Hi
Sesuai dengan janjiku aku buat double part aja. Kalau ada typo mohon🙏 dibenerin terima kasih.Happy Reading
***Setiap awal yang baik, tidak pasti akan berakhir sama.
Sementara itu..
"Hormat paduka Raja, saya membawakan sebuah berita yang tidak begitu menyenangkan."
"Katakan!,"ucapnnya tegas.
"Seorang gadis yang tak diketahui asal dari makhluk imortal mana yang berada pada kawasan kita, mungkin dia adalah seorang penyusup,"ucap salah satu prajurit itu sembari memberi hormat kepada Rajannya.
Lelaki itu tidak heran akan berita ini, setidaknnya dia tau ada orang yang berani berurusan dengannya apalagi dia adalah seorang perempuan, mungkin ini akan lebih menarik. Penyusup ya! "Bawa dia kemari kehadapanku, sekarang," perintahnnya.
"Baik Raja,"sebelum pergi pengawal tersebut memberikan hormat dengan membungkukkan setengah badan.
Bersamaan dengan perjalan mereka, Cristy masih belum sadar dari tidurnnya, hutan ini sepi, sunyi dan untung saja tidak ada rogue yang akan mencabik-cabik tubuhnnya, atau malah menjadinnkanya bagian dari mereka atau bisa saja dia dikorbankan untuk ritual terlarang.
3 orang berbaju khas pengawal tiba disana sambil menatap Cristy dengan tatapan tajam "bau darah yang sangat menggoda,"ucap satu diantara mereka, "jika saja ini bukan perintah Raja maka sekarang ini juga aku akan menghisap darahnnya sampai habis tak tersisa."
"Jika saja kau berani menyentuhnya ku yakini kepalamu akan terbelah saat ini juga,"mereka bergidik geli saat mengingat kejadian yang mungkin tak terlupakan oleh mereka.
"Cukup, ayo kita bawa dia ke istana."
Salah satu dari mereka mulai membawa tubuh Cristy ke Kerajaan diikuti oleh 2 orang lainnya. Setibannya diistana, semua tatapan tertuju pada sesosok gadis yang berlumuran darah terdengar suara gairah yang sewaktu waktunnya akan meransang gadis tersebut jika ini bukan perintah dari Raja mereka. Tak henti hentinnya makhluk makhluk ini menghirup aroma yang menyengat ini, rasa ingin menikmati sangat lah besar.
Pintu terbuka menampakkan sosok Raja tersebut, mereka meletakkan Cristy kehadapan singgasana Raja. Kenzie Levine Sebastian, pemimpin yang bijaksana namun kejam itulah sebutan dari mereka. Jiwa kepemimpinan sangat melekat padannya, jangan pernah main main dengannya jika kau tak ingin mendapatkan masalah, sayangnnya namanya tidak seindah orangnnya, Kenzie. Ayahnnya Brian Levine Sebastian memiliki hati yang baik dan lembut namun sedikit berbeda dengannya. Bisa dibilang kejam? tidak juga, semua itu tergantung pada keadaan dan suasana hatinya.
Tubuh Cristy tergeletak tak berdaya di lantai. Kenzie manatapnnya dengan satu alis yang dinaikkan,"Apa dia mati,"tannya.
"Tidak Raja, dia hanya pingsan dalam kondisi sedang hamil."
Kenzie tidak tertarik dengan darahnnya karena dia adalah vampire murni namun dia merasa ada sesuatu yang tak asing baginya dari Cristy, "Bawa dia ke kamar dan panggil dokter untuk mengecek kondisinya,"biar begitu kenzie masih menghargai wanita seperti Cristy yang kondisinnya sangat buruk apalagi dalam keadaan hamil, mungkin dia bukan penyusup tapi kita tak bisa meremehkannya pikirnya.
Kenzie manatap tajam,"Penggawal, bersihkan tubuhnnya, jangan sampai ada yang berani menyentuhnnya,"ancamnnya kepada siapa saja. Ia tak pernah main main dengan ucapannya.
Di kamar...
"Raja, kondisinnya sangat buruk. Terjadi pendarahan pada perutnnya memungkinkannya kehilangan bayi kembarnnya,"ucap dokter itu dengan wajah memelas.
Kenzie menatap dokter itu tajam membuatnnya kegagapan, ia menelan saliva ludahnnya susah. Menatap mata tajam Kenzie saja dapat membuatnnya mati rasa."Jadi apa yang harus dilakukan,"tanyanya dengan malas.
"Mu..ngkin da..rah,"ucapnnya terputus saja kenzie menatapnnya marah,"bicara yang bagus aku tak ingin membuang waktu berlama lama disini."
"Mungkin darah anda bisa membantu,"ucapnnya dengan cepat.
Kenzie menatapnnya heran, darahnnya? darahnnya ini tidak bisa sembarangan diberikan! atas hak apa ia bisa meminum darahnnya? dia bukan siapa siapannya, lagi pula Kenzie tidak mengenalnnya. "Hahahaha, jangan bercanda. Aku bahkan tak mengenalinnya, jika kau mau kau bisa mengunakan darahmu untuknnya,"kekehnnya lucu.
"Tapi tuan jika tidak segera diatasi maka kedua bayi yang dikandunginnya akan berakhir sampai sini, bukan bahkan hanya tersisa satu karena satunya lagi telah mati terluka parah, apabila terlalu lama ini akan mengancam nyawanya. vampire murni seperti tuanlah yang mampu melakukan hal ini, Satu satunnya harapan adalah tuan ."
Kata kata dokter itu membuat Kenzie terdiam, termenung meratapi ratusan tahun yang lalu dimana adik perempuannya mati didalam kandungan ibunya yang belum sempat ia melihat wajah manisnnya, tapi takdir berkata lain dia telah dibawa pergi bersama dengan ibunya yang meninggalkannya sendiri bersama ayahnnya. Tragis bukan! jadi kali ini ia akan berbaik hati menolong seorang yang hampir senasib dengan ibunya.
Kenzie menghembuskan nafas panjang, "baiklah mari kita lakukan dengan catatan dia harus jadi pelayan pribadiku."
-Silvermoon Pack-
Keadaan Edmund mulai membaik saat Aulia memberikan tamparan yang cukup kuat namun dapat menyadarkannya. Selama ini Aulia tidak pernah menyentuh ( dalam arti: memukul, menghajar atau yang berbau kekasaran) anaknya. Ia akan memberikan nasehat, arahan baginnya itulah yang seharusnnya dilakukan oleh seorang ibu. Kali ini sangat berbeda sampai sampai semuannya tercengang melihat aksi pertama yang dilakukan oleh Aulia, dan mungkin ini lebih baik dari pada melihat anak lelakinya menggila seperti orang gila. Jujur saja Aulia benci melihat Edmund seperti ini, edmund yang ia kenal adalah seorang anak yang periang, penuh dengan tawa, penyemangat tapi apa yang ia lakukan itu berbanding terbalik dengan jati dirinnya yang sebenarnnya.
Aulia menghampiri Edmund yang masih diam tak ingin berbicara dengan siapa pun, biar kondisinnya sudah membaik namun perasaan takkan mudah untuk membaik. Inilah yang sedang dirasakannya, "Edmund berbicara lah sedikit, Mom berharap kau bisa seperti biasannya. Kita bisa mencarinnya bersama sama jika kau seperti ini trs apa dia akan dengan tiba tibannya menghampirimu, tidak bukan? jadi ayo,"Ucap Aulia menyemangati Edmund yang masih diam tak ingin memadangnnya.
"Lihat Mom,"Edmund menatap Aulia dengan penuh harapan dan tatapan kosong yang menusuk hati Aulia. Ingin rasannya Aulia menanggis saat ini juga namun ia harus menjadi penyemangat untuknya bukan malah menjadi beban disaat saat seperti ini.
Aulis tersenyum kecil menatap anak lelakinnya ini,"Kau,"tunjuk Aulia,"adalah seorang Alpha yang selalu tegar, tegas dan ramah, seorang Alpha membutuhkan seorang Luna, jadi dimana Lunannya?"tanyanya kepada Edmund yang merasa binggung dengan perkataan Aulia ia tak mengerti.
"Kau tau Lunamu itu selalu ada di sini,"Aulia meletakkan tangannya didepan dada Edmund.
"Mom,"panggilnya namun dihiraukan oleh Aulia yang sibuk melanjutkan ucapannya.
"Hanya kau dan cukup kau yang dapat merasakan keberadaannya, hidup itu pasti ada rintangannya tidak ada yang namannya selalu lancar begitu juga dengan cinta, cinta itu sangat mudah diiucapkan namun sangat sulit untuk dilupakan. Bukan hanya kau yang mempunyai rintangan kami semua, Mom dan Dadmu juga pernah mengalami hal yang lebih menyakitkan tapi kami bisa, bisa menyelesaikan masalah itu bersama sama apa kau tidak bisa? "ucapnya selesai.
Perkataan yang cukup simpel tapi menyentuh hatinnya, seketika ia tersadar dari kekosongannya, ibunya yang paling mengerti dirinya. Setiap suka dan duka Aulia selalu ada disisinnya. "Mom, aku takut kehilangannya, sangat takut," Edmund menanggis di pelukan Aulia. Katakan jika dia manja tapi setiap orang bisa menangis begitu juga dengannya.
"Menangislah sepuasmu, Mom akan selalu berada disisimu,"Aulia mengelus rambut Edmund yang terlihat halus. Sudah lama sekali mereka tidak berpelukan, ia bangga memiliki anak yang seperti Edmund.
"Terima kasih, Mom."
***
HiSambung lagi 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Luna ✔
LobisomemHighrank: 1#mate 29/03/2019 1#supranatural 22/08/2019 4#angry 22/08/2019 1#reject 24/12/2019 3#luna 10/8/2020 2#angry 22/04/2021 "I am Jack Zross Farel Al...