OL35 - Kesalahan yang salah

7.1K 377 14
                                    

Happy Reading
***

Kondisi sedang dalam keadaan darurat, hanya ada rasa khawatir yang menghampiri mereka. Tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir masing-masing, menunggu seseorang yang bahkan belum bangun beberapa hari ini. Keringat terus bercucuran di pelipis wanita itu, tidak banyak yang bisa mereka lakukan, hanya sekedar mengelap dan memohon untuk segera bangun.

Semua lelaki berdiskusi mengenai hal ini tapi sepertinya semua sia sia saja. Sudah banyak cara yang bisa dilakukan, baik itu dalam segi ilmu, fisik ataupun lainnya. Caranya hanya satu, menunggu wanita itu menyelesaikan mimpi terburuknya.

Kegelisahan semakin bertambah di saat tubuh wanita itu mulai kejang-kejang sambil meminta pertolongan membuat semua hati seperti di robek-robek dengan paksa. Suara tanggisan terdengar sangat jelas setiap kali ia berteriak ketakutan dalam diri, siapa pun tidak akan mampu menghentikannya, hanya dia yang mampu melewati masalah.

Hanya satu masalah besar yang melanda mereka semua, berbagai cerita menuju kepada wanita itu. "Jika saja ia tidak bisa menerobos keluar dari penderitaan, mau tidak mau dia pasti akan mati."

Kalimat itu cukup membuat suasana hati menjadi kacau balau, Kenzie merasa sangat frustasi, ia mengacak-acak rambutnya yang telah berantakan. Kakinya tidak bisa tenang sedari tadi, hanya mondar mandir kesana kemari seperti orang gila. Bahkan hanya sedetik saja rasanya sangat lama, mata merahnya terus menatap kearah Cristy dengan wajah memelas.

Kasur yang Cristy tiduri mulai bergerak-gerak dengan hebat, ia kembali kejang kejang. Dengan cepat semuanya menahan bagian tubuh masing masing, di bagian kaki, tangan, bahu, meski hanya berpengaruh sedikit itu tidak apa apa.

"MOMMY, DADDY,"suara ketakutan semakin menjadi saat mereka memegangi anggota tubuhnya. Suara tanggisan yang terdengar pilu membuat hati mereka teriris.

Lama kelamaan kekuatan Cristy semakin membesar membuat semuanya kewalahan dalam menghadapinya. Kaki yang tadinya dipegang oleh Rea dan Steven terlepas, mata mereka seketika melebar, Cristy menendang mereka dengan kekuatan penuh sehingga tubuhnya terpental kebelakang. Darah segar keluar mulut mereka, dadanya ditendang sangat kuat membuat mereka terbatuk-batuk.

"Rea."

"Steven,"ucap mereka khawatir, pasalnya kekuatan Cristy telah melebihi batas mereka, satu per satu mulai terdorong kebelakang. Untuk menghentikan ini mereka harus membangunkannya segera.

Brukk

Suara hantaman terdengar beberapa kali lipat, barang barang hancur berantakan, pecahan kaca mengeluarkan suara cempreng terdengar mengelikan.

Mata Cristy langsung terbuka dalam sekejap, ia terbangun mendudukkan tubuhnya dengan pelipis  yang bercucuran dengan deras. Deru nafasnya sedang tidak karuan, ia memegangi dadanya yang terus melompat lompat dengan kencang.

"Hah...hah..hah."

Tangannya dengan cepat melipat sambil menenggelamkan kepalanya di sisi lututnya. Genangan air itu terus turun tanpa henti, bayang bayang itu terus menghantuinya, dimana orang tuanya mengorbankan nyawa mereka hanya untuk melindunginya. Semua yang ia cintai pergi tanpa persetujuannya, ia telah melihat orang tuannya! apa ia harus senang? atau malah sedih? seharusnnya ia yang mati disana bukan mereka.

"Hiks...hiks,"suara tanggisan kembali terdengar, satu per satu tangan mulai menyentuh kepala Cristy dengan lembut.

Cristy menaikkan kepalannya menghadap mereka, masih ada sisa sisa air mata yang membasahi wajahnya. Ia menatap mereka dengan tatapan kosong, mereka terkejut dengan kelakuan spontan Cristy.

Dia memeluk mereka.

Awalnnya mereka terdiam tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat, tapi mungkin Cristy membutuhkan teman dalam hidupnya.

Our Luna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang