OL24 - Bertahanlah!

7.1K 382 9
                                    

Hi😊

Hari ini update lebih cepat.

Tinggalkan jejak kalian pada chapter ini👍.

Happy Reading
***

Aku bukanlah kau, Kita ini berbeda jadi jangan pernah menyuruhku bertindak seperti kemauanmu.

Cristy's pov

keesokan harinya

Aku menatap kearah jendela dengan perasaan bercampur aduk, ku langkahkan kaki mondar mandir memikirkan segala cara yang bisa kuperbuat. Tidak ada yang terbesit dalam pikiranku, buntu! Aku tak henti hentinnya menatap kearah jendela yang bertingkat 2, ini cukup tinggi apalagi sekarang ini aku lagi hamil. Kecemasanku seakan bertambah dari detik ke detik, jantungku berdegup dengan kencang memikirkan apa yang diucapkannya semalam, apa pun harus kulakukan untuk menyelamatkan mereka!

krekk

Aku berhenti melangkah saat suara pintu terbuka menampakkan sosok yang menyeramkan itu. Siapa lagi kalau bukan Jack! apa dia datang untuk mengambil anakku? kumohon tidak.

Kutatap dirinya yang berjalan maju mendekatiku begitu juga dengab aku yang berjalan mundur tapi sialnya belakangku adalah tembok yang bercat putih.

Dia menatap dengan seringai di bibirnnya, "apa kau takut padaku? aku tak akan mengigitmu jika kau menuruti perintahku!"Jack membelai pipiku dengan tangannnya, kuhempaskan tanganya agar menjauh dariku. Menjijikan! Ku palingkan badanku membelakanginnya sambil berusaha mencari akal. Ku tatap langit biru itu melalui jendela dengan wajah yang tersirat kepedihan.

Grepp

Ia memelukku dari belakang seraya memegangi perutku. Mataku melebar, secepat mungkin aku melepaskan tangannya tapi sayangnnya kekuatanku saat ini lebih kecil darinya.

Jack mencoba mengelus perutku,"kau sebaiknya tak lahir didunia ini karena kau bukan keturunanku. Yang semestinnya disini.."tunjuknya pada perutku,"adalah anakku bukan dirimu, seharusnya kau mati sedari awal jadi kau tak harus merasakan penderitaan."

Ia meremas perutku dengan kasar dan keras,"AAKHHH,"teriakku, tidak dia sungguh gila. Begitu tegannya kah dia sampai mengorbankan bayi yang belum lahir ini.

Ku tendang itunya sekuat tenaga karena yang kutau itu adalah kelemahan dari semua lelaki dan yess berhasil, ku raih segala barang dan melemparkannya kearah jendela.

Pranggg

"Sea apa kau siap."

"Tentu saja."

"Semoga Moongoddes memihakku,"ucapku dalam hati.

Aku meloncat dari jendela tersebut diikuti perubahan Sea denganku. Ku keluarkan sedikit kekuatanku agar Sea tidak mampu bertahan akibat meloncat dari jendela yang cukup tinggi.

Bukk

Saat telah mendarat dengan sempurna, Sea berlari lurus kedepan sambil menghindari serangan dari bawahan Jack, rating ranting dan pohon yang lebat membuat Sea sedikit kesusahan untuk menempuh jalan. Tanpa kami sadari sebuah anak panah meluncur mengenai badan Sea.

Crass

"Aaauuu."

Darah segar keluar dari sisi perut, Ku minta agar Sea tetap bertahan dan membawa kami keluar dari sini. "Akhh,"teriakku dari dalam, air mataku keluar sembari menahan rasa sakit ini, rasannya seperti terkoyak koyak bahkan ini lebih sakit lagi. Biar saja aku mati tapi bayiku komohon jangan!!! Sea tak mampu lagi berlari sehingga berjalan tertatih tatih bersamaan dengan darah yang terus mencuat keluar dan

brukk

Sea tergeletak ketanah dengan lemas, darah berceceran disisi perut, Sea manatap keperutnya dengan hampa diiringi dengan air mata yang membasahi matanya.
"Cristy, aku tak bisa bertahan lebih lama lagi, mari kita berganti."

Kucoba memakai kekuatanku sekali dgn membuat sebuah pakaian. Aku tak tau kekuatan apa yang kumiliki dengan memikirkannya saja aku mampu berbuat apa pun tapi satu hal yang tak mampu kulakukan dengan menyebuhkan diriku sendiri. Kucoba beberapa kali, hasilnya gagal malah keadaanku semakin memburuk.

Nafasku memburu, tenaga ku terkuras habis bersamaan dengan darah yang kumuntahkan melalui mulut. Kupegang perutku yang dengan mata yang dipenuhi aliran air mata, darah masih saja keluar tanpa henti pandanganku semakin memburam sampai akhirnnya kegelapan menyelimuti diriku.

Cristy's pov off

20 menit yang lalu

Sesaat Cristy meloncat dari jendela Jack menyuruh bawahannya untuk menangkap Cristy yang entah lari kemana. Ia terus memegang itunya sembari memadang kearah perginya Cristy. "Kau tak bisa kemana mana dear, shhh,"Jack berjalan tertatih tatih menunggu laporan dari mereka.

Ia sungguh bisa gila kalau seperti ini trs ditinggali secara terus menerus bukankah ia sudah meminta maaf apa itu kurang cukup apa perlu ia mengikatnnya di ruang bawah tanahn, sial, jika tau begitu ia akan membawannya kebawah dan merantainnya.

Jack berjalan kebawah dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Menatap tajam bagaikan pedang kearah satu persatu bawahannya yang menundukkan kepala. Apa maksudnnya ini?

"Jelaskan, dimana Lunaku,"tanyanya dengan amarah yang kian memuncak.

Tak ada yang berani membuka pembicaraan,"KATAKAN,"semuannya bergidik geli kearah pemilik suara tersebut. Sampai akhirnnya,"ma..af Alpha, sa...ya sempat memanah..kan anak busur ke arahnya tapi seperti..nya tidak mengenainnya sehingga kami kehilangan jejaknya,"ucapnya dengan badan yang bergetar hebat. Dia tau sebentar lagi Alphanya akan marah besar kepadannya jadi ia meminta tolong memberikan pengampunan.

"Alpha, kumohon jangan hukum aku, aku akan mencarinya sebisa mungkin."

Dengan emosi yang memuncak Jack masih sempat memberikan seringainnya dengan tampang meremehkan, seketika itu juga hawa diruangan ini terasa panas sampai sampai merek ikutan bersujud meminta pengampunan,"Baiklah tawaranmu bagus juga," wanita tersebut bahagia mendapatkam respon tersebut "tapi saat kau mati,"baru saja, baru saja ia merasa senang dan ingin berterima kasih dengan Jack tapi hatinnya memang batu, tak ada rasa kasihan sedikit pun. Wanita itu trs meminta tolong saat 3 pengawal itu membawanya pergi.

Sedetik kemudian ia mengeram mengingat kejadian tadi, ia mengertakkan giginnya membuat rahang kokohnnya terlihat sempurna. Mata yang tersirat penuh amarah, tangan yang dikepal kuat kuat. "KELUAR,"teriaknnya pada semua yang berada di ruangan ini.

"Dear, aku berjanji akan membawamu kembali dalam pelukanku, sayang sekali kali ini aku akan bersikap kasar padamu. Kau yang memancingku terlebih dahulu."

Sementara itu..

"Hormat paduka Raja, saya membawakan sebuah berita yang tidak begitu menyenangkan."

"Katakan!,"ucapnnya tegas.

"....."

***

Hi😊

Disapa dulu, aku senang karena diantara kalian yang masih mau menyemangati aku dalam penulisan cerita ini, makacihh😍. Btw aku lagi cari nama tokoh yang bagus, bisa di komen kalau kalian punya usul soalnnya aku butuh banget. Bagiku kalau kalian berkomentar itu rasannya seneng, gak tau gimana cara ngomongnya. Udh gini aja ya di chapter ini.

Bye 😁

Love you 😍.

Our Luna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang