"MOMMYYYYYYY,"......
"Hah.. Hah.. Hah..,"Kenzie terbangun dengan keringat yang bercucuran di pelipisnya. Ia terduduk merenungi mimpi yang tak henti hentinnya menghantui dirinya. Rasanya waktu diputar secara terus menerus membuat dirinya semakin terjerumus pada masa lalu yang kelam. Semakin lama kejadian itu tergambar semakin jelas, awalnya hanya sekilas, namun entah mengapa kali ini terasa sangat jelas dan ia takkan melupakan hal tersebut untuk selamannya.
"Sial, kenapa aku terus menerus memimpikan masa itu,"renungnya pada diri sendiri.
Kenzie mendengus kesal, ia melepaskan diri dari ranjang empuk miliknya. Berdiri menghadap cermin panjang yang menampakkan keseluruhan dirinya, jika ia bisa maka ia akan mengulang waktu dan memperbaiki kekacauan yang ada, hanya sekedar berharap! tak ada yang bisa mengulang waktu baik dia mau lainnya.
Kenzie berjalan menuju kamar mandi yang terletak di sudut ruangan, ia membersihkan diri terlebih dahulu sebelum turun kebawah. Setelah selesai ia berjalan menuruni anak tangga yang bisa dibilang cukup panjang, satu persatu anak tangga ia langkahkan sampai anak tangga terakhir.
Pandangannya langsung tertuju pada sesosok wanita yang sedang memasak, bahkan sampai sekarang ia masih belum tau apa apa tentang wanita tersebut baik itu namannya.
Ia berjalan mendekati wanita tersebut yang masih sibuk dalam duniannya sendiri. Kenzie menarik kursi yang berada disana, ia menatap Cristy yang Sampai sampai ia tak diperdulikan, membuatnya kesal setengah mati.
"Dasar pelayan, untung baik.Kalau ngk udh aku buang,"kesalnnya dalam hati.
"Ehem,"dehemnya kepada Cristy.
Cristy yang sibuk membuat makanan seketika menghentikan aksinnya. Ia memutar tubuhnya 180 derajat menghadapat vampire tersebut yang terlihat kesal, membuatnya kikuk sendiri. Apa salahnnya? ia juga tak tau.
Cristy menundukkan kepalannya, takut menatap singa yang sebentar lagi akan memangsannya sebagai makanan,"Hei, kau,"panggilnnya.
"Aku,"Cristy menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kau, jadi siapa lagi jika bukan kau. Apa dibelakangmu ada orang, ckk dasar."
Cristy menghiraukan ucapannya,"ada apa tuan?"tanyanya.
"Apa yang sedang kau masakan?"tanya.
"Sup daging, apa kau ingin mencobannya?"tawar Cristy.
Bukannya diterima malah semakin di marahi,"Kau pikir aku akan memakan sup yang terlihat sangat menjijikan itu, bahkan masakan koki terbaik pun juga tak ada rasannya,"remehnnya kepada Cristy yang sibuk memakan sup buatanya sendiri.
Kenzie benar benar dibuat kesal oleh Cristy, ingin sekali ia mencekiknnya sampai mati,"Hei, apa kau mendengarkanku?"geramnnya.
Cristy hanya menampakkan cegirannya,"Aku sungguh lapar, dari semalam aku tak makan. Karena tadi tuan menolak jadi aku makan sendiri, menurutku ini enak,"Cristy melanjutkan aksi makannya. Kenzie menatapnnya datar tanpa ekspresi, lama lama Kenzie menjadi semakin tertarik pada masakan Cristy. Ia terlihat sangat menikmati makannya, membuat Kenzie penasaran. Kenzie mengeserkan kursinnya dan mendekati Cristy yang asik memakan sup daging tersebut.
Kenzie merebut mangkuk tersebut dan memasukkan sesendok sup kedalam mulutnnya. Ia akan bertepuk tangan sekeras mungkin kepada Cristy karena masakan yang wow.
"Sial, makanan ini sungguh sangat enak sampai sampai membuatku ingin memuntahkan sup yang baru saja kuminum. Tidak ada rasa sama sekali."
"Enak bukan?"
"Tidak berasa sama sekali,"wajah Kenzie membuat Cristy terbahak bahak. Ekspresinya sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Luna ✔
Kurt AdamHighrank: 1#mate 29/03/2019 1#supranatural 22/08/2019 4#angry 22/08/2019 1#reject 24/12/2019 3#luna 10/8/2020 2#angry 22/04/2021 "I am Jack Zross Farel Al...