh... hahhh..." Seokjin langsung mengambil napasnya sebelum Ia benar benar kehabisan oksigen. Daripada Ia pingsan atau bahkan mati saat sedang berciuman, lebih baik Ia lepas ciuman panas itu.

"Bisakah kau tahu tempat?" Bisik Seokjin gemas ke Namjoon. Sedangkan Namjoon hanya terkekeh yang membuatnya terlihat seperti orang bodoh di depan Seokjin.

"Siapa suruh kau terlalu imut hah?" Goda Namjoon lagi yang membuat Seokjin blushing.

"Aku tidak imut!" Seokjin menggembungkan pipinya.

"Ututu! Gemasnyaaa!" Namjoon mencubit pelan pipi Seokjin seakan akan Seokjin adalah bayi. Sedangkan Seokjin hanya menatap Namjoon datar. Tapi Ia suka diperlakukan seperti itu.

"Seokjin..."

"Hm?"

"Aku mengantuk.."

Seokjin hanya tertawa melihat tingkah laku Namjoon yang seperti anak kecil.

"Kalau kau mengantuk, tidurlah. Apa susahnya sih?" Ucap Seokjin gemas.

"Karena kau terlalu menggemaskan.."

"Tidak ada hubungan nya bodoh!"

Namjoon tertawa puas dan mengeratkan pelukannya dengan Seokjin.

My Love For You || NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang