Prolog

35.3K 1.5K 9
                                    

"Tak bisakah anda tidak datang lagi? Tidak cukupkah mengusik hidupku?" Ucap wanita tersebut dengan wajah datar.

Untuk pertama kalinnya wanita itu berkata dingin sembari menatapnya . Dari lubuk hatinya terasa perih begitu mendengar kalimat yang keluar dari bibir orang yang dicintainya.
"Tapi kenapa babe , aku mengaku telah bersalah padamu tapi bisakah kau memaafkan alpha bodoh ini,"ujar lelaki itu dengan wajah memelas sambil menatap sendu wanita didepannya.

"Kenapa?"Wanita itu tersenyum miring,"Tanyakan saja pada dirimu sendiri, karena kau lebih tau daripada aku," sentakan yang mampu menutup mulutnya rapat-rapat.

"Tak bisakah kau mengerti perasaanku , aku benar benar membutuhkanmu. Berilah aku satu kesempatan lagi, aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

Mendengar janji busuk yang tidak ada habisnya, seketika amarah wanita itu memuncak. Hampir saja dia tertawa hambar meruntuki kebodohan lelaki dihadapannya.

"Kau yang tak mengerti perasaanku Alpha Jack Zross Farel dan kenapa aku harus mengerti perasaanmu? Tidak bisakah kau juga mengerti kondisi diriku yang dulu. Tentu kau senang mengasingkan dan mengucilkanku, menganggapku seperti sampah. Oh ralat kau nggak pernah sekalipun peduli padaku , kau hanya peduli pada j****g itu . jika kau meminta kesempatan padaku , tanpa kau sadari aku sudah memberikan beribu ribu kesempatan padamu ,kau hanya menganggap semua itu tak berarti dan hanya sebuah lelucon untuk ditertawakan semua orang.
Aku sadar diri kalau aku lemah, bodoh, dan tak berguna sejak dulu di matamu tapi sekarang kau memohon padaku untuk pulang ketempat mengerikan. Dimana aku dicaci maki olehmu dan semua anggota pack mu apa kau senang jika aku menderita."w Wajah wanita itu memerah menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah. Sejujurnya masih banyak keluh kesah yang belum ia sampaikan. Setiap kata yang terucap seakan terus menusuk tanpa henti ke dalam jantung. Sakit!

Hening

Jack tidak bergeming dari posisinya. Terdiam dalam kesedihan! Mengepalkan tangan kuat-kuat menahan amarah hingga ujung kukunya memutih.

Wanita itu menatap tajam, menarik napas panjang sebelum kembali melanjutkan perkataannya.
"Maaf atas kelancangan saya, jangan salahkan saya jika anda pertama kali yang memulainya. Untuk terakhir kali saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah jauh-jauh datang bersama pasukan anda. Mungkin saya sudah cukup puas dengan kehidupanku sekarang ini. Anda bisa pergi sekarang juga jika anda ingin" Wanita itu memalingkan wajah kesamping. Menahan air mata yang kini berada di ujung matanya. Jika saja ia berkedip, yakinlah genangan itu akan turun semakin deras.

"Satu lagi saya bukanlah mate anda," Melangkah cepat wanita itu bergegas pergi menjauhinya. Menutup pintu hingga tubuhnya hilang sempurna dari pandangan Jack.

Seharusnya Jack marah mendengar hinaan yang mencoreng harga dirinya, seharusnya Jack marah dan menariknya secara paksa. Tapi semua perkataannya tidak ada satupun yang salah. Jack tidak bisa menyalahkan siapapun selain dirinya, mengutamakan yang lain dengan menyia-nyiakan wanita yang begitu berharga.

Maaf

Our Luna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang