Happy Reading
***Kadang kala rasa sakit itu akan kembali disaat kita sudah melupakannya.
-Redmoon Pack-
Cristy's pov
"Ahhh, kepalaku pusing sekali"aku memegang kepalaku yang terasa nyeri begitu juga dengan tengkukku.
Kucoba untuk membuka mataku, namun sayangnnya terlalu silau sehingga aku harus menutupnya kembali. Kucoba kembali tapi kali ini dengan menutup cahaya tersebut dari mataku. Keadaanku masih dalam setengah sadar, aku bahkan tak bisa melihat dengan jernih. Pandangaku masih saja buram, kuusap mataku dengan tangan kananku. Akhirnnya mataku bisa dengan jelas melihat ruangan yang bernuasa putih yang menurutku tidak asing.
Pikiranku langsung tertuju pada kejadian semalam, dimana Jack kembali membawa ketempat ini.
bayiku, dengan kesadaran yang full aku mengecek perutku yang sedikit buncit ini."Syukurlah, bayiku mommy akan melindungimu,"aku menghela napas panjang.
"Sea, apa kau mendengarkanku,"panggilku pada wolfku.
Sea segera menyahut panggilanku,"iya, aku mendengarkanmu. Apa kau baik baik saja, dan bagaimana dengan bayi kita Cristy,"tanyanya khawatir.
"Kami baik baik saja."
"Maaf karena tak bisa menjadi wolf yang baik untukmu,"paraunya.
Sea mengaung gaung kecil didalam pikiranku, ia menanggis? iya, aku dapat mendengar suara tanggisannya dengan jelas. Hatiku terasa sesak melihat diriku(Sea) menanggis pilu didalam.
"Aku sudah sangat beruntung memilikimu bukankah kita ini sama, apapun yang kumiliki adalah miliku begitu dengan kesedihanmu dan kebahagianmu, jika kau menanggis sama saja kau menyakiti kita bersama,"Aku tak mampu menenangkannya dengan tanganku sendiri, yang bisa kulakukan adalah memberikan penenangan dengan kata kata.
Sea langsung menghentikan isak tanggisnya,"baiklah, aku tak akan menanggis lagi."
Aku tersenyum manis yang mungkin tak dapat dilihat olehnnya, tapi tak apa aku ikhlas, sesekali aku mengelus perutku. Karena keasikan mengobrol aku bahkan sampai tak sadar kalau Jack telah berada di depan pintu.
"Ehemm,"dehemnnya dengan keras.
Senyumanku seketika itu juga memudar sembari menatap wajah Jack. Mataku dan matannya saling bertabrakan, namun itu tak bertahan lama. Aku memalingkan wajahku kearah lain tak ingin menatap baj***** yang telah merusak hidupku. Seharusnnya ia tetap disini tak perlu susah payah untuk menghancurkan hidupku kembali.
"Dear, maafkan aku, aku hanya ingin kita kembali bersama...."belum Jack menyelesaikan ucapannya, dgn emosi yang memuncak aku menyambungkan kata katanya.
Tanganku mengepal ingin rasannya aku menutup mulutnya."Bersama seperti dulu, dimana kau memperlakukanku seperti bonekamu yang bisa kau gunakan sesuka hatimu, apa kau masih berharap aku akan kembali padamu? biarku perjelas dimana kau saat aku masih memberi kesempatan, dimana saat aku masih membuka hati untukmu dan dimana wajah meremehkanmu yang menatapku seolah aku ini sampah dan yah aku memang sampah bagimu yang telah kau buang tapi untuk apa kau mengutipnya kembali, apa kau malu akan dirimu atau kau hanya ingin merendahkanku kembali, apa kurang cukup juga kau menyakitku tapi maaf aku tak butuh itu. Luka yang telah kau berikan telah membekas dihatiku,"emosiku tak mampu lagi kupendam, benteng pertahanan yang kubuat runtuh saat bendungan air itu jatuh membasahi wajahku. Kenapa rasanya tetap sakit? bukankah itu masa lalu, lantas mengapa aku harus menangis. Kuusap air mataku dengan kedua tanganku, namun aku tak mampu menahan tanggisanku, kapan ini akan selesai?kubenamkan wajahku di kedua lututku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Luna ✔
LobisomemHighrank: 1#mate 29/03/2019 1#supranatural 22/08/2019 4#angry 22/08/2019 1#reject 24/12/2019 3#luna 10/8/2020 2#angry 22/04/2021 "I am Jack Zross Farel Al...