OL37 - Pulang

8.2K 401 11
                                    

Happy Reading
***

Cristy berjalan dengan lemas tak berdaya, pasalnya ke empat lelaki itu terus mengikutinya kemana saja membuat dia tidak leluasa dalam melakukan segala hal. Cristy sudah memberitahu bahkan sampai mengancamnya tapi tetap saja mereka terus mengikutinya dengan alasan mereka ingin melindunginya dari bahaya.

Semalam setelah Rea kembali, awalnya dia pikir tidak bakal seperti yang dia lihat. Nyatannya Rea datang bersama lainnya dengan wajah babak belur, rasannya perut Cristy akan meledak karena sangkin lucunya.

"Bisakah kalian tidak mengikutiku lagi?"tanyanya dengan wajah memelas.

Mereka dengan cepat menggelengkan kepalannya,"tidak, kami akan melindungimu."

"Tapi tidak seperti ini juga carannya,"Cristy menjambak rambutnnya bagaikan orang gila. Benar-benar stress menghadapi orang seperti mereka, Cristy tau niat baik mereka tapi tidak seperti ini juga.

Cristy berbalik berjalan meninggalkan mereka, dengan tatapan heran Willy bertanya,"tuan putri mau kemana? bukankah tadi kita baru jalan dari sini?"Cristy meliriknya tajam.

Willy sedikit kikuk dengan tatapan ganas itu. Ingin sekali dia menampar mulutnnya, sampai sampai membuat Cristy menatap tajam kearahnnya.

"Aku ingin pergi ke kamar kecil,"Cristy kemudian berjalan terus meninggalkan mereka, tidak sesuai dugaan Rea mengikutinnya dari belakang.

Cristy menghela nafas kasar, ia membalikkan badannya menghadap Rea yang sedikit lebih tinggi darinnya,"mau kemana?"tanyanya dengan alis yang dinaikkan.

Ketiga lelaki yang di belakang itu menatapnnya dengan takut takut, was was kalau tiba tiba Cristy mengamuk.

"Ikut tuan putri,"ucannya dengan wajah polos.

Steven menepok jidatnya dengan keras diikuti oleh Willy dan Justin yang memegang kepalannya pening.

Mendengar jawaban itu, refleks Cristy melotot dengan lebar. Kalau bisa Cristy akan membunuhnnya sekarang,"jangan mengikutiku,"ucapnnya penuh penekanan. Rea menelan saliva ludahnnya susah, baru kali ini dia melihat wajah sangar Cristy yang tidak pernah ia tunjukkan kepada siapa pun.

Rea meminta maaf atas kelancangannya, sedangkan Crisry hanya mengangguk-anggukkan kepalannya kemudian menjalankan kakinnya lagi meninggalkan mereka yang mengerutu kepada Rea yang bodoh.

Kerah Rea ditarik dari belakang oleh Willy yang menyatukan kedua alisnnya yang tebal dan hitan itu,"kenapa kau bodoh sekali?"tanyanya penuh keheranan, pasalnnya setelah bertemu dengan Cristy, Rea semakin aneh dan bodoh.

"Jangan mengejekku, aku tidak bodoh, Willy,"ucapnnya sambil menjitak kepalannya dengan kesal.

Willy melotot sembari menjitakkannya kembali tapi secara double,"berani sekali kau menjitakku bodoh."

"Sudah kukatakan aku tidak bodoh, bodoh."

"Kau memang bodoh."

"Kau.."ucapnnya terhenti saat kedua sepatu melayang kewajah mereka.

"Awww,"jerit mereka bersamaan.

Dengan perasaan kesal dia mengusap usap wajahnnya yang terkena alas sepatu, mau taruh dimana wajahnnya jika ada seorang wanita yang lewat,"tak bisakah kalian diam, hah?"tegas Steven.

"Maaf,"jika Steven sudah bersuara seperti itu, mereka tidak akan berani untuk membantahnnya.

***

"Ayah, apa yang ingin ayah katakan?"tanya Kenzie, tidak biasa Brian seperti ini.

Brain sedikit ragu untuk mengatakan ini,"bukankah kemarin kau mengatakan kalau Victoria atau Cristy berasal dari Silvermoon Pack?"ucapnya.

"Iya, dia mengatakan seperti itu kepadaku. Apa ada yang salah?"Kenzie menaikkan satu alisnnya dengan heran.

"Tidak apa apa, hanya saja Dad punya kabar yang kurang menyenangkan."

"Apa itu Dad?"tanyanya.

"Sebaiknnya kita memanggil mereka seperti dahulu!"

Disisi lain

Setelah selesai dari kamar kecil, Cristy berjalan ke arah asal dengan tubuh yang masih kurang sehat, entah mengapa kakinnya membawannya ke jalan ruang tamu.

tiba-tiba pendengarannya mendengar sesuatu yang membuat hatinnya bergelojak hebat, kakinnya langsung lemas sehingga membuat tubuhnnya ambruk kebawah,"APA?"teriaknnya.

"CRISTY,"ucap mereka semuannya secara serentak.

Dengan cepat mereka membawa Cristy ke sofa secara perlahan lahan, mereka merasa kasihan dengan keadaan Cristy. Dia bahkan belum memberitahu kepada keluarga Edmund tentang Xavier, sekarang secara tiba-tiba terjadi hal yang tak diinginkannya.

"Cristy, kami ingin mengatakan sesuatu padamu,"ucap Brian.

Cristy hanya diam,"saya dengar dengar Redmoon Pack dengan Silvermoon Pack akan melakukan peperangan antar keduannya."

Cristy tidak ingin ada yang terluka dan meninggalkannya sendiri lagi didunia ini, ia tidak mau nantinya akan berakhir seperti Mom dan Dadnnya, semuannya gara gara dia. Mereka mengorbankan nyawa mereka hanya untuk melindunginnya dan sekarang mereka akan berperang juga karena dirinnya.

Air mata itu meluncur dengan cepat dari matannya, ia menanggis terisak isak mengingat masa lalunnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? bagaimana carannya untuk mengakhiri peperangan ini?

Semua mata tertuju padannya dengan kasihan, baru saja ia bahagai namun sekarang ia harus menghadapi kenyataan ini.

"Kami akan selalu bersamamu tuan putri,"ucap Steven.

"Aku dan Kenzie juga akan selalu berada disisimu,"ucap Brain. Ia mengerti perasaan Cristy, bagaimana masa lalu menghancurkan hidupnnya, membuatnya harus merasakan penderitaan yang amat mendalam!

Setelah beberapa saat Cristy menghentikan tanggisannya dan tersenyum dengan sisa sisa air mata yang masih membasahi wajahnnya,"aku tidak apa apa,"mereka tau senyuman itu adalah senyuman paksaan.

"Kau boleh pergi dari sini jika kau mau,"ucap Kenzie membuat Cristy langsung melebarkan matanya, ia tidka percaya kalau Kenzie benar benar membebaskan sekarang.

"Serius?"tanya dengan wajah gembira.

"Tentu, apa yang tidak untuk adik tercintaku,"ucapan itu membuat pipi Cristy merona.

"Hahahah,"tawa mereka langsung menghiasi ruangan ini.

"Mungkin kita harus segera berberes beres."

-Silvermoon pack-

"Diaman kita bisa menemukannya?kita sudah mencarinnya di segala tempat bahkan sampai di tengah perbatasan,"ucap Edmund frustasi.

"Bersabarlah kak, aku yakin Moongodnes akan membawannya kepada kita,"Viola berusaha untuk membujuk Edmund yang semakin frustasi akan kehilangan Cristy.

Semua terdiam terlarut pada pemikiran masing masing, tidak tau lagi dimana mereka harus mencarinnya. Pikirannya sedang buntu sekarang ini, tidak banyak membantu jika hanya duduk diam disini. Tapi sepertinnya keajaiban datang menghampiri mereka, sebuah suara membuat semuannya berdiri dengan perasaan bahagia yang tidak bisa lagi di gambarkan, orang yang mereka nanti nanti telah kembali, membawa warna bagi Silvermoon Pack dan keluar ini.

"Alpha, aku membawakan kabar yang bahagia!,"ucap Viola yang berlari sekencang mungkin kearah mereka, dengan nafas gos-gosan Viola memberitahu sesuatu yang tidak diduga.

"Luna telah kembali, ia menuju kemari bersama 5 pria di sampingnya."

Mungkin beberapa part lagi adalah Endingnnya, huhu... ngak tega. Sad Ending apa Hapoy Ending?

Our Luna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang